5 Alasan Kenapa Dewasa Bikin Kita Makin Cuek dan Gak BerisikĀ

Dulu, kita mungkin sering merasa perlu membuktikan segala hal, ingin dipandang hebat, atau sibuk membahas pencapaian kecil seolah dunia harus tahu. Namun, semakin bertambah umur, semakin terasa bahwa banyak hal gak seberarti itu. Ada momen ketika kamu sadar kalau tenang dan cuek bisa jauh lebih berharga daripada menang adu argumen. Mungkin kamu bahkan merasa gak lagi punya energi untuk terlibat dalam segala hal yang bikin berisik pikiran.
Bersikap lebih cuek dan gak lagi sibuk memamerkan segala pencapaian bukan berarti kamu gak peduli atau kehilangan motivasi. Justru sebaliknya, dewasa memberi pemahaman bahwa validasi dari orang lain gak lagi sepenting dulu. Ada lima alasan utama kenapa menjadi dewasa membuat kita makin cuek dan gak berisik. Yuk, simak sampai habis!
1. Pengalaman hidup mengajarkan bahwa gak semua hal perlu diperdebatkan

Saat muda, kita cenderung merasa bahwa semua pendapat harus didengar dan dipertahankan mati-matian. Setiap diskusi bisa jadi perdebatan panjang hanya untuk membuktikan siapa yang paling benar. Tapi, semakin dewasa, kamu belajar bahwa memilih diam bisa jauh lebih bijak daripada memenangkan argumen yang gak penting.
Kamu mulai menyadari bahwa gak semua orang perlu diyakinkan untuk setuju denganmu. Energi yang dihabiskan buat debat kusir lebih baik dipakai untuk hal-hal yang benar-benar penting. Misalnya, daripada habis waktu membuktikan pendapat soal tren karier atau gaya hidup, kamu memilih fokus membangun kehidupan yang kamu inginkan tanpa perlu mengundang sorotan orang lain.
2. Kesibukan membuat kamu memilih prioritas yang lebih penting

Saat kamu makin dewasa, waktu dan tenaga jadi sumber daya yang makin terbatas. Dulu mungkin kamu punya energi untuk mengikuti setiap topik yang sedang viral atau ikut-ikutan tren hanya supaya gak ketinggalan. Tapi sekarang, kamu lebih pilih-pilih soal hal yang benar-benar layak diperhatikan.
Kesibukan kerja, tanggung jawab keluarga, atau bahkan sekadar keinginan menikmati waktu sendiri membuat kamu gak lagi punya waktu untuk hal remeh. Kamu lebih memilih menyimpan opini pribadi daripada membuang waktu menjelaskan panjang lebar di media sosial. Bukan karena kamu gak punya pendapat, tapi karena ada hal yang lebih penting buat dipikirkan.
3. Kamu sadar kalau validasi gak akan mengubah hidupmu

Mengejar pujian dan pengakuan dari orang lain bisa terasa seperti kemenangan besar waktu kamu masih muda. Tapi, realitas dewasa mengajarkan bahwa validasi dari luar gak akan bikin kamu lebih bahagia atau lebih sukses dalam jangka panjang. Orang-orang bisa bertepuk tangan untukmu hari ini, tapi mereka juga bisa lupa keesokan harinya.
Daripada sibuk membuktikan diri, kamu lebih fokus pada hal-hal yang membawa kebahagiaan sejati, seperti menciptakan karya yang kamu suka atau menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat. Kamu paham bahwa penghargaan terbaik adalah dari dirimu sendiri, bukan dari jumlah likes atau pujian dari orang asing.
4. Konflik gak lagi menjadi hal yang menggairahkan

Berantem kecil atau saling sindir mungkin terasa seru waktu masih remaja atau di awal karier, tapi kedewasaan membawa pandangan yang berbeda. Kamu mulai melihat bahwa konflik yang gak produktif cuma buang-buang waktu dan bikin capek hati.
Sekarang, kamu lebih memilih menghindari drama dan fokus pada kedamaian batin. Kamu juga lebih jago membedakan mana konflik yang memang perlu dihadapi dan mana yang sebaiknya dilewatkan. Misalnya, kalau ada teman yang suka pamer, kamu gak lagi terpancing untuk menyaingi cerita mereka, tapi lebih memilih senyum dan menganggap itu bukan urusanmu.
5. Kamu lebih percaya diri dengan jalan hidupmu

Salah satu alasan utama kenapa dewasa bikin kita makin cuek adalah rasa percaya diri yang tumbuh dari pengalaman. Kalau dulu kamu mungkin merasa perlu memamerkan semua pencapaian untuk menunjukkan bahwa kamu bisa, sekarang kamu tahu bahwa hidup bukan tentang berlomba siapa yang paling cepat sukses.
Kepercayaan diri ini membuat kamu merasa nyaman dengan pilihan hidupmu, meskipun orang lain gak setuju. Kamu gak lagi perlu validasi dari luar untuk merasa berharga. Misalnya, kamu gak merasa wajib menunjukkan bahwa kamu kerja keras atau menghabiskan waktu produktif. Kamu cukup menikmati hasilnya, tanpa perlu banyak bicara.
Dewasa memang mengubah cara kita memandang banyak hal, termasuk bagaimana kita menghadapi hidup. Semakin matang, kamu akan semakin sadar bahwa cuek dan tenang justru membawa lebih banyak kedamaian. Gak perlu berisik soal validasi atau sibuk membuktikan diri. Terkadang, menikmati hidup dalam keheningan adalah pencapaian paling besar yang bisa kamu raih.