Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Orang dengan Karakter Licik Harus Dilawan, Biar Jera!

ilustrasi melawan orang licik (pexels.com/Yan Krukau)

Manusia licik rela melakukan segala cara asal ambisi pribadi tercapai. Untuk membuat dirinya tetap aman, orang lain diambil untuk dijadikan umpan. Ketika terjadi suatu masalah atau risiko, ia lepas tangan seolah orang yang tidak melakukan kesalahan apa pun.

Beberapa orang cenderung takut melawan karakter manusia licik. Dengan alasan sungkan atau takut dicap tidak menghormati. Ini dia enam alasan mengapa kamu harus berani melawannya. Jangan takut!

1. Mencegah kerugian lebih lanjut

ilustrasi melawan orang licik (pexels.com/Yan Krukau)

Karakter orang licik bisa ditemukan di berbagai tempat. Apalagi dalam lingkup dunia kerja. Mereka hanya mau mencari aman dan untung bagi diri sendiri. Namun, tindakan yang dilakukan dengan mengorbankan orang lain.

Apakah melawan karakter orang licik itu perlu? Tentu saja. Hal ini bertujuan mencegah kerugian lebih lanjut. Baik kerugian dari segi tenaga, waktu, juga pikiran. Sebab, ketiga modal dalam diri itu harus diapresiasi dengan baik. Bukan cuma dimanfaatkan untuk kepentingan pihak tertentu.

2. Memberikan efek jera

ilustrasi melawan orang licik (pexels.com/Timur Weber)

Berbicara tentang karakter orang licik pasti lengkap dengan perilaku kurang baik. Mereka memiliki sikap saling menjatuhkan satu sama lain, termasuk menyeret seseorang yang tidak tahu apa-apa ke dalam permasalahannya.

Menghadapi orang licik tentu tidak bisa diam saja. Sesekali kamu perlu menunjukkan perlawanan. Bukan bermaksud memperpanjang konflik dan perselisihan. Upaya yang kamu lakukan untuk memberikan efek jera. Ia jadi berpikir ulang ketika hendak menindas kamu demi kepentingannya.

3. Menjelaskan tidak semua orang bisa diperlakukan semena-mena

ilustrasi melawan orang licik (pexels.com/Liza Summer)

Manusia licik sangat suka memperalat orang lain. Mereka memperlakukan seseorang semena-mena sampai yang bersangkutan terjerat kerugian besar. Saat kamu berhadapan dengan orang licik, jangan cuma diam dan pasrah.

Perlawanan yang kamu tunjukkan untuk menjelaskan tidak semua orang bisa diperlakukan semena-mena. Kamu juga memiliki harga diri yang wajib dihormati. Jika ia sudah melanggar batasan, kamu berhak membela diri agar tidak terbawa arus.

4. Menyadarkan jika ia juga memiliki titik kelemahan

ilustrasi melawan orang licik (pexels.com/Liza Summer)

Manusia diciptakan dengan dua sisi yang saling berlawanan. Dibalik kelebihan pasti ada kekurangan. Kedua kondisi ini tidak dapat disangkal dan pasti terdapat dalam diri setiap orang. Sayangnya, orang licik terlalu pongah hingga tidak menyadari sisi kekurangan.

Jika kamu bertemu dengan tipe orang seperti itu, berikan perlawanan. Kamu harus menyadarkan jika ia juga memiliki titik kelemahan. Saat memperlakukan orang lain dengan sesuka hati, kamu pun juga bisa berbalik menindasnya. Hidup adalah tentang menghargai satu sama lain, bukan memperalat orang untuk ambisi pribadi.

5. Dalam rangka mempertahankan integritas

ilustrasi melawan orang licik (pexels.com/Fauxels)

Kamu pasti sudah tidak asing dengan karakter orang licik yang pandai memutar balikkan fakta. Seolah kamu menjadi pihak yang paling tersudut, sedangkan dia yang sengaja menyalakan api, justru bersikap sebagai korban yang perlu dikasihani.

Ketegasan sangat diperlukan menghadapi orang-orang licik. Dengan adanya perlawanan, membuktikan kamu sosok berintegritas. Jika memang salah maka kamu akan mengatakan itu salah. Tidak ada toleransi untuk orang berbuat licik dan hanya mencari aman sendiri.

6. Menginspirasi mereka yang tertindas agar berani melawan

ilustrasi melawan orang licik (pexels.com/Monstera Production)

Manusia dengan karakter licik tidak hanya menindas satu orang. Pada faktanya, sudah banyak manusia yang menjadi korban. Namun, mereka tidak memiliki keberanian untuk menentang. Rasa takut dan segan menjadi hambatan tersendiri.

Menentang mereka yang memiliki sikap licik adalah keputusan tepat. Setidaknya kamu bisa menginspirasi orang-orang yang tertindas agar berani melawan. Sebab, setiap orang berhak diapresiasi dan diperlakukan dengan layak. Bukan hanya ditindas demi kepentingan satu pihak.

Jangan diam saja jika kamu diperalat dengan orang yang memiliki karakter licik. Apalagi dijadikan umpan untuk menutupi kepentingannya. Sebaliknya, tunjukkan perlawanan yang kuat. Kamu juga memiliki integritas dan harga diri untuk diperlakukan dengan layak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us