5 Pelajaran Cinta yang Didapat dari Sepasang Sepatu

Dua sepatu yang sepasang, tak mungkin bentuknya sama. Coba bayangkan kalau sepatu kanan dan kirimu sama, pasti sepatu itu tidak bisa digunakan. Namun meski bentuknya tak sama, sepatu selalu dijual sepasang dan selalu berdampingan.

Sama seperti dalam hubungan pacaran, dua pribadi yang jadi satu ini tak mungkin sama. Baik secara fisik maupun sifat, pasti akan berbeda. Menyatukan dua pribadi dan dua kebiasaan yang berbeda pasti butuh waktu dan usaha. Namun perbedaan itulah yang menjadi lem dalam hubunganmu, yang menyatukan kalian untuk tetap berdampingan.

Saat berjalan, tak mungkin kakimu akan selalu berdampingan terus. Pasti salah satu kaki maju dulu, baru diikuti kaki lainnya. Jika jalannya terus berdampingan, yang ada kamu akan jalan sambil melompat-lompat.

Dalam hubungan pacaran, kamu dan pasangan pasti sering berargumen yang mewarnai hubunganmu. Meski kadang tak sepaham, namun tujuan dan keinginan akhir kalian sama. 

Komunikasi yang baik merupakan kunci hubungan yang sehat dan awet. Sama seperti saat menggunakan sepatu, tanpa koordinasi yang baik kamu pasti akan jatuh.

Meski harga, model, dan ukurannya cocok, tak dapat dipungkiri sepatu baru bisa membuat kakimu lecet. Namun bukan berarti kamu langsung membuangnya kan? Sebaliknya, kaki yang lecet itu kamu obati, dan kamu gunakan sepatu itu makin sering agar makin nyaman di kakimu.

Saat pertama kali dalam hubungan, di fase awal itu kamu pasti akan lebih sering berargumen untuk menyamakan kepribadian kalian berdua. Namun bukan berarti saat hatimu sakit, kamu langsung menyerah. Kamu berdamai dengan rasa sakit tersebut, dan mencari jalan tengah untuk menyelesaikan masalahmu. Kecuali jika rasa sakit tersebut sudah tidak bisa ditolerir, maka itu saatnya harus belajar merelakan.

Sangat jarang sekali mendapati sepatu yang bagian kanan lebih tinggi dari bagian kiri, ya gak? Atau bahan yang dibuat lebih nyaman di sisi kiri dibanding kanan. Sepasang sepatu yang dijual, kebanyakan selalu sama persis baik sisi kanan maupun kiri. Termasuk juga, hiasan yang ditempelkan.

Dalam hubungan, kamu dan pasangan diciptakan sederajat. Jadi tidak ada yang namanya cewek harus menaati cowok, karena cowok derajatnya lebih tinggi. Di sinilah kamu harus belajar untuk tidak egois dan menerima kekurangan masing-masing. Semua demi hubungan yang lebih sehat dan awet.

Tak pernah kan mendapati toko yang menjual sepatu hanya di sisi kanan atau kiri saja? Pasti sepatu itu akan selalu dijual sepasang. Tanpa pasangannya, sepatu itu tidak akan memiliki arti, alias tidak bisa digunakan lagi.

Ketika kamu dan pasangan sudah cocok satu sama lain, pasti akan ada perubahan dan rasa kehilangan besar saat yang satu sudah tidak ada. Maka dari itu, sebaiknya hubunganmu jangan disia-siakan. Rawat tangki cinta hubungan itu, supaya kamu tak merasakan sakitnya kehilangan dan hidup tanpa memiliki arti.

Sepatu yang jalannya selalu berdampingan, sama seperti kehidupan pasangan yang akan terus bergandengan sampai tua. Jika sepatu saja kamu rawat agar tetap bagus, pasanganmu yang menemani sepanjang hidupmu juga harus kamu hargai dong.