5 Cara Mengatur Keuangan saat Pasangan Gak Bekerja

- Ngobrol jujur soal kondisi finansial
- Buat anggaran yang realistis dan fleksibel
- Evaluasi mana yang bisa ditekan
Kehidupan rumah tangga gak cuma soal cinta saja. Kehidupan rumah tangga juga butuh uang agar bisa berjalan dengan baik. Karenanya, salah satu topik yang sering jadi bahan diskusi dan juga pertengkaran adalah masalah uang. Apalagi kalau salah satu pasangan gak bekerja, entah karena resign, fokus mengurus anak, lanjut studi, atau memang belum dapat pekerjaan.
Kondisi seperti ini bisa jadi ujian finansial yang bikin mengelus dada setiap hari. Namun, bukan berarti keuangan bakal langsung kolaps jika salah satunya gak bekerja. Asal tahu cara mengatur uang dengan bijak, dompet tetap bisa adem meski sumber penghasilan cuma satu.
Supaya gak terjadi pertengkaran, berikut ini tips mengatur keuangan saat pasangan gak bekerja. Dengan begitu, hubungan tetap harmonis dan isi dompet gak ikut-ikutan ngambek!
1. Ngobrol jujur soal kondisi finansial

Sebelum bicara soal strategi, hal pertama yang wajib dilakukan adalah mengobrol terbuka soal kondisi finansial. Buka-bukaan tentang penghasilan, utang, tabungan, sampai pengeluaran bulanan. Jangan ada yang ditutup-tutupi, karena itu bisa jadi bom waktu. Dengan memahami kondisi masing-masing, kalian bisa cari solusi terbaik tanpa saling menyalahkan atau merasa terbebani.
2. Buat anggaran yang realistis dan fleksibel

Setelah tahu berapa pemasukan yang ada, segera buat anggaran. Anggaran yang baik itu adalah yang realistis, yaitu gak terlalu pelit, tapi juga gak terlalu santai. Yang pasti, anggaran harus sesuai kondisi dan fleksibel, biar gak terlalu mengekang tapi tetap terkontrol.
Pisahkan kebutuhan primer dari kebutuhan sekunder dan tersier. Kebutuhan primer adalah yang wajib diprioritaskan untuk dipenuhi setiap bulannya, setelah itu baru kebutuhan sekunder dan tersier. Salah satu cara praktis adalah menerapkan prinsip 50:30:20, 50 persen penghasilan untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi. Namun, karena sekarang cuma satu sumber pendapatan, porsi bisa diatur ulang jadi 60/20/20 atau bahkan 70/10/20, tergantung kondisi rumah tangga.
3. Evaluasi mana yang bisa ditekan

Saat sumber pendapatan rumah tangga berkurang, tentu saja kamu sudah gak bisa spending sesuka hati seperti biasanya. Kalian harus evaluasi mana pengeluaran yang bisa ditekan. Bukan berarti harus hidup susah, tapi lebih ke memilih hidup cerdas.
Contohnya, makan di luar bisa dikurangi jadi seminggu sekali aja. Langganan layanan streaming bisa dikurangi. Barang branded bisa diganti dengan alternatif lokal yang kualitasnya gak kalah keren. Evaluasi gaya hidup bukan soal pelit, tapi bijak mengatur prioritas. Nanti kalau keuangan sudah stabil lagi, gaya hidup bisa dinaikkan pelan-pelan.
4. Tetap beri jatah uang untuk pasangan yang gak bekerja

Ini yang sering dilupakan, pasangan yang tidak bekerja tetap butuh uang pribadi. Bukan cuma untuk belanja kebutuhan, tapi juga supaya dia tetap punya kendali, merasa dihargai, dan gak harus meminta. Jadi, beri uang saku semampumu atau sesuai kesepakatan.
Bukan soal nominalnya, tapi soal rasa percaya dan penghargaan. Pasangan yang stay di rumah juga punya peran besar, mulai dari mengurus rumah, anak, masak, semua itu kerja keras juga. Memberinya jatah bulanan bisa jadi wujud apresiasimu atas kontribusinya di rumah tangga. Jadi tetap alokasikan dana untuk ia agar gak muncul rasa bergantung yang bikin gak nyaman.
5. Tetap sisihkan untuk dana darurat dan investasi jangka panjang

Punya dana darurat itu penting banget. Berapa pun pemasukan rumah tangga, penting untuk menyisihkan uang tiap bulannya untuk dana darurat. Idealnya, dana darurat minimal 3—6kali pengeluaran bulanan.
Mulailah sisihkan meskipun sedikit. Jangan menunggu "sisa uang" di akhir bulan, tapi anggap ini sebagai kewajiban di awal bulan. Selain dana darurat, investasi juga tetap penting. Pilih instrumen yang sesuai profil risiko, bisa reksa dana, emas, atau tabungan pendidikan kalau sudah punya anak.
Mengatur keuangan saat salah satu pasangan gak bekerja memang gak mudah, tapi bukan hal mustahil. Dengan komunikasi yang terbuka, anggaran yang jelas, dan gaya hidup yang disesuaikan, kamu dan pasangan bisa tetap hidup nyaman dan damai.
Ingat, uang bukan segalanya, tapi cara kamu dan pasangan bekerja sama dalam mengelola keuangan bisa jadi fondasi yang kuat untuk masa depan. Jadi, tetap semangat, ya!