Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Terlalu Mengurusi Kebahagiaan Orang Lain

ilustrasi orang sedang berbicara (pexels.com/Sam Lion)

Setiap orang tentu ingin mendapatkan kebahagiaannya masing-masing, betul? Sehingga setiap orang sebenarnya yang paling bertanggung jawab atas kebahagiaannya masing-masing.

Namun sering kali diri kita tanpa sadar malah terlalu sering mengurusi kebahagiaan orang lain. Jadi, sebaiknya pahami dulu deh tanda-tanda kalau diri sendiri terlalu sering mengurusi kebahagiaan orang lain. Yuk kita simak! 

1. Tanpa disadari, kamu mungkin sering meminta orang lain untuk menyamakan standar kebahagiaan mereka dengan standar kebahagiaan milikmu

ilustrasi mengobrol bersama (pexels.com/Gustavo Fring)

Setiap orang punya standar kebahagiaan yang berbeda-beda. Misalnya, ada yang merasa sangat bahagia saat bisa berlibur, ada juga yang merasa sangat bahagia ketika berhasil mencapai suatu prestasi dan lain sebagainya.

Tentunya standar kebahagiaan juga sedikit banyak dipengaruhi oleh lingkungan, pola pikir dan pengalaman hidup masing-masing orang. Jadi, jika kamu selalu menginginkan agar standar kebahagiaan orang lain harus sama denganmu, mungkin saja lho itu tanda kalau kamu terlalu mengurusi kebahagiaan orang lain.

2. Kamu sendiri sadar kalau sudah terlalu sering mengurusi kebahagiaan orang lain, tapi malah kamu abaikan

ilustrasi orang merenung (pexels.com/Quốc Bảo)

Tidak perlu susah-susah untuk memahami tanda berikut, coba cek dulu apakah kamu sendiri sebenarnya sadar dan merasakan kalau sudah terlalu sering mengurusi kebahagiaan orang lain? Sebaiknya jangan anggap sepele hal ini ya, supaya kamu tidak lagi terjebak dalam hal negatif yang sama secara berulang-ulang.

3. Sesekali memberi saran dan pendapat soal kebahagiaan orang lain mungkin tidak masalah, tapi apakah kamu sudah mengenal betul kehidupan orang tersebut?

ilustrasi mengobrol santai (pexels.com/nappy)

Memang sih, mungkin tidak ada salahnya kalau kamu sesekali berpendapat soal kebahagiaan orang lain. Mungkin maksudmu memang baik dalam memberikan pendapat atau nasihat.

Akan tetapi, sebaiknya perhatikan juga seberapa dekat dirimu dengan orang yang hendak kamu komentari. Bisa jadi orang lain malah merasa risih dan menjauh, lho. Tentunya kamu tak ingin hal itu terjadi, 'kan? Jadi, bijaklah ketika hendak memberi komentar atau pendapat kepada orang lain, ya. 

4. Orang lain mungkin pernah membicarakan hal ini secara serius padamu

ilustrasi orang sedang mengobrol (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Perhatikan jika orang lain mungkin pernah membicarakan hal ini secara serius padamu. Mereka mungkin mengungkapkan ketidaknyamanan mereka saat dirimu dianggap terlalu mengurusi kebahagiaan orang lain.

Nah, jika ini terjadi sebaiknya jangan abaikan dan dengarkan dulu maksud dan alasan mereka, ya. Supaya kamu pun paham hal-hal apa yang memang sudah tepat atau justru perlu diperbaiki. 

5. Bisa jadi kamu terlalu mengurusi kebahagiaan orang lain sampai lupa dengan kebahagiaan sendiri

ilustrasi tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sadar gak sih kalau terlalu mengurusi kebahagiaan orang lain juga punya dampaknya sendiri? Ya, salah satunya kebahagiaan sendiri yang mungkin tidak terurus.

Jika kamu melupakan kebahagiaanmu sendiri dan terlalu sibuk mengurusi kebahagiaan orang lain, mungkin saja kualitas hidupmu akan ikut terpengaruh. Akibatnya tentu akan dirasakan oleh dirimu sendiri. 

Jadi, ada baiknya nih untuk memperhatikan kelima tanda di atas ya. Semoga memahami tanda-tanda di atas bisa membantu dirimu untuk lebih waspada dan bijaksana, ya! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
erwanto
Editorerwanto
Follow Us