Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita (pexels.com/George Milton)

Siapa bilang menetapkan batasan hanya penting dalam relasi dengan orang lain? Salah satu wujud tanggung jawab ialah membuat batasan yang tepat dengan diri sendiri.

Batasan ini berguna untuk memonitor tingkah laku dan menetapkan kebiasaan yang sehat untuk hidupmu. Batasan ini jugalah yang mengingatkan kita kapan waktu istirahat dan kerja, apa yang penting dilakukan apa yang tidak.

Walau sering disepelekan, menetapkan boundary dengan diri sendiri adalah wujud self-love dan self-respect. Karena itu, yuk simak lima langkah sederhana menetapkan batasan yang sehat.

1.Identifikasi area tertentu dalam hidupmu yang butuh diatur

ilustrasi dunia kerja (pexels.com/fauxels)

Setiap orang tentu memiliki kebiasaan, kelebihan, dan kelemahan yang berbeda-beda. Ada yang terlalu banyak bekerja, terlalu banyak menghabiskan uang, terlalu sedikit berolahraga, dan masih banyak lagi.

Tujuan menetapkan batasan ialah agar kita memperbaiki area-area dalam hidup agar lebih baik dan mengacu pada satu tujuan yang benar. Misal, kamu tidak punya masalah dalam mengatur keuangan, tapi sulit membagi waktu untuk bekerja dan family time.

Jadi fokus utamamu ialah, menetapkan batasan pada diri sendiri demi mencapai waktu yang seimbang antara bekerja dan kumpul keluarga.

2.Buat batasan sesuai tujuanmu

ilustrasi wanita (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berkaitan dengan poin pertama, setiap orang tentu punya tujuan berbeda-beda. Ada yang ingin lebih terstruktur dalam pekerjaan, ada yang ingin lebih terstruktur dalam pola makan, pola olahraga, dan masih banyak lagi.

Selain mengenali area kelemahanmu, penting untuk menetapkan tujuan yang hendak kamu capai dalam batasan ini. Contoh sederhana, kamu ingin memiliki jadwal olahraga yang terstruktur untuk membentuk abs.

Jadikan tujuan itu sebagai motivasimu untuk taat pada batasan yang tadi sudah dibentuk.

3.Tetapkan ekspetasi yang realistis

ilustrasi wanita (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Namun ingat, ekspektasi yang realistis itu penting. Keinginan untuk meraih kesempurnaan akan menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Tegas boleh, terlalu keras jangan. Alih-alih meraih tujuan, kamu akan merasa mudah lelah, putus asa, dan cepat menyerah. Kalau begini, sia-sia saja batasan yang tadi sudah dibentuk.

4.Mulai dengan hal-hal kecil

ilustrasi wanita (pexels.com/SHVETS Production)

Namanya menciptakan kebiasaan baru, tentu perlu waktu untuk terbiasa. Mulai saja dari hal-hal kecil. Kalau dulu kamu menghabiskan seluruh waktu istirahat bermain HP, alihkan lima belas menit dengan olahraga.

Perlahan, tubuhmu pun akan terbiasa dan tahu apa yang harus dilakukan, apa yang tidak. Lalu, ubah lima belas menit menjadi setengah jam. Begitu seterusnya sampai kamu berhasil meraih tujuanmu.

5.Rutin dan konsisten

ilustrasi wanita (pexels.com/Christina Morillo)

Yang membuat sebuah kebiasaan berhasil ketika kamu bisa mengerjakannya dengan rutin dan konsisten. Jangan biarkan rasa malas menguasaimu. Ingat kembali tujuan yang ingin kamu capai. Kalau masih malas-malasan, kapan sampai di garis finish?

Batasan dengan diri sendiri dan orang lain sama-sama penting. Ini adalah salah satu tanda kamu cinta dan peduli dengan dirimu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team