5 Pertimbangan Saat Mulai Terobsesi Jadi Orang Lain

Dalam menjalani hidup, kita pasti pernah merasa insecure dan penuh kekurangan diri. Kondisi seperti ini seringkali memicu kita untuk ingin meniru jejak orang lain. Kamu ingin menjadi sosok perfect sebagaimana yang dianggap keren oleh masyarakat sekitar.
Tapi sayangnya, keinginan ini seringkali berubah menjadi sebuah obsesi. Kamu ingin berubah sepenuhnya seperti orang lain. Jika saat ini sedang mengalami hal tersebut, berikut ini pertimbangan untukmu agar bisa berpikir lebih bijak.
1. Terobsesi menjadi sosok orang lain membuatmu kehilangan jati diri

Ada banyak faktor yang membuat kita terobsesi menjadi orang lain. Entah karena fisiknya yang sempurna, kecerdasannya yang mengagumkan, maupun karena alasan-alasan yang lain. Namun demikian, apakah itu suatu keputusan yang tepat?
Jawabannya tentu saja tidak. Salah satu hal yang harus dipertimbangkan yaitu terobsesi menjadi orang lain hanya akan membuatmu kehilangan jati diri. Kamu tidak akan tahu apa dan siapa dirimu yang sesungguhnya.
2. Mengubah diri menjadi orang lain akan membuat kemampuan dan potensimu tidak bisa berkembang secara maksimal

Setiap individu sudah dikaruniai bakat dan keunggulannya masing-masing. Ada yang berbakat dalam bidang matematis, bahasa, seni, dan beragam keunggulan yang lain. Tapi sayangnya, masih cukup banyak orang yang tidak mau mengenali bakatnya dan terobsesi menjadi orang lain.
Tentu saja keinginan seperti ini harus dipertimbangkan dengan baik. Terobsesi menjadi orang lain tidak akan membuatmu kehidupanmu lebih baik. Apa yang terjadi justru sebaliknya, kemampuan dan potensimu tidak bisa berkembang secara maksimal.
3. Tanpa disadari obsesi tersebut membuatmu terjebak dalam kebahagiaan palsu

Terobsesi menjadi orang lain sekilas memang terlihat menyenangkan. Ini membuat kita pada akhirnya ragu akan diri sendiri. Alih-alih berfokus pada kehidupan diri sendiri, yang ada kamu justru condong terhadap setiap detail kehidupan orang lain.
Terobsesi dengan kehidupan orang lain, salah satu hal yang harus dipertimbangkan yaitu terkait kebahagiaan tersebut. Berpura-pura menjalani kehidupan sesuai standar orang lain sekilas memang menyenangkan. Namun demikian, gambaran kebahagiaan tersebut tak lebih dari kebahagiaan palsu.
4. Mengubah diri menjadi orang lain juga bisa membuatmu terlihat ceria di luar namun sebenarnya rapuh di dalam

Pernahkah kamu berandai-andai menjalani kehidupan seperti temanmu? Entah itu dari segi pencapaian, karir dan pekerjaan, maupun hal-hal yang lain. Kamu beranggapan bahwa apa yang melekat dalam diri temanmu adalah sesuatu yang harus kamu miliki.
Padahal sudut pandang seperti ini membuatmu ceria di luar namun rapuh di dalam. Sekilas kamu sangat bersemangat agar bisa menjalani kehidupan yang mapan sebagaimana orang lain. Namun tidak bisa dipungkiri jika mentalmu juga tertekan karena tuntutan tersebut.
5. Waktu dan kesempatanmu juga akan habis terbuang untuk hal-hal yang tidak seharusnya

Waktu harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Setiap dari kita pasti paham bahwa satu detik yang sudah terlewat tidak akan bisa diulangi. Bahkan kesempatan yang berlalu belum tentu akan datang untuk yang kedua kali.
Sudah pasti ini menjadi hal yang harus dipertimbangkan dengan matang sebelum kamu lebih jauh terobsesi menjadi orang lain. Mendambakan jadi orang lain hanya akan membuat waktu dan kesempatan terbuang sia-sia.
Obsesi menjadi orang lain memang sering datang menghampiri. Jika kamu mulai terpikirkan hal tersebut, renungkan lima pertimbangan di atas, ya!