Kiat Buat Millennials untuk Menghadapi Situasi 'Ambyar' di Masa Depan

"Sebenarnya kalo menurut saya ya, pada akhirnya kita (sampai) pada kata learning to learn," ungkap Indra Gunawan, selaku Pembaca Filsafat dan Pengamat Budaya.

Untuk mempersiapkan tantangan di masa depan, semua generasi muda harus terus memiliki keinginan mempelajari segala sesuatunya. Belajar untuk mempelajari perubahan yang ada, apa dampaknya dan bagaimana mengatasinya. Semua hal ini harus diawali dengan keinginan kuat untuk belajar. Semakin banyak hal yang dipelajari akan semakin baik pula hasil yang bisa diperoleh.

Masa depan pasti selalu dilatarbelakangi dengan perubahan-perubahan secara berkala yang gejolaknya mungkin sudah ada di masa sekarang. Untuk itu, millennials perlu terus mengikuti perkembangan yang ada saat ini dan menelusuri perubahan-perubahan apa saja yang sudah dan bakal terjadi. Agar bisa menerima masa depan dengan baik, penting bagi generasi muda untuk ikut berkembang dan berubah menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang ada.

"Seperti saya itu, mengikuti terus perkembangan. Terus, pekerjaan apa yang 10 tahun akan datang rame, pekerjaan apa yang 10 tahun nggak laku," papar Indra lagi.

"Kita harus membangun kemandirian, kemandirian dengan apa? Dengan kita jangan hanya (untuk mendapatkan pendapatan) selalu berpikir untuk mencari kerja," ujar Indra saat ditanya apa yang harus dilakukan millennials agar siap menghadapi masa depan yang mungkin saja ambyar.

Indra mengatakan kalau millenials dan anak-anak muda hanya bergantung dan berpikir bahwa mencari kerja merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan penghasilan maka itu salah besar. Di masa depan nanti peran teknologi (Artificial Intelligent) mungkin saja menggantikan peran manusia. Oleh karena itu, anak-anak muda perlu membangun kemandirian. Misalnya saja dengan menciptakan lapangan pekerjaan, dan menggunakan teknologi dengan sebagaimana mestinya untuk membantu pekerjaan manusia.

Hal penting lainnya menurut Indra yang harus dilakukan oleh para generasi muda yakni memperbanyak bincang-bincang dan bertukar pikiran dengan teman yang satu ritme/frekuensi. Dengan demikian, pengetahuan dan sudut pandang para millennials mengenai perubahan yang akan terjadi di masa depan menjadi lebih luas.

Mereka bisa berpikir dengan lebih kritis dan bahkan memotivasi satu sama lain untuk terus mengawal setiap perubahan yang terjadi.

Erat kaitannya dengan membangun kemandirian, millennials dan generasi muda harus punya keinginan untuk mempelajari ilmu kewirausahaan. Hal ini agar para mahasiswa yang mempelajari ilmu lain tidak hanya bergantung dan terpaku pada ilmu di jurusannya saja, melainkan juga dapat dibentuk kemandiriannya melalui ilmu entrepreneurship atau kewirausahaan ini.

"Jadi walaupun dia sarjana teknik pun, dia harus tau entrepreneurship untuk memahami kemandirian. Seorang dokter pun harus mengetahui entrepreneurship, bukannya dia mau jadi dokter pedagang, tapi kalo dia suatu saat bikin klinik kesehatan, katakan (klinik kesehatan) kulit ya. Dia agak ngerti bagaimana memanage, begitu," jelas Indra lagi.

Itulah kelima hal yang patut dilakukan millenials dan generasi muda untuk menghadapi masa depan yang bisa jadi 'ambyar'. Kalau kamu mau lebih termotivasi dan ingin harapanmu tentang dunia ini bangkit, boleh coba baca buku kedua Mark Manson ini juga, lho. Meskipun judulnya terkesan sangat negatif, namun sebenernya buku ini memberikan harapan dan optimisme secara tersirat dan kontekstual, diselingi dengan narasi yang apik dan menarik. Semoga bermanfaat ya!