Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membangun Kembali Keterlibatan dengan Lingkungan Sekitar

ilustrasi lingkup pertemanan (pexels.com/RDNE Stock Project)
ilustrasi lingkup pertemanan (pexels.com/RDNE Stock Project)
Intinya sih...
  • Mulai dari lingkaran terdekat untuk membangun kembali keterlibatan dengan lingkungan sekitar
  • Ambil peran kecil namun konsisten dalam komunikasi efektif dan efisien dengan lingkungan sosial
  • Pilih kegiatan yang sesuai minat untuk mengatasi isolasi dan membangun interaksi dua arah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perubahan sikap, pola pikir, maupun sudut pandang sering membuat kita tiba-tiba menarik diri dari lingkungan sosial. Tidak jarang tumbuh menjadi manusia yang apatis dan individualis untuk sementara waktu. Pada akhirnya, kita menjalani kehidupan dengan pola dan struktur yang tidak seimbang.

Berhadapan dengan situasi semacam ini, kita harus mampu membangun kembali keterlibatan dengan lingkungan sekitar. Pola komunikasi yang terjalin efektif dan efisien membantu mengembalikan keseimbangan hidup. Terdapat tips yang dapat membantu membangun kembali keterlibatan dengan lingkungan sekitar. Berikut yang perlu diketahui.

1. Memulai dari lingkaran yang paling dekat

ilustrasi solidaritas (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi solidaritas (pexels.com/Pixabay)

Kehidupan kita sebagai manusia memang tidak bisa dipisahkan dari lingkungan sekitar. Setiap tindakan, pola pikir, akan memperoleh pengaruh dari orang-orang di sekeliling. Tapi situasi tertentu seringkali membuat kita menarik dari dari lingkungan sosial sehingga tumbuh menjadi manusia individualis.

Jika dibiarkan, kita akan menjalani kehidupan dengan pola yang tidak seimbang. Dalam rangka membangun kembali keterlibatan dengan lingkungan sekitar, mulai dari lingkaran yang paling dekat. Jangan langsung memaksakan diri terlibat di kegiatan besar. Mulailah dengan menyapa tetangga, ngobrol singkat dengan penjaga toko, atau ikut obrolan ringan di warung kopi.

2. Mengambil peran kecil namun konsisten

ilustrasi berbagi hampers (pexels.com/RDNE Stock Project)
ilustrasi berbagi hampers (pexels.com/RDNE Stock Project)

Kunci kehidupan yang seimbang adalah terhubung dengan lingkungan sosial. Kita mampu membangun komunikasi yang efektif dan efisien. Sekaligus hadir secara penuh sehingga mampu merasakan kehidupan yang bermakna.

Lantas, apa yang harus dilakukan ketika kita mulai bergerak dengan lingkungan sosial? Tentu saja dengan membangun kembali keterlibatan. Misal, mengambil peran kecil namun konsisten. Koneksi sosial butuh pengulangan. Tidak harus dari tindakan yang menghabiskan waktu dan energi. Kita bisa memulai peran kecil ini dari hal-hal sederhana namun bermanfaat bagi masyarakat.

3. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat

ilustrasi diskusi (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi diskusi (pexels.com/RODNAE Productions)

Terisolasi dari lingkungan sekitar akan menghadirkan stres dan kecemasan. Kita terjebak dalam sisi individualis sehingga tidak mampu memandang kehidupan secara utuh. Situasi demikian ini dapat diatasi asal kita mampu membangun kembali keterlibatan secara nyata.

Tidak susah, dalam rangka membangun kembali keterlibatan dengan lingkungan sekitar, kita bisa memilih kegiatan yang sesuai dengan minat. Cari kegiatan komunitas yang sesuai hobi. Misalnya klub membaca, kelompok olahraga ringan, kelas seni, atau komunitas kebun bersama.

4. Membangun interaksi dua arah

ilustrasi obrolan orang tulus (pexels.com/Marcus Aurelius)
ilustrasi obrolan orang tulus (pexels.com/Marcus Aurelius)

Sebagai manusia, sejatinya kita diciptakan sebagai makhluk sosial. Interaksi dengan lingkungan sosial yang terjaga harmonis menjadi kunci penting menciptakan keteraturan hidup. Ternyata ini tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan kita dengan lingkungan sekitar.

Setelah lama terisolasi, inilah tips yang patut diterapkan. Saatnya kita belajar menjadi manusia yang mampu membangun interaksi dua arah. Dengarkan cerita orang lain, bukan hanya bercerita tentang diri sendiri. Buat apresiasi sederhana seperti ucapan terima kasih, atau pujian kecil yang membuat seseorang merasa dihargai.

5. Senantiasa menghargai proses

ilustrasi solidaritas (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi solidaritas (pexels.com/Yan Krukau)

Sebagai manusia, seringkali kita menginginkan segala sesuatunya tercapai secara instan. Bahkan tidak mengenal proses dan kesabaran yang harus dilalui. Padahal, segala sesuatu membutuhkan konsistensi dan keteraturan yang harus dijaga.

Tentu ini menjadi hal yang wajib dipahami ketika ingin membangun kembali keterlibatan dengan lingkungan sekitar. Kita harus tumbuh menjadi individu yang senantiasa menghargai proses. Keterlibatan sosial kadang butuh waktu untuk merasa nyaman. Kita harus menikmati proses dan tahapan yang dilalui secara bertahap.

Keseimbangan hidup merupakan aspek penting yang wajib dijaga. Ini bisa dilakukan ketika kita mampu membangun kembali keterlibatan dengan lingkungan sekitar. Tidak harus dalam skala luas, kita bisa memulainya dari lingkaran yang paling dekat. Jangan lupa untuk membangun interaksi dua arah sekaligus menghadapi proses yang sudah dilewati. Keterlibatan dengan lingkungan sekitar membuat kita sadar bahwa kehidupan yang dijalani berharga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us