IWF 2020: Panutan Anak Muda, 5 Prinsip Hidup Tsana Ini Bisa Kamu Tiru

Siapa, nih yang sering ngerasa capek di tengah proses meraih mimpi? Rasanya pengen punya kemampuan khusus buat mempercepat waktu biar kalian gak perlu berlama-lama dan bersusah-susah menjalani tiap proses yang harus kalian lalui dalam meraih mimpi.

Kayak bimsalabim, tiba-tiba udah sukses dan semua impian kalian tercapai sehingga kalian bisa tinggal duduk santai dan menikmati hasilnya aja, deh! Nah, buat kamu yang sering berpikiran demikian, kayaknya kamu harus belajar dari Tsana tentang gimana dia memandang dan memaknai segala proses yang terjadi dalam hidupnya, nih!

Berbeda dari kebanyakan orang yang cenderung pengen segala proses cepat selesai dan berlalu, tau gak sih ternyata Tsana justru menganggap prosesnya menjadi penulis sebagai salah satu hal yang selalu dia nikmati? Bahkan nih, setelah sukses seperti sekarang ternyata Tsana justru sering rindu dan pengen balik ke proses-proses tersebut lagi, lho!

Hal ini sendiri sebenarnya Tsana rasakan karena dia merasa bahwa sebenarnya proses-proses tersebut dapat membantu dia jadi lebih bisa menghargai apa yang dia dapatkan di kemudian hari. Maka dari itu, Tsana pribadi selalu menyarankan para penulis baru untuk mencoba menikmati saja segala proses yang harus mereka lalui dalam meraih mimpi.

Nah, walaupun sebenernya Tsana memberikan tips ini buat temen-temen yang pengen mulai nulis, tips yang satu ini juga bisa kamu aplikasikan dalam proses hidup kamu juga, lho! Karena pada dasarnya proses meraih mimpi menjadi penulis itu cukup mirip dengan bagaimana proses seseorang dalam meraih impian hidup mereka. Jadi intinya sama, nikmati prosesnya dan anggap bahwa perasaan-perasaan sedih dalam proses tersebut sebagai perasaan-perasaan sedih yang harusnya dirayakan.

Cheer up!

Bagi sebagaian besar orang, memulai sesuatu pasti selalu jadi hal yang sulit banget buat dilakuin. Selain karena memulai itu butuh niat dan usaha yang besar, memulai juga terasa berat karena terkadang kita malah dibelenggu oleh rasa takut kita sendiri.

Meski begitu, pernah gak sih kamu berpikir kalau sebenernya mengakhiri atau menyelesaikan sesuatu yang dimulai itu adalah sesuatu yang lebih susah dan berat daripada sekadar memulai?

Lewat kelas "Aksara, Sketsa dan Suara" pada Indonesia Writers Festival 2020 ini, Tsana memberikan tips kepada orang-orang yang ingin jadi penulis untuk langsung memulai tulisan mereka. Meski begitu, Tsana sendiri percaya kalau esensi menulis adalah menyelesaikan, sehingga ia juga beberapa kali menegaskan bahwa seorang penulis punya tanggung jawab untuk menyelesaikan apa yang sudah dia tulis.

Hal inilah yang akhirnya Tsana jadikan salah satu prinsipnya dalam menulis dan menjadi seorang penulis. Meski begitu, lagi-lagi prinsip Tsana yang satu ini juga bisa lho kamu aplikasikan juga di keseharianmu, lho!

Contoh mudahnya adalah penyusunan skripsi. Dengan kamu memutuskan untuk berkuliah dan akhirnya harus menyusun skripsi sebelum lulus, berarti secara otomatis kamu memiliki tanggung jawab untuk bisa menyelesaikan skripsimu tersebut. Jadi entah apapun rintangan maupun kesulitan yang kamu hadapi selama prosesnya, jangan sampai kamu lalai dari tanggung jawabmu dan justru memilih buat menyerah, ya!

Yang terpenting, kamu harus yakin sama kemampuan dirimu sendiri, mau keluar dari zona nyaman dan mencoba menyelesaikan apa yang sudah kamu mulai tersebut sebaik yang kamu bisa.

Makanya, prinsip dari Tsana ini rasanya bakalan cocok banget untuk coba kamu tanamkan dalam pikiranmu juga agar kamu bisa jadi lebih bertanggung jawab dan gak mudah menyerah ketika dihadapkan oleh berbagai rintangan atau kesulitan di dalam hidupmu.

Prinsip yang bener-bener wajib kamu contek, nih!

Siapa, nih yang suka ngerasa gak pede karena merasa dirinya berbeda dari kebanyakan orang?

Hm, kayaknya semua orang pasti pernah deh merasa kayak gini. Dan walaupun hal seperti ini gak jarang bikin kamu ngerasa insecure dan gak pede terhadap dirimu sendiri, nyatanya Tsana justru menganggap hal ini sebagai kesempatan dan hal yang sebenarnya wajib kamu miliki, lho!

Menurut Tsana, kunci dari kesuksesannya terletak pada bagaimana ia berani untuk menunjukkan warna baru, menjadi berbeda dan unik. Dan karenanya, hal inilah yang selalu Tsana tanamkan kepada pembaca-pembacanya maupun orang-orang yang ingin menjadi penulis.

Sedikit trivia, kamu tau gak sih kalau Tsana dulunya pernah dicemooh karena gaya menulisnya yang berbeda dan dikatakan gak cocok dengan gaya platform tempatnya menulis saat itu? Meski begitu, nyatanya gaya menulis Tsana inilah yang justru pada akhirnya menjadi suatu keunikan yang berdaya jual dan mengantarkan Tsana menjadi penulis yang sukses seperti sekarang, lho!

Makanya, prinsip Tsana tentang jadi berani untuk menunjukkan warna baru, menjadi berbeda dan unik ini bisa banget kamu tiru dan aplikasikan dalam hidupmu. Pokoknya, gak usah takut buat jadi berbeda dari yang lain, ya! Karena justru perbedaan itulah yang bisa menjadikan kamu terlihat unik dan membuat orang lain jadi lebih tertarik kepadamu.

Just keep your head up and be confident!

Dalam meraih impian, pernah gak sih kamu sampai di titik dimana kamu merasa galau antara harus terus melanjutkan langkahmu atau justru berhenti?

Kalau jawabannya iya, jangan merasa sendiri ya, karena ternyata Tsana juga pernah merasakan hal yang sama seperti yang kamu rasakan, lho!

Ketika mulai menulis dan mempublikasikan tulisannya, Tsana sempat merasa sedih karena tulisannya dulu gak punya cukup banyak pembaca. Meski begitu, Tsana memilih untuk tetap konsisten menulis dan melalui semua proses yang panjang serta melelahkan tersebut sebelum pada akhirnya konsistensi menulis Tsana itu bisa berbuah manis untuknya.

Karenanya, ketika ditanya tentang kunci sukses, Tsana gak ragu buat bilang kalau konsistensi adalah salah satu kunci suksesnya. Gak cuma berlaku buat menulis aja, Tsana sendiri juga menggunakan prinsip ini ketika ia mulai membuat podcast, lho!

Maka dari itu, prinsip ini tentunya juga bisa coba kamu tiru dan terapkan dalam meraih mimpimu. Gak peduli seberapa panjang proses yang harus kamu lalui dan seberapa banyak tantangan yang harus kamu hadapi, jangan sampai hal tersebut justru menghentikanmu dari mimpimu sendiri, ya!

Jadi, tetaplah konsisten dan berusaha keras dalam meraih impianmu karena bagaimanapun kamu harus ingat kalau usaha kerasmu itu pasti nantinya gak bakal mengkhianatimu. Yuk, semangat terus!

Siapa nih yang mudah banget kepikiran sama komentar orang lain? Pengen ngelakuin ini jadi keburu takut nanti malah dijulidin, pengen ngelakuin itu juga takut orang-orang malah gak suka. Ujung-ujungnya kamu malah stuck di situ-situ aja dan bener-bener takut buat melakukan apapun. Waduh, bisa bahaya buat dirimu sendiri, nih!

Makanya, kalau kamu pernah atau bahkan lagi ada di situasi seperti itu, kayaknya ada baiknya kalau kamu ikutin prinsip Tsana yang satu ini deh. Prinsipnya gak ribet kok, kamu cuma harus belajar buat bersikap 'bodo amat' aja sama orang lain!

Sebelum terjun di dunia menulis dan mulai mempublikasikan tulisannya, Tsana lebih dulu mencoba menanamkan prinsip 'bodo amat' di dalam otaknya. Jadi, Tsana bener-bener berusaha buat gak peduli sama pendapat atau komentar orang lain tentang karyanya. Pokoknya terserah, mau orang suka atau gak suka, Tsana terus konsisten nulis apa aja yang dia suka, deh!

Nah, karenanya prinsip Tsana yang satu ini bisa banget nih coba kamu tiru juga dalam menjalani hidupmu. Ketimbang sibuk mikirin apa kata orang lain dan ujung-ujungnya hal itu malah menghentikanmu menikmati hidup atau bahkan meraih mimpimu, bakal lebih baik kalo kamu berusaha buat gak peduliin apa kata orang lain.

Karena bagaimanapun kamu harus ingat kalau kamu gak bisa membuat semua orang suka kamu dan hal-hal yang kamu lakukan. Jadi ketimbang ribet harus usaha keras bikin orang lain berbalik jadi suka sama kamu, lebih baik kamu tetap fokus sama dirimu sendiri dan tujuan hidupmu.

Jadi gimana? Apakah kamu siap buat tanamin prinsip yang satu ini juga?

Nah, itulah 5 prinsip Nadhifa Tsana yang bisa kamu tiru. Semoga prinsip-prinsip ini beneran bisa membantumu meraih impian dan menjadi Millennial yang sama hebatnya seperti Tsana, ya!

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2020. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2020 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 21 hingga 26 September 2020 melalui zoom dan Youtube channel IDN Times.

IWF 2020 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Nadin Amizah, Sal Priadi, Agus Noor, Ivan lanin, Tsana, Kalis Mardiasih, dan masih banyak lainnya.

Simak terus keseruannya di situs idntimes.com, ya!