Inilah 6 Perempuan Hebat di Balik Kesuksesan Para Presiden Indonesia

Fatmawati adalah ibu negara pertama Republik Indonesia. Meski Soekarno tercatat memiliki 9 istri, tetapi Fatmawati lah yang mendampingi beliau saat memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Fatmawati juga yang menjahit Sang Saka Merah Putih, yang kini disimpan sebagai aset negara dan dibuat duplikatnya untuk dikibarkan setiap upacara peringatan HUT Republik Indonesia. Ternyata Megawati Soekarno Putri mirip banget ya sama ibundanya!

Tien Soeharto memiliki nama asli Siti Hartinah. Tien Soeharto memegang jabatan ibu negara Republik Indonesia terlama yaitu 32 tahun selama masa jabatan Soeharto. Ibu Tien muda aktif sekali dalam gerakan-gerakan sosial pembela hak perempuan seperti Laskar Wanita yang diikutinya di Solo, kota kelahiran beliau.

Di masa-masa awal rumah tangganya bersama Soeharto, Ibu Tien harus rela ditinggal-tinggal oleh sang suami yang saat itu bertugas sebagai prajurit tentara angkatan darat. Apalagi di masa pemberontakan G30S/PKI, Ibu Tien sering berpindah-pindah tempat tinggal demi alasan keamanan.

Siapa yang tidak kenal dengan Ainun Habibie? Ibu negara ketiga Republik Indonesia yang memiliki nama asli Hasri Ainun Besari ini menginspirasi banyak perempuan untuk memiliki kisah cinta yang sama manisnya dengan kisah beliau bersama Bapak B.J. Habibie. Romantisnya pasangan ini sampai diangkat ke layar lebar dengan mengusung Reza Rahardian sebagai Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai Ainun.

Kisah yang lebih mengharukan lagi datang di tahun 2010 saat Ibu Ainun mengidap kanker ovarium ganas yang akhirnya merenggut nyawanya. Habibie dengan setia selalu menjaga di sisi sang istri, bahkan tangan mereka saling menggenggam sampai detik-detik terakhir Ibu Ainun mengembuskan napas. Setujukah kalian kalau Bapak Habibie dinobatkan sebagai the sweetest male president ever?

Sinta Nuriyah Wahid adalah ibu negara keempat yang getol sekali memperjuangkan nasib perempuan. Sinta menolak keras adanya poligami dengan melakukan sebuah gebrakan di tahun 2004. Saat itu tengah berlangsung Muktamar PBNU, Sinta menolak menu makanan yang disajikan oleh sebuah jaringan restoran waralaba karen apemiliknya dikenal luas sebagai penganut poligami.

Tiga tahun sebelumnya, yayasan Puan Amal Hayati yang digagasnya mulai beroperasi pada Maret 2001 sebagai pesantren khusus pemberdayaan perempuan. Ibu dari empat orang putri ini juga aktif dalam Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan Komite Nasional Kedudukan Wanita Indonesia. Apa yang diperjuangkan Ibu Sinta betul-betul mewakili perasaan para perempuan Indonesia, siapa sih yang rela dimadu?

Ani Yudhoyono adalah ibu negara keenam setelah Megawati Soekarno Putri yang menjabat ibu negara dan Presiden sekaligus. Menjadi ibu negara untuk dua periode kepemimpinan sang suami merupakan pekerjaan melelahkan, apalagi dengan keadaan Indonesia yang apa-apa sudah semakin berkembang dan makin banyak kekacauan.

Perempuan dengan nama asli Kristiani Herrawati ini adalah putri dari seorang pejuang kebanggan Indonesia, Sarwo Edhie Wibowo. Dididik dan dibesarkan dalam keluarga militer, membuat beliau menjatuhkan hatinya pada seorang prajurit pula, Susilo Bambang Yudhoyono. Tak mau kalah dengan pasangan Habibie-Ainun, Ibu Ani selalu nampak mendampingi sang suami saat dinas ke daerah-daerah dan sering memakai baju senada.

Di antara ibu-ibu negara Republik Indonesia lainnya, Ibu Ani adalah satu-satunya yang aktif terjun ke dunia politik.  Ibu cantik yang ternyata menggemari fotografi ini kerap mengunggah aktivitas sehari-harinya pasca purna tugas sebagai ibu negara di akun instagram pribadianya @aniyudhoyono.

Iriana, ibu negara Republik Indonesia yang ketujuh ini adalah istri dari Bapak Joko Widodo. Di antara sederet ibu negara pendahulunya, Iriana disorot karena kesederhanaannya yang luar biasa dan pribadinya yang banyak diam. Sejak menjabat sebagai Ibu Wali Kota Solo, Iriana sudah menarik perhatian khalayak atas gebrakan-gebrakan yang dilakukan suaminya.

Namanya semakin melangit setelah sang suami dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta. Mendampingi sang suami memimpin daerah terpadat di negeri ini dengan segudang masalah yang tak mudah diselesaikan, nyatanya tidak membuat Iriana banyak berubah. Beliau tetap sederhana dan kalem, tak banyak bicara. Di balik sikap kalemnya ini, Iriana tidak pernah absen menyiapkan baju kerja sang suami bahkan untuk perjalanan dinas jauh sekalipun.

Kalau kalian para ladies, sudahkah menyiapkan diri sebagai perempuan hebat di balik kesuksesan lelakimu kelak?