5 Cara Atur Gaji Metode 30-30-30-10, Dompet Aman di Akhir Bulan

- Kenali pentingnya mengatur gaji daripada menambah gaji
- Pahami struktur 30-30-30-10 agar tidak asal bagi gaji
- Rasakan manfaat kontrol keuangan, emosi yang lebih tenang, dan kesiapan menghadapi hal tak terduga
Pernah gak kamu merasa heran, “Lho, kok gaji udah habis aja padahal baru pertengahan bulan?” Tenang, kamu gak sendirian. Banyak orang mengalami hal yang sama, sudah kerja keras sebulan penuh, tapi uang habis entah ke mana. Kalau dibiarkan, siklus ini bisa bikin stres dan bikin masa depan keuangan kamu makin gak jelas arahnya.
Nah, ada satu metode sederhana yang bisa bantu kamu keluar dari lingkaran setan itu. Namanya cara membagi gaji metode 30-30-30-10. Metode ini membagi gajimu jadi empat bagian proporsional: 30 persen kebutuhan, 30 persen tabungan/investasi, 30 persen hiburan/gaya hidup, dan 10 persen dana darurat atau amal. Kedengarannya simpel, tapi kalau kamu jalankan dengan konsisten, efeknya bisa luar biasa!
1. Kenali dulu kenapa mengatur gaji itu lebih penting dari sekadar menambah gaji

Banyak orang berpikir bahwa solusi dari keuangan yang kacau adalah “harus menambah penghasilan”. Padahal, gaji besar pun bisa habis kalau kamu gak tahu cara mengelolanya. Mengatur gaji justru jauh lebih penting karena kamu belajar bagaimana mengontrol uang yang kamu punya, bukan sebaliknya.
Dengan manajemen yang tepat, kamu bisa merasakan hidup lebih ringan. Gak ada lagi drama “tanggal tua” yang bikin pusing. Kamu bisa tidur lebih tenang karena tahu setiap rupiah yang kamu terima punya arah dan tujuan. Jadi, sebelum berpikir cari side hustle baru, coba, deh, pelajari dulu bagaimana cara mengatur gaji dengan bijak.
2. Pahami dulu struktur 30-30-30-10, biar kamu gak asal bagi gaji

Pola 30-30-30-10 itu gampang banget diingat, tapi kamu perlu tahu apa maksud di balik angkanya. Jadi, 30 persen pertama dialokasikan untuk kebutuhan pokok, yaitu makan, transportasi, listrik, sewa kos/rumah, dan tagihan wajib lainnya. 30 persen kedua masuk ke tabungan atau investasi untuk bekal masa depanmu. 30 persen berikutnya buat lifestyle, alias hal-hal yang bikin hidup kamu tetap fun seperti nongkrong, nonton, jajan, atau beli skincare. Nah, sisanya 10 persen digunakan untuk dana darurat atau amal, tergantung prioritas kamu.
Dengan struktur ini kamu tetap bisa menikmati hidup sekarang tanpa melupakan masa depan. Dengan alokasi yang jelas seperti ini, kamu jadi lebih disiplin dan terhindar dari pengeluaran impulsif. Kamu gak perlu merasa bersalah ketika self-reward, karena kamu sudah menyisihkannya dari awal.
3. Apa saja manfaat yang bisa kamu rasakan kalau konsisten pakai metode ini?

Salah satu manfaat paling terasa adalah kamu jadi punya sense of control atas keuanganmu. Kamu gak lagi panik di akhir bulan karena setiap kebutuhan sudah kamu alokasikan di awal. Bahkan, kamu bisa punya tabungan yang selama ini terasa mustahil karena gaji selalu habis, lho.
Selain itu, kamu juga jadi lebih tenang secara emosional. Serunya, kamu masih bisa bersenang-senang tanpa khawatir tabungan jebol. Kamu juga lebih siap menghadapi hal-hal tak terduga karena sudah ada dana darurat, lho. Intinya, metode ini bikin hidup kamu lebih terstruktur, dan kamu lebih percaya diri dalam mengambil keputusan finansial.
4. Tantangan yang mungkin kamu hadapi saat menerapkan metode ini

Gak bisa dipungkiri, godaan untuk “bocor” dari alokasi yang sudah dibuat pasti ada. Contohnya, ketika ada diskon besar-besaran di e-commerce atau ajakan nongkrong mendadak dari teman. Kalau kamu gak hati-hati, dana lifestyle bisa cepat habis, bahkan sampai mengganggu pos kebutuhan pokok. Inilah kenapa disiplin adalah kunci utama, ya.
Selain itu, mungkin kamu merasa 10 persen untuk dana darurat terasa kecil kalau gajimu pas-pasan. Itu wajar, kok. Kamu bisa menyesuaikan dengan kondisi pribadi, tapi tetap usahakan ada alokasi khusus untuk hal-hal tak terduga. Ingat, aturan 30-30-30-10 ini bukan hukum mati, tapi panduan yang fleksibel agar kamu lebih tertib dalam mengatur gaji.
5. Tips supaya metode 30-30-30-10 gak cuma jadi wacana

Biar metode ini gak cuma jadi teori doang, kamu perlu langkah konkret. Pertama, mulai dengan mencatat semua pengeluaran kamu selama sebulan. Catatan ini akan jadi cermin yang jujur tentang ke mana saja uangmu pergi. Dari situ, kamu bisa tahu apakah pembagian 30-30-30-10 sudah sesuai atau perlu disesuaikan dengan gaya hidupmu.
Selanjutnya, coba pisahkan rekening sesuai kategori. Satu rekening untuk kebutuhan pokok, satu untuk tabungan/investasi, dan satu lagi untuk hiburan. Bisa juga pakai digital wallet untuk pos hiburan supaya lebih mudah dikontrol. Intinya, semakin jelas pemisahan dana, semakin kecil peluang kamu untuk “terseret” pengeluaran yang gak penting.
Kalau kamu selama ini merasa keuanganmu berantakan, sekarang saatnya berubah. Dengan menerapkan cara membagi gaji metode 30-30-30-10, kamu bisa hidup lebih tenang, tertib, dan tetap menikmati hidup. Perubahan kecil seperti ini bisa berdampak besar buat masa depanmu. Kamu akan lebih siap menghadapi hal tak terduga, punya tabungan, dan tetap bisa healing tanpa rasa bersalah. Yuk, mulai dari gaji bulan ini. Kamu pasti bisa!