Kenapa Malu Bertanya Harga Saat Belanja? Ini Jawaban Psikologinya!

- Perasaan malu dan self-consciousnessSecara psikologis, mekanisme sosial seseorang akan otomatis muncul sebagai bentuk dari rasa malu dan kurang percaya diri. Bertanya tentang harga itu penting untuk membuat keputusan berdasarkan informasi dan realita.
- Rasa malu tentang aib ekonomiMenawar atau bertanya harga rendah membuat kita merasa dipandang kurang mampu. Ketidaksesuaian antara diri dan status sosial bikin kita cenderung malas bertanya demi menghindari persepsi negatif dari orang lain.
- Norma sosial dan fear of conflict
Bertanya harga dianggap tabu karena takut dianggap menuntut atau memaksa. Padahal, bertanya harga adalah step awal untuk bernegosiasi.
Pernah gak sih kamu merasa malu ketika harus tanya harga sebelum beli sebuah barang? Kalau iya, kamu gak sendirian! Dikutip Psychology Today, banyak dari kita terutama gen Z merasa canggung ketika harus menyinggung soal harga barang karena takut dianggap pelit, gak mampu, atau merepotkan orang lain.
Padahal, dalam kasus jual beli barang hal kayak gitu adalah normal dan wajib dilakukan, loh! Fenomena ini bisa dijelaskan lewat psikologi dengan pemahaman yang tepat, sehingga kamu bisa lebih percaya diri saat belanja.
1. Perasaan malu dan self-consciousness

Secara psikologis, mekanisme sosial seseorang akan otomatis muncul sebagai bentuk dari rasa malu dan kurang percaya diri. Ketika kamu harus bertanya harga sebuah barang, di situlah kamu merasa terlihat “aneh” dan akhirnya merasakan ancaman pada harga dirimu. Padahal, bertanya tentang harga itu penting untuk kita membuat keputusan berdasarkan informasi dan realita.
Menurut Psychology Today, insight ini bikin kita paham kalau perasaan kayak gitu normal dan kita gak harus menahan diri saat butuh sebuah informasi. Jadi, jangan takut buat bertanya, ya!
2. Rasa malu tentang aib ekonomi

Terkadang, menawar atau bertanya harga rendah tentang suatu barang membuat kita merasa seperti dipandang kurang mampu dan disepelekan. Padahal, rasa ini hanya bagian dari cognitive bias terkait status sosial dan ekonomi.
Menurut Cognitive Dissonance Theory, ketidaksesuaian antara diri dan status sosial bikin kita gak nyaman dan cenderung malas bertanya demi menghindari ujung persepsi negatif dari audiens sekitar. Akibatnya, banyak dari kita yang akhirnya harus membeli barang dengan harga yang nggak sesuai sama bujet awal.
3. Norma sosial dan fear of conflict

Bertanya harga kadang masih dianggap tabu karena takut dianggap menuntut atau memaksa. Sehingga, kita sering menghindari hal tersebut karena takut menimbulkan konflik atau persepsi yang gak enak tentang diri sendiri.
Kebanyakan orang pasti memilih diam dan gak menyinggung masalah harga karena terlalu takut dianggap pelit atau sok kaya. Padahal, bertanya harga adalah step awal untuk bernegosiasi dengan etika yang baik.
4. Kebiasaan jelek karena kurang eksposur

Bertanya harga adalah hak konsumen dan seharusnya normal dilakukan. Namun, masih banyak dari kita yang belum terbiasa bertanya saat belanja karena berada di lingkungan keluarga, teman, atau tempat yang memang gak bisa tanya tentang harga.
Jadi, banyak orang salah kaprah dan berpikir bahwa hal seperti itu dianggap resek. Budaya belanja yang sehat adalah keputusan yang informasional. Menjalin kebiasaan menanyakan harga sejak dini pun bisa meminimalkan rasa malu pada diri sendiri dan orang lain.
Malu tanya harga bukan tandanya kamu lemah atau kurang, tapi sinyal bahwa kamu terlalu peduli sama persepsi orang lain. Dengan memahami psikologi, kamu bisa mulai berubah jadi lebih percaya diri dalam bertanya, lebih hemat dalam membeli sesuatu, dan lebih paham tentang kebutuhan diri. Next time, jangan ragu lagi untuk menanyakan harga, ya!