Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Memilih Karpet Buat Hunianmu, Sesuaikan dengan Tujuan Pemakaian

ilustrasi karpet (pexels.com/Curtis Adams)
Intinya sih...
  • Karpet memberikan fungsi estetik dan kenyamanan di rumah, tetapi pemilihan karpet harus disesuaikan dengan kebutuhan dan ruangan
  • Untuk kegiatan seperti belajar, bekerja, menonton televisi, dan tidur di lantai, pilih karpet tebal dan empuk sebagai alas yang nyaman
  • Pemilihan ukuran, ketebalan, warna, motif karpet harus disesuaikan dengan kebutuhan ruangan agar tidak membuat ruangan terasa penuh atau sempit

Pemakaian karpet di rumah bisa memberikan fungsi tambahan seperti membuat ruangan lebih estetik. Di samping fungsi utamanya sebagai alas tidur atau duduk. Dibandingkan dengan lantai langsung, karpet memang bikin lebih nyaman. Kamu bisa duduk di bawah tanpa merasa kedinginan.

Bahkan, di kaki juga terasa lebih lembut serta hangat saat diinjak. Harga, motif, dan ukuran karpet yang beragam memberimu banyak pilihan. Karpet tidak harus mahal, terpenting cocok dengan kebutuhanmu. Cara membersihkannya juga tidak harus dengan cuci basah. 

Bila kotoran tak keterlaluan, kamu cukup menyedotnya dengan penyedot debu atau gunakan sapu ijuk kecil buat membersihkannya. Akan tetapi, asal memilih karpet juga bisa membuat ruangan terasa penuh. Bahkan karpet dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan, seperti kamu atau anak tersandung. Supaya dirimu tidak salah membeli karpet, ikuti panduan berikut.

1. Pilih karpet yang tebal dan empuk untuk lesehan

ilustrasi karpet (pexels.com/Christina Morillo)

Untukmu yang suka belajar, bekerja, menonton televisi, sampai tidur di lantai jangan lupa memakai karpet sebagai alas. Kalau tidak, dirimu akan mudah kedinginan dan masuk angin. Karpet yang paling dibutuhkan olehmu ialah karpet tebal dan empuk. 

Karpet ini nyaman sekali untuk duduk berlama-lama atau berbaring. Pilih permukaan atas karpet yang lembut dan berbulu untuk menambah kenyamananmu. Jika karpet yang digunakan sudah tebal serta empuk, dirimu tidak lagi memerlukan tambahan kasur lipat buat rebahan di situ. 

Kamu juga tak membutuhkan bantal sebagai alas duduk. Cukup tambahkan meja lipat kecil buat bekerja. Jaga karpet ini agar tidak terkena tumpahan makanan dan minuman karena makin tebal karpet, pembersihannya juga makin gak bisa sembarangan.

2. Karpet alas perabot sebaiknya lebih keras

ilustrasi karpet (pexels.com/Curtis Adams)

Karpet juga kerap digunakan alas aneka perabot. Terutama alas kasur serta meja dan kursi tamu. Karpet di ruang tamu seperti dalam ilustrasi dimaksudkan supaya kaki orang-orang yang datang ke rumah tidak dingin seperti bila bersentuhan langsung dengan lantai.

Namun, karpet yang ditindih dengan perabot sebaiknya gak seempuk karpet buat lesehan di poin pertama. Apabila karpet terlalu empuk, bagian-bagian yang tertimpa kaki meja dan kursi bakal terlihat cekung. Kalau sofamu tanpa kaki, permukaan karpet sesuai luas sofa menjadi tampak gak sama dengan bagian lainnya.

Artinya, karpet tidak lagi rata seperti ketika dibeli. Meski itu gak mengganggu pemandangan karena tertutup perabot, suatu saat bakal terlihat tidak bagus. Misalnya, ketika dirimu hendak menata ulang ruang tamu. Keinginanmu memindahkan sofa dan meja terhalang oleh kondisi karpet yang tak lagi rata setelah bertahun-tahun tertimpa perabot. Karpet yang lebih keras lebih mampu menahan tekanan berbagai perabot besar.

3. Karpet buat alas kasur harus lebih panjang dan lebar

ilustrasi karpet (pexels.com/Rodrigo Neto)

Jika kamu belum punya bujet untuk membeli dipan, jangan berkecil hati. Beli saja kasurnya dulu dan karpet. Fungsi karpet ialah sebagai alas kasur supaya tidak langsung kontak dengan dinginnya lantai. Kalau kasur gak dikasih alas akan cepat lembap dan kurang sehat untukmu.

Selain karpet mesti agak keras karena akan ditimpa kasur yang tidak ringan, ukurannya juga wajib diperhatikan. Karpet yang dibutuhkan lebih besar dan panjang daripada ukuran kasur. Jangan sama apalagi lebih kecil. Bila karpet berukuran lebih kecil daripada kasur, jelas sebagian kasur menjadi tak terlindungi.

Sementara jika kasur dan karpet satu ukuran, nanti saat dirimu hendak menyapu dan mengepel menjadi sulit. Kotoran dari lantai mudah sekali berpindah ke kasur ketika kamu menyapu. Atau, kasur agak basah terkena kain pel. Beri kelebihan karpet sekitar 20 cm untuk setiap sisi kasur.

4. Karpet jangan terlalu ringan dan tipis

ilustrasi karpet (pexels.com/Terry Magallanes)

Ketebalan karpet dan bahannya berbeda-beda. Memang kamu memakai karpet yang lebih tipis dan ringan juga ada keuntungannya. Karpet akan mudah dilipat, tidak hanya bisa digulung, gampang dipindahkan, serta dapat dicuci sendiri. 

Namun, karpet seperti ini kurang bisa melekat dengan baik di lantai. Karpet mudah sekali bergeser dan terangkat saat ada gerakan. Akibatnya, permukaannya menjadi tidak rata. Orang yang berjalan di atasnya sangat mudah tersandung oleh lekukan-lekukan karpet.

Karpet tipis juga tak memberikan kehangatan. Namun, karpet ini cocok buat digunakan ketika udara cukup panas. Kalau kamu tetap ingin memilikinya, gunakan hanya di saat-saat tertentu. Di sudut-sudutnya bisa ditimpa sesuatu yang berat biar karpet tak mudah bergeser atau terangkat ketika orang berjalan di atasnya.

5. Karpet sebaiknya tidak menutupi seluruh lantai

ilustrasi karpet (pexels.com/Pixabay)

Karpet yang menutupi seluruh lantai akan membuat ruangan tampak lebih sempit. Juga sangat menyulitkanmu ketika hendak melakukan pembersihan lantai secara menyeluruh. Pun telapak kaki tidak selalu benar-benar bersih. Apabila setiap saat karpet diinjak bakal cepat kotor.

Gunakan karpet maksimal dua pertiga dari luas ruangan, misalnya untuk alas kasur di kamar mungil. Sementara buat ruang tengah dan ruang tamu bisa lebih kecil lagi. Sekadar cukup saja untuk duduk-duduk atau menjadi alas meja ruang tamu. Karpet berukuran di bawah 200x200 cm sudah sangat memadai buat ruang tengah dan ruang tamu.

Kamu tetap bisa membeli beberapa karpet. Namun, baru gelar semuanya saat ada acara saja. Misalnya, ketika dirimu menjadi tuan rumah rapat warga. Untuk keperluan sehari-hari, pakai satu karpet berukuran kecil hingga sedang saja.

6. Sesuaikan warna dan motif karpet dengan konsep rumahmu

ilustrasi karpet (pexels.com/Curtis Adams)

Jika karpet dipandang sebatas dalam fungsinya sebagai alas lantai, tentu gak memperhatikan konsep ruangan juga tak apa-apa. Akan tetapi, salah pilih karpet bakal bikin ruanganmu kurang indah. Kalau bisa baik fungsi dasar maupun estetiknya terpenuhi.

Untuk itu, kesesuaian antara karpet dengan konsep rumah menjadi penting. Dalam hal warna misalnya, karpet dapat disesuaikan dengan warna sofa atau gorden. Jangan antara karpet, sofa, dan gorden semuanya beda warna. Itu akan membuat ruangan terlihat terlalu ramai dan tidak serasi. 

Akan tetapi, warna karpet disarankan tak menyerupai warna lantai. Sebab, kesamaan keduanya bakal menenggelamkan keberadaan karpet. Motifnya juga dapat dicocokkan dan tidak harus sama-sama polos bila dirimu gak mau rumah seperti mati. Jika gorden sudah polos, karpet dapat bermotif untuk menghidupkan suasana.

Pilih-pilih karpet penting supaya kamu tak merasa menyesal padahal sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Cek ukuran, ketebalan, warna, dan motif karpet vs kebutuhanmu buat setiap ruangan. Untuk kepuasan maksimal, beli karpet secara offline  lebih baik biar kamu dapat langsung memeriksanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us