Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Surat Yasin Ayat 1-21 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

ilustrasi belajar (unsplash.com/masjidmpd)
ilustrasi belajar (unsplash.com/masjidmpd)

Surat Yasin diturunkan di kota Makkah sehingga termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Surat Yasin terdiri dari 83 ayat dan diturunkan setelah surat Jin. Surat ini masuk ke dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan di Makkah.

Dalam surat ini pula Allah SWT menegaskan bahwa Muhammad SAW merupakan rasul yang diutus kepada kaum yang belum pernah diutus rasul-rasul kepadanya. Berikut arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Yasin ayat 1 sampai 21. 

1. Surat Yasin ayat 1-21 beserta artinya

ilustrasi santri mengaji (pexels.com/PokRie)
ilustrasi santri mengaji (pexels.com/PokRie)

Berikut bacaan arab Surat Yasin ayat 1 sampai 21, latin dan artinya.

Ayat 1

يٰسۤ ۚ

yā sīn

"Ya Sin"

Ayat 2

وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙ

wal-qur`ānil-ḥakīm

"Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,"

Ayat 3

اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙ

innaka laminal-mursalīn

"sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,"

Ayat 4

عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۗ

'alā ṣirāṭim mustaqīm

"(yang berada) di atas jalan yang lurus,"

Ayat 5

تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙ

tanzīlal-'azīzir-raḥīm

"(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang,"

Ayat 6

لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ

litunżira qaumam mā unżira ābā`uhum fa hum gāfilụn

"agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai."

Ayat 7

لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

laqad ḥaqqal-qaulu 'alā akṡarihim fa hum lā yu`minụn

"Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman."

Ayat 8

اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ

innā ja'alnā fī a'nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fa hum muqmaḥụn

"Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah."

Ayat 9

وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ

wa ja'alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fa hum lā yubṣirụn

"Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat."

Ayat 10

وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

wa sawā`un 'alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụn

"Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga."

Ayat 11

اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍ

innamā tunżiru manittaba'aż-żikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-gaīb, fa basysyir-hu bimagfiratiw wa ajring karīm

"Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia."

Ayat 12

اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ

innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamụ wa āṡārahum, wa kulla syai`in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn

"Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh)."

Ayat 13

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ جَاۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ

waḍrib lahum maṡalan aṣ-ḥābal-qaryah, iż jā`ahal-mursalụn

"Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka;"

Ayat 14

اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوْهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ مُّرْسَلُوْنَ

iż arsalnā ilaihimuṡnaini fa każżabụhumā fa 'azzaznā biṡāliṡin fa qālū innā ilaikum mursalụn

"(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, “Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.”

Ayat 15

قَالُوْا مَآ اَنْتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَاۙ وَمَآ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ مِنْ شَيْءٍۙ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَكْذِبُوْنَ

qālụ mā antum illā basyarum miṡlunā wa mā anzalar-raḥmānu min syai`in in antum illā takżibụn

"Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Kamu ini hanyalah manusia seperti kami, dan (Allah) Yang Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu hanyalah pendusta belaka.”

Ayat 16

قَالُوْا رَبُّنَا يَعْلَمُ اِنَّآ اِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُوْنَ

qālụ rabbunā ya'lamu innā ilaikum lamursalụn

"Mereka berkata, “Tuhan kami mengetahui sesungguhnya kami adalah utusan-utusan(-Nya) kepada kamu."

Ayat 17

وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ

wa mā 'alainā illal-balāgul-mubīn

"Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.”

Ayat 18

قَالُوْٓا اِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْۚ لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهُوْا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيْمٌ

qālū innā taṭayyarnā bikum, la`il lam tantahụ lanarjumannakum wa layamassannakum minnā 'ażābun alīm

"Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami rajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.”

Ayat 19

قَالُوْا طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ

qālụ ṭā`irukum ma'akum, a in żukkirtum, bal antum qaumum musrifụn

"Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”

Ayat 20

وَجَاۤءَ مِنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ رَجُلٌ يَّسْعٰى قَالَ يٰقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِيْنَۙ

wa jā`a min aqṣal-madīnati rajuluy yas'ā qāla yā qaumittabi'ul-mursalīn

"Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu."

Ayat 21

اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْـَٔلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ 

ittabi'ụ mal lā yas`alukum ajraw wa hum muhtadụn

"Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."

2. Kandungan surat Yasin ayat 1-21

salat Id (pixabay.com/suhailsuri)
salat Id (pixabay.com/suhailsuri)

Surat Yasin memiliki beberapa hal yang terkandung di dalamnya. Berikut kandungan dari surat Yasin:

  1. Surat Yasin memberikan penegasan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah salah satu Rasul 
  2. Surat ini menjelaskan tentang tugas Muhammad SAW untuk menyampaikan ayat-ayat Allah sebagai petunjuk
  3. Berisi seruan untuk mengikuti Rasulullah SAW

3. Keutamaan surat Yasin

unsplash.com/@fadkheraofficial
unsplash.com/@fadkheraofficial

Adapun keutamaan dari surat Yasin adalah sebagai berikut:

  • Surat Yasin termasuk Al-Matsani

Surat ini diturunkan untuk Nabi SAW sebagai pengganti injil. Selain itu, jumlah suratnya yang tidak mencapai 100 ayat, juga membuat surat ini masuk ke dalam golongan surat Al-Matsani.

  • Akan diampuni segala dosanya, apabila membaca surat Yasin setiap malam dengan ikhlas

Abu Hurairah ra. menceritakan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda, “Barangsiapa yang membaca Yasin pada suatu malam dengan mengharapkan wajah Allah, maka ia akan diampuni pada malam itu.” (HR. Ad-Darimi)

  • Surat ini merupakan inti Al-Qur’an yang disunnahkan untuk membaca surat Yasin

Ma’qil bin Yassar meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda, “Al-Baqarah adalah punuknya Al-Qur'an dan dikeluarkan ayat ‘Allahu la ilaha illa huwal-hayyul-qayyum’ (QS. Al-baqarah: 225) dari bawah ‘arsy. Adapun Yasin adalah inti dari Al-Qur’an. Tidaklah seseorang yang membacanya dengan niat menginginkan Allah dan negeri akhirat, melainkan ia akan diampuni. Bacalah ia pada orang-orang yang hendak meninggal di antara kalian.” (HR. Ahmad)

Demikian arti, kandungan, dan keutamaan surat Yasin. Semoga yang membaca surat Yasin, dapat mengambil suri teladan dan mengamalkan apa yang tertuang di dalamnya. Amin. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Cynthia Nanda Irawan
EditorCynthia Nanda Irawan
Follow Us