Surat Ar-Rahman Ayat 37-78 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Ar-Rahman memiliki arti 'Zat yang Maha Pemurah' dan terdiri dari 78 ayat. Surat Ar-Rahman diturunkan setelah surat Ar-Ra’d. Terdapat 31 ayat yang menyebutkan 'Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan' dalam surat ini.
Surat ini diturunkan di Makkah sehingga masuk dalam golongan surat Makkiyah. Berikut arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Ar-Rahman ayat 37-78.
1. Surat Ar-Rahman ayat 37-78 beserta artinya

Berikut bacaan arab Surat Ar-Rahman ayat 37 sampai 78, latin dan artinya.
Ayat 37
فَاِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِۚ
fa iżansyaqqatis-samā`u fa kānat wardatang kad-dihān
"Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilauan) minyak."
Ayat 38
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 39
فَيَوْمَئِذٍ لَّا يُسْـَٔلُ عَنْ ذَنْۢبِهٖٓ اِنْسٌ وَّلَا جَاۤنٌّۚ
fa yauma`iżil lā yus`alu 'an żambihī insuw wa lā jānn
"Maka pada hari itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya."
Ayat 40
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 41
يُعْرَفُ الْمُجْرِمُوْنَ بِسِيْمٰهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّوَاصِيْ وَالْاَقْدَامِۚ
yu'raful-mujrimụna bisīmāhum fa yu`khażu bin-nawāṣī wal-aqdām
"Orang-orang yang berdosa itu diketahui dengan tanda-tandanya, lalu direnggut ubun-ubun dan kakinya."
Ayat 42
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 43
هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُوْنَۘ
hāżihī jahannamullatī yukażżibu bihal-mujrimụn
"Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang-orang yang berdosa."
Ayat 44
يَطُوْفُوْنَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ حَمِيْمٍ اٰنٍۚ
yaṭụfụna bainahā wa baina ḥamīmin ān
"Mereka berkeliling di sana dan di antara air yang mendidih."
Ayat 45
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 46
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ جَنَّتٰنِۚ
wa liman khāfa maqāma rabbihī jannatān
"Dan bagi siapa yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga."
Ayat 47
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۙ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 48
ذَوَاتَآ اَفْنَانٍۚ
żawātā afnān
"kedua surga itu mempunyai aneka pepohonan dan buah-buahan."
Ayat 49
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
ayat 50
فِيْهِمَا عَيْنٰنِ تَجْرِيٰنِۚ
fīhimā 'aināni tajriyān
"Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang memancar."
Ayat 51
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 52
فِيْهِمَا مِنْ كُلِّ فَاكِهَةٍ زَوْجٰنِۚ
fīhimā ming kulli fākihatin zaujān
"Di dalam kedua surga itu terdapat aneka buah-buahan yang berpasang-pasangan."
Ayat 53
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 54
مُتَّكِـِٕيْنَ عَلٰى فُرُشٍۢ بَطَاۤىِٕنُهَا مِنْ اِسْتَبْرَقٍۗ وَجَنَا الْجَنَّتَيْنِ دَانٍۚ
muttaki`īna 'alā furusyim baṭā`inuhā min istabraq, wa janal-jannataini dān
"Mereka bersandar di atas permadani yang bagian dalamnya dari sutera tebal. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat."
Ayat 55
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 56
فِيْهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرْفِۙ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ اِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَاۤنٌّۚ
fīhinna qāṣirātuṭ-ṭarfi lam yaṭmiṡ-hunna insung qablahum wa lā jānn
"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya."
Ayat 57
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 58
كَاَنَّهُنَّ الْيَاقُوْتُ وَالْمَرْجَانُۚ
ka`annahunnal-yāqụtu wal-marjān
"Seakan-akan mereka itu permata yakut dan marjan."
Ayat 59
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 60
هَلْ جَزَاۤءُ الْاِحْسَانِ اِلَّا الْاِحْسَانُۚ
hal jazā`ul-iḥsāni illal-iḥsān
"Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)."
Ayat 61
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 62
وَمِنْ دُوْنِهِمَا جَنَّتٰنِۚ
wa min dụnihimā jannatān
"Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi."
Ayat 63
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۙ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan,"
Ayat 64
مُدْهَاۤمَّتٰنِۚ
mud-hāmmatān
"kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya."
Ayat 65
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 66
فِيْهِمَا عَيْنٰنِ نَضَّاخَتٰنِۚ
fīhimā 'aināni naḍḍākhatān
"Di dalam keduanya (surga itu) ada dua buah mata air yang memancar."
Ayat 67
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 68
فِيْهِمَا فَاكِهَةٌ وَّنَخْلٌ وَّرُمَّانٌۚ
fīhimā fākihatuw wa nakhluw wa rummān
"Di dalam kedua surga itu ada buah-buahan, kurma dan delima."
Ayat 69
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 70
فِيْهِنَّ خَيْرٰتٌ حِسَانٌۚ
fīhinna khairātun ḥisān
"Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik dan jelita."
Ayat 71
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 72
حُوْرٌ مَّقْصُوْرٰتٌ فِى الْخِيَامِۚ
ḥụrum maqṣụrātun fil-khiyām
"Bidadari-bidadari yang dipelihara di dalam kemah-kemah."
Ayat 73
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 74
لَمْ يَطْمِثْهُنَّ اِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَاۤنٌّۚ
lam yaṭmiṡ-hunna insung qablahum wa lā jānn
"Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia maupun oleh jin sebelumnya."
Ayat 75
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 76
مُتَّكِـِٕيْنَ عَلٰى رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَّعَبْقَرِيٍّ حِسَانٍۚ
muttaki`īna 'alā rafrafin khuḍriw wa 'abqariyyin ḥisān
"Mereka bersandar pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah."
Ayat 77
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ayat 78
تَبٰرَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِى الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِ
tabārakasmu rabbika żil-jalāli wal-ikrām
"Maha Suci nama Tuhanmu Pemilik Keagungan dan Kemuliaan."
2. Kandungan surat Ar-Rahman ayat 37-78

Surat Ar-Rahman memiliki beberapa hal yang dikandung di dalamnya. Berikut kandungan dari surat Ar-Rahman ayat 37 sampai 78:
- Menjelaskan tentang azab yang ditimpa oleh manusia dan jin di hari akhirat
- Menjelaskan tentang kenikmatan yang ada di surga
- Menjelaskan ada surga yang terlihat berwarna hijau dengan kenikmatan di dalamnya
3. Keutamaan Surat Ar-Rahman

Adapun keutamaan dari surat Ar-Rahman adalah sebagai berikut:
- Memperoleh keamanan, kemudahan, dan disembuhkan dari penyakit mata
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menulisnya dan mengalungkannya, maka ia akan merasa aman, dimudahkan dari semua kesulitan. Dan jika dikalungkan kepada orang yang menderita sakit mata, maka ia sembuh dengan izin Allah.” (Tafsirul Burhan, Juz 7: 382)
- Mendapatkan syafaat dengan lebih dekat dengan Allah SWT
Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian menolak membaca Surat Ar-Rahman dan tetaplah membacanya, karena ia tidak akan menetap di hati orang-orang munafik. Ia (Surat Ar-Rahman) akan datang menghadap Tuhannya di hari kiamat dalam rupa manusia, dalam sebaik-baiknya bentuk, dan bau yang sangat harum. Hingga berdiri di sisi Allah, di mana tiada siapa pun yang lebih dekat kepada Allah daripadanya, lalu Allah berfirman kepadanya, ‘Siapakah orang yang senantiasa membacanya selama hidup di dunia?’ Maka ia menjawab, ‘Wahai Tuhanku, Fulan dan Fulan.’ Lalu wajah mereka (pembaca Surat Ar-Rahman) menjadi bersinar. Lalu Allah berfirman kepada mereka, Kalina berilah syafaat (pertolongan) kepada orang-orang yang kalian cintai.’ Lalu mereka pun memberi syafaat, sehingga tiada seorang pun yang datang kepada mereka dan tiada seorang pun yang memberi syafaat kepadanya. Lalu Allah berfirman kepada mereka, ‘Masuklah kalian ke surga, dan menetaplah kalian di dalamnya selama yang kalian inginkan.’” (Tsawabul A’mak: 145)
- Masuk dalam golongan surat Al-Mufashshal
Surat ini diturunkan kepada Rasulullah SAW sebagai tambahan. Hal ini membuat Rasulullah SAW diberi keutamaan lebih bila dibandingkan dengan para nabi sebelumnya.
Demikian arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Ar-Rahman. Semoga dengan membacanya, kita dapat mengamalkan apa yang sudah dipesankan oleh Allah SWT lewat surat ini. Amin.