Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rumah (unsplash.com/Tierra Mallorca)

Investasi memang menjadi hal yang cukup diperhatikan oleh banyak orang, sehingga biasanya akan sangat diperhitungkan oleh banyak orang. Untuk melakukan investasi memang bisa melalui berbagai macam cara, termasuk salah satunya adalah dengan membeli rumah sebagai investasi properti untuk masa depan.

Sebetulnya untuk menjadikan rumah sebagai investasi properti tidak mudah karena tidak sedikit pula orang yang tidak paham bagaimana cara mempersiapkan hal tersebut dengan baik. Oleh sebab itu, perhatikan deretan tips berikut ini jika memang tertarik untuk menjadikan rumah sebagai bahan investasi properti di masa depan.

1. Pilih rumah dengan lokasi strategis

ilustrasi rumah (unsplash.com/R ARCHITECTURE)

Cara pertama bisa kamu lakukan dengan memilih terlebih dahulu rumah yang lokasinya strategis karena inilah yang menjadi modal besar. Jika ingin menjadikannya sebagai investasi biasanya rumah-rumah dengan lokasi yang strategis memang paling sering dicari oleh banyak orang, sehingga kamu jangan sampai justru memilih rumah yang lokasinya tidak strategis sama sekali.

Meski memang konsekuensinya kamu harus merubah konsep dalam karena rumah dengan lokasi yang strategis biasanya akan dibanderol dengan harga yang relatif tinggi. Oleh sebab itu, persiapkan modal yang cukup untuk bisa mendapatkan rumah dengan lokasi yang strategis.

2. Pastikan tujuan pemanfaatan rumahnya jelas

ilustrasi rumah (unsplash.com/Digital Marketing Agency NTWRK)

Pertimbangan selanjutnya tentu bisa kamu lakukan dengan mengetahui tujuan dari pemanfaatan rumah tersebut. Mungkin ada orang yang memang ingin menjadikan rumahnya sebagai investasi untuk disewakan kembali digunakan sebagai toko atau pun digunakan sebagai penginapan harian.

Kamu bisa menentukan terlebih dahulu tujuan dari pemanfaatan rumah agar nantinya bisa mempersiapkan rumah tersebut dengan jelas sesuai dengan tujuannya. Jangan sampai kamu justru tidak tahu akan diapakan rumah ini, sehingga investasi propertinya jadi tidak bisa berjalan dengan lancar sesuai keinginan.

3. Pemeliharaannya harus rutin

ilustrasi pekerjaan rumah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu harus tahu bahwa rumah pada dasarnya harus melalui proses pemeliharaan yang tepat. Bagaimana pun juga rumah yang jarang dibersihkan dan dirawat sudah pasti akan rentan mengalami kerusakan, sehingga hal ini akan menurunkan nilai jualnya apabila kamu jadikan sebagai bahan investasi untuk properti.

Kamu harus secara rutin melakukan pemeliharaan secara menyeluruh pada rumahmu agar kondisinya bisa benar-benar bersih dan menunjang tujuan investasi yang akan kamu lakukan. Oleh sebab itu, lakukan pemeliharaan dengan tepat agar rencanamu untuk menjadikan rumah tersebut sebagai investasi properti dapat berjalan dengan lancar.

4. Memperhitungkan potensi sewa

ilustrasi uang (unsplash.com/Pixabay)

Kamu tidak boleh sampai abai dalam memperhitungkan potensi sewa yang mungkin akan dilakukan pada saat menjadikan rumah sebagai investasi setelah memperhitungkan soal potensi sewa. Ini tidak kalah penting karena ada banyak sekali hal-hal yang memang perlu kamu perhatikan sejak awal, seperti misalnya harga sewa, target pasar, tujuan investasi, dan lain sebagainya.

Jika memang kamu sudah memperhitungkan segala potensi sewa yang ada, maka setidaknya kamu bisa memiliki gambaran terhadap keuntungan yang akan diperoleh. Oleh sebab itu, jangan sampai benar-benar tidak memperhitungkan sama sekali soal potensi sewa dan rentan mengalami kerugian pada saat berinvestasi.

Memang sudah semestinya kamu bisa menjadikan rumah sebagai bahan investasi yang tepat. Kamu perlu memperhitungkan banyak hal agar investasi rumah yang kamu lakukan berjalan dengan lancar tanpa masalah. Tertarik untuk berinvestasi dalam dunia properti?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team