Mencintai diri sendiri itu sangatlah penting guys. Hidup ini hanya sekali, lantas jika tak berbahagia dari sekarang ya nunggu kapan lagi? Yuk deh mulai membahagiakan diri kalian masing-masing.
Tapi nih, banyak lho yang merasa sudah mencintai dirinya tapi ternyata berada dalam perspektif yang salah mengenai self love yang sejati. Mungkinkah kamu salah satunya? Langsung aja cek lewat 5 pertanyaan di bawah ini deh. Jangan lupa untuk menjawab dengan penuh kejujuran, ya!
Seiring berkembangnya zaman maka perkembangan style juga selalu terjadi, ya. Tak bisa dipungkiri pula bahwa memiliki penampilan yang keren bisa membuatmu tampil lebih percaya diri dalam menjalankan segala aktvitasmu.
Akan tetapi coba tanyakan pada dirimu apakah selama ini penampilanmu cukup membuat dirimu nyaman? Jangan-jangan hanya sekadar ikut-ikutan trend saja, nih. Sedangkan kamu secara pribadi merasa tidak cocok untukmu atau pun memang tak pantas untuk penampilanmu.
Jika kamu merasa seperti itu, ingat bahwa arti penampilan yang keren itu sangat luas dan tidak hanya berpatokan dengan yang sedang populer saja. Siapa tau penampilan yang membuatmu nyaman justru itu yang lebih keren, cocok, dan pantas untukmu.
Lagi-lagi hal yang perlu untuk ditekankan ialah soal kenyamanan, nih. Bagaimana tidak jika teman ialah lingkungan yang membentuk dan mempengaruhi kita setelah lingkup keluarga. Oleh karenanya dalam berteman tak boleh memberimu dampak yang negatif, ya.
Sekarang tanya pada dirimu apakah kamu telah nyaman dengan temanmu? Mampu menjadikannya tempat berbagi cerita dan membuatmu lega atas berbagai nasihatnya? Ataukah justru kamu berada dalam lingkup pertemanan yang toxic? Berteman atas dasar ia keren bahkan hanya sakadar ingin menjadi terkenal sepertinya dan kamu rela diperbudak olehnya? Ataukah berteman dengan seseorang atas dasar paksaan? Coba pikirkan baik-baik dan jangan sampai kamu menyiksa dirimu sendiri, ya!
Ini adalah hidupmu meski kamu memiliki keluarga, pasangan, maupun sahabat tetap kamu pemegang hidupmu. Kamulah pembuat segala keputusan bagi hidupmu karena orang-orang terdekatmu hanyalah sekadar memberikan pendapatnya atas apa yang kamu hadapi.
Mengapa demikian? Karena atas keputusan itu kelak kamu yang akan menjalaninya bahkan bertanggung jawab atasnya. Maka untung atau pun rugi atas keputusan tersebut yang menjalani ya kamu juga bukan orang tua atau pun pasangan hidupmu.
Jadi kamu harus menjadi pemegang keputusan yang terkait atas hidupmu dengan catatan harus dipikirkan matang-matang sebelum memutuskan, ya!
Siapa sih yang tak punya kekurangan dalam hidupnya? Pastinya tak ada, ya. Namun, yang ada ialah perbedaan dalam mengatasi kekurangan yang dimiliki. Nah, apakah kamu termasuk orang yang menerima kekurangan dengan lapang dada? Ataukah masih berusaha menghilangkan kekurangan tersebut? Atau pun berusaha menutupi bahkan menolak bahwa itu ialah kekuranganmu?
Yang perlu diketahui ialah kamu tidak sendirian kok yang mempunyai kekurangan seperti kekuranganmu saat ini. Tak perlu mengumbar kekuranganmu pula tapi cukup menerima bahawa itu adalah kekuranganmu dan it's okay to be not perfect. Bukankah kamu masih punya sejuta kelebihan lainnya? Jadi, lebih baik fokus pada itu saja.
Tak jarang nih orang yang memprioritaskan kebahagiaan orang lain dengan mengatasnamakan kebahagiannya bergantung pada kebahagiaan orang tersebut. Biasanya sih bisa dibilang orang tersebut ialah seorang pasangan hidup, ya. Apakah kamu salah satu pelaku atas hal tersebut nih?
Memang sih tak hanya pasangan hidup bisa juga keluarga atau pun teman yang bisa memberikanmu kebahagiaan. Tapi sehatnya ialah yang saling membahagiakan ya, dimana bukan hanya satu pihak saja.
Nah, kalau kamu merasa saling membahagiakan atau hanya sekadar memberi kebahagiaan pada orang yang kamu sayang dan sejujurnya ia tak pernah membahagiakanmu lalu kamu berdalih bahagia jika orang yang kamu sayangi bahagia. Hal tersebut selain tak sehat juga mau sampai kapan kamu menyiksa dirimu sendiri? Coba pikirkan lagi, ya.
Dirimu sendirilah yang paling mengerti apa yang kamu mau dan apa yang kamu suka. Maka dari itu hanya kamu yang tau apakah kamu telah bahagia atau hanya sekadar pura-pura bahagia. Ingat bahwa sebelum mencintai orang lain kita harus mencintai diri sendiri terlebih dahulu, lho!