12 Gaya Pembuat Keputusan Ini Dipercaya Dimiliki Semua Orang

Apa kamu ingin segera menyelesaikan masalah dengan keputusan yang telah dibuat?
Mengambil keputusan adalah membuat tindakan nyata untuk menyelesaikan sebuah masalah. Di dunia ini setiap orang punya gayanya masing-masing ketika menghadapi sebuah masalah.
Dilansir dari berbagai sumber, di bawah ini kamu dapat melihat 12 gaya pembuatan keputusan dan upaya perbaikan untuk setiap gaya yang ada.
1. Penunda keputusan

Tipe ini senang sekali meremehkan masalah, sehingga saat mengambil sebuah keputusan selalu ditunda. Apalagi menundanya tanpa alasan. Cara terbaik untuk kamu yang seperti ini, paksa diri kamu ambil langkah awal. Kemudian jadwalkan skala prioritas dari yang penting.
2. Perfeksionis, segalanya harus sesuai standar

Kata sebagian orang, paling sebal itu menghadapi orang perfeksionis. Kenapa? Karena ketika mereka memiliki sebuah masalah, segala tindakan akan dinilai salah. Disebabkan standar mereka terlalu tinggi dalam mengambil sebuah keputusan tapi sulit untuk direalisasikan.
Upaya menghadapi orang seperti ini membuatnya sadar akan pada kenyataan. Jika kamu seperti si perfeksionis, tidak perlu berharap tinggi dan tak perlu mengutamakan hasrat ingin dinilai sempurna.
3. Pencemas yang overthinking

Orang yang cemas hanya melihat dua pilihan dalam mengambil keputusan. Gagal total atau berhasil secara penuh. Tetapi dari waktu ke waktu bayangan kegagalan lebih menghantuinya.
Kamu tidak perlu terlalu fokus dengan kegagalan atau kegelisahan. Karena upaya pencapaian akan terabaikan. Waktu yang seharusnya untuk melakukan sebuah tindakan, malah habis untuk memikirkan kegagalan.
4. Pemimpi, kadang gak realistis

Suka sekali dengan kondisi istilah 'menunggu waktu yang tepat' atau hal lain yang berbau ramalan. Astrologi dijadikan acuan dalam menentukan pilihan dan keputusan. Sehingga hal penting terabaikan.
Ini perlu percaya diri yang kuat agar menghancurkan ketergantungan terhadap hal yang kurang realistis. Sebisa mungkin membuat perencanaan yang realistis dan berpijak pada kenyataan yang ada.
5. Pengalah yang pasrah pada akibatnya

Masalah kecil atau besar selalu mengandalkan sifat untuk 'lari'. Hanya tiga hal yang dapat membuatnya sadar untuk tidak selalu angkat kaki dari masalah.
Pertama, tanamkan rasa semangat yang tinggi. Kedua, berusaha keras dalam menentukan solusi. Dan yang terakhir adalah mengatasi kegelisahan atas kemungkinan yang buruk.
6. Histeris dan reaktif mendengar masalah

Orang lain selalu menjadi acuan dalam permasalahan yang datang. Bergantung akan saran dan solusi dari orang lain. Menganggap masalah adalah hal yang paling mencekam. Padahal diri sendiri mampu mengatasinya.
Kamu jika seperti ini, bisa mengambil beberapa langkah seperti:
- Ingatlah tanggung jawab yang kamu miliki
- Hadapi tekanan dengan meningkatkan daya tahan diri yang kuat
- Perbaiki kemampuan untuk yakin terhadap kemampuan diri sendiri
7. Penyendiri, perlu berkontemplasi dulu

Kata orang, ketika kamu memilih menjadi pribadi yang suka menolak bantuan orang lain karena menganggap itu kelemahan, adalah salah. Kamu tak perlu menganggap orang lain sebagai musuh.
Bantuan nyata atau nasihat dari mereka bisa kamu terima perlahan-lahan. Luweslah dan mencoba ramah dengan mereka yang tulus ingin menolongmu.
8. Pesimis yang sulit menemukan titik terang

Suka membesarkan-besarkan hambatan ketika menghadapi masalah? Bisa jadi, kamu adalah tipe ini. Langkah terbaik ketika kamu menjadi pesimis adalah lebih menghargai kemampuan diri sendiri.
9. Optimis yang percaya selalu ada jalan

Si pemilik gaya ini selalu berlebihan akan memandang kemampuan diri dan kurang cermat memperhatikan bobot masalah. Kamu hanya perlu mendengarkan saran dari orang lain, sehingga hambatan yang akan datang akan bisa diatasi. Setelah itu, buatlah daftar rencana mengatasi masalah tersebut.
10. Oportunitis yang kadang tidak jeli

Sebagian orang mengatakan, gaya ini dalam menilai sebuah keputusan yang diambil hanya untuk jangka pendek. Hal yang perlu diingat untuk kamu dengan gaya seperti ini adalah buatlah daftar jangka panjang dan jadikan pilihanmu sebagai pedoman nanti.
Nantinya, hal itu dapat dievaluasi dengan baik. Karena masalah juga perlu sebuah keputusan yang dapat bermanfaat dalam jangka panjang.
11. Penjilat yang kadang menghalalkan segala cara

Sanjungan orang lain adalah yang utama, si pemilik gaya ini rela kehilangan apa pun termasuk akan mudah patah arang jika keputusannya ditolak. Buanglah rasa ingin selalu disanjung orang lain dan pupuk rasa percaya diri lebih matang lagi.
12. Intelektualisator yang perlu menemukan penyebab masalah terlebih dulu

Terlalu seringnya melakukan riset untuk masalah, kamu bisa lupa akan menentukan sebuah keputusan. Hal yang perlu dilakukan adalah sederhanakan masalah tanpa menghilangkan esensi. Paksa kan dirimu untuk segera mengambil tindakan. Karena kamu bukan membuat sebuah lampu Aladdin.
Dari ulasan di atas, saran orang lain atau bantuan yang diulurkan serta keberanian dalam pengambilan keputusan, adalah hal terbaik. Gaya mana yang paling cocok di dirimu?