6 Alasan Kenapa Pada Akhirnya Kamu Susah Move On, Benar Kan?

Tidak selamanya hal yang kita impikan akan terwujud, apa lagi dalam hal percintaan. Setelah gagal mendapatkan hati seseorang, pastilah secepatnya kamu ingin move on. Kamu ingin segera terbebas dari perasaan yang bisa mempengaruhi produktivitasmu sehari-hari.
Namun ternyata, keinginanmu yang terburu-buru itu malah bikin gagal move on. Jika seperti ini yang kamu rasakan, mungkin kamu masih melakukan enam kesalahan ini. Untuk itu, coba pahami lagi dan buat solusi tepat mengatasi hal tersebut.
1. Ingin cepat melupakannya

Semua hal terbaik sudah diberikan kepadanya agar dia terlihat bahagia akan usahamu. Hal-hal manis dan kalimat sanjungan berpuisi telah dilontarkan, tapi rasanya hambar begitu saja setelah cintamu ditolak. Cara ingin cepat melupakan lebih dipilih oleh masing-masing pribadi agar tidak mengingat hal-hal sebelumnya.
Justru hal tersebut salah, karena otak manusia tidak bisa dipaksakan untuk lupa. Semakin berniat ingin melupakan, maka akan semakin ingat hal yang ingin dilupakan. Kalau kita memiliki sebuah pengalaman yang tidak mengenakkan, alangkah baiknya dijadikan sebuah pelajaran kedepannya agar meminimalisir kejadian serupa.
2. Memblokir akun media sosial miliknya

Alternatif lainnya mungkin dipilih dengan memblokir kontak media sosialnya. Alasannya tidak jauh dari agar dia tidak bisa macam-macam lagi dan kamu tidak dapat melihat kesehariannya. Kalau masih berhubungan via media sosial ditakutkan akan memperlambat proses melupakan.
Sebaiknya hal itu tidak perlu dilakukan. Jika tidak sengaja kamu menemukan status baru atau fotonya dengan orang baru, itu adalah ujian kesabaran untukmu. Tidak perlu menunjukkan sakit hatimu dengan memblokir media sosialnya, hanya sia-sia saja kalau perasaanmu ternyata masih ada.
3. Menyimpan rasa dendam

Sakit hati yang terdalam membuat rasa dendam tumbuh. Dia harus merasakan apa yang kamu rasakan, sakit dibalas dengan sakit. Tidak dianjurkan sikap demikian, dalam ajaran agamapun, dendam tidak dibenarkan. Apabila ingin membalasnya, tunjukkan keseharianmu dengan sehat-sehat saja tanpanya, perlihatkan prestasi dan pencapaianmu yang membuat dia menyesal.
4. Tidak rela melepaskan dia

Kebesaran hatimu diuji dari menerima kenyataan dengan melepasnya. Mungkin saja kalian hanya dipertemukan tanpa dipersatukan. Hanya menjadi pelabuhan persinggahan, bukan sebuah ketetapan. Kamu harus rela melepasnya, kalau sudah demikian tandanya kalian memang tidak cocok. Atau bisa jadi bukan saat waktu yang tepat untuk bersatu, biarkanlah dia pergi.
5. Tindakan dan perasaan tidak sejalan

Kalau ada niat, pasti ada jalan. Begitu juga dengan penerimaan hati, jika niat sudah bagus, maka tindakan harus sesuai agar lancar. Percuma saja ada niat tapi kamu masih tidak rela, meragu akan ketidakpastian, menunggu momen yang belum tentu terulang lagi. Tidak masalah masih memikirkannya, itu adalah bagian dari proses perjalananmu. Suatu saat kamu akan benar-benar lepas darinya.
6. Masih berharap lebih akan bersama lagi

Momen kebersamaan yang banyak dan indah bisa jadi salah satu faktor kesulitan untuk move on. Namun pada sisi buruknya, kamu akan melewatkan kesempatan baru bagimu untuk mengisi kekosongan hati. Berharap boleh, berlebihan jangan. Masih sering bertemu dengannya, masih terpikirkan, atau masih harus berinteraksi dengannya, kamu harus hadapi dan jalani saja apa adanya. Kalau niatmu ingin move on, berarti ikhlaskanlah kejadian masa lalu.
Memang terasa akan sangat berat menjalaninya, tetapi harapan yang terlalu tinggi akan membuat rasa sakit lebih dalam jika tidak tercapai.