Mengenal Tren Quietcation, Libur Penuh Ketenangan

- Quietcation adalah tren liburan yang fokus pada ketenangan batin dan pelarian dari kebisingan serta aktivitas digital.
- Liburan tenang dapat membantu menurunkan tekanan darah, merangsang kreativitas, dan meningkatkan kualitas tidur.
- Diperlukan latihan untuk menghargai ketenangan dan quietcation dapat menjadi ruang bagi jiwa untuk beristirahat dan kembali selaras dengan diri sendiri.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat, muncul tren baru dalam dunia pariwisata yang menawarkan ketenangan sebagai daya tarik utamanya, yakni quietcation. Berasal dari gabungan kata quiet dan vacation, quietcation mengacu pada liburan yang berfokus pada ketenangan batin dan pelarian dari kebisingan maupun hiruk-pikuk aktivitas digital.
Tren ini kian populer di kalangan wisatawan yang ingin rehat sejenak dari rutinitas dan tekanan sosial media, menggantinya dengan suasana sunyi di alam, penginapan terpencil, atau kegiatan reflektif yang memperkuat koneksi dengan diri sendiri. Yuk, kenali lebih jauh tentang quietcation ini!
1. Pengertian quietcation

Quietcation merujuk pada perjalanan sunyi atau liburan yang tenang. Ini adalah liburan yang memberimu waktu istirahat dari kebisingan dan hiruk pikuk dunia modern, dengan mengutamakan perjalanan yang lebih santai. Liburan yang tenang dapat bervariasi tergantung pada seberapa banyak keheningan yang kamu cari.
Kamu dapat menemukan semuanya mulai dari resor tempatmu dapat menikmati sarapan tanpa suara atau meditasi berjalan, hingga perjalanan yang hening. Quietcation sangat cocok bagi kamu yang merasa lelah secara mental dan ingin rehat dari rutinitas atau tekanan sosial.
2. Manfaat quietcation

"Era digital yang kita jalani saat ini turut menyebabkan ketidaknyamanan itu karena kita selalu dikelilingi oleh kebisingan, terikat pada perangkat, dan dapat terganggu oleh orang lain," kata Stacian Watts, seorang psikoterapis, dilansir Bustle.
Watts mengatakan, orang-orang memilih untuk melepaskan diri dari kehidupan yang serba sibuk. Selain itu, manfaat dari keheningan sangat banyak, seperti dapat membantu menurunkan tekanan darah, merangsang kreativitas, meningkatkan kualitas tidur, dan menenangkan pikiran yang tak terkendali.
Bagi pakar perjalanan dan kesehatan sekaligus influencer, Olivia Christine Perez, meskipun ia sering bepergian untuk bekerja, perjalanan yang tenang adalah kunci bagi kesehatan mentalnya. Ia mengatakan, karena dia mengidap penyakit autoimun, melakukan perjalanan yang santai adalah bagian penting dari perawatan dirinya. Selama kambuhnya penyakit atau setelah masa perawatan medis yang sulit, ia lebih sering mencari perjalanan yang tenang untuk beristirahat dan menyegarkan diri.
"Liburan yang lebih tenang dapat memberi kita ruang untuk berpikir lebih luas dan waktu untuk memetakan apa yang kita butuhkan," kata psikolog klinis Jennifer Taitz, dilansir Good Housekeeping.
3. Tips melakukan quietcation

Watts mengatakan, dibutuhkan latihan untuk menghargai ketenangan, terutama karena kamu mungkin terbiasa dengan banyak kebisingan dan aktivitas. Ada pula kebutuhan masyarakat untuk selalu produktif.
Banyak orang merasa harus selalu produktif karena telah terbiasa mengaitkan produktivitas dengan harga diri dan nilai pribadi mereka. Artinya, jika seseorang tidak sedang bekerja atau melakukan hal yang dianggap bermanfaat, mereka merasa kurang berarti atau tidak berharga.
Watts menyarankan untuk membawa jurnal saat liburan. Ini memungkinkanmu untuk menyalurkan pikiran yang terus muncul, serta emosi atau sensasi yang kamu rasakan yang muncul di tubuhmu. Tulislah tentang apa yang kamu pelajari tentang dirimu sendiri saat kamu duduk dalam keheningan.
Quietcation menawarkan lebih dari sekadar liburan, karena ini dapat menjadi ruang bagi jiwa untuk beristirahat dan kembali selaras dengan diri sendiri. Di tengah tekanan hidup modern yang menuntut produktivitas tanpa henti, tren ini mengajak kita untuk berhenti sejenak, menikmati keheningan, dan menemukan makna dalam ketenangan.
Dengan memilih quietcation, kita memberi ruang bagi diri untuk pulih, merefleksi, dan menyadari bahwa kebahagiaan tidak selalu berasal dari kesibukan, melainkan juga dari keheningan yang menenangkan.