Cinta adalah salah satu perasaan paling kompleks dan misterius yang pernah ada. Bagi sebagian orang, cinta mungkin terasa seperti sesuatu yang terjadi begitu saja tanpa alasan yang jelas. Namun, sebenarnya ada banyak hal menarik di balik perasaan ini yang mungkin belum kamu ketahui.
Faktanya, beberapa hal tentang cinta ini bisa sangat mengejutkan dan sulit dipercaya. Siap untuk terkejut? Berikut adalah tujuh fakta mengejutkan tentang cinta yang mungkin tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya.
Cinta sering kali kita anggap sebagai satu perasaan yang utuh. Namun, menurut Helen Fisher, seorang antropolog dan peneliti perilaku manusia, cinta sebenarnya adalah kombinasi dari tiga sensasi berbeda: Hasrat, ketertarikan, dan keterikatan.
Hasrat adalah dorongan fisik dan seksual, ketertarikan adalah perasaan emosional yang membuat kamu ingin terus bersama seseorang, dan keterikatan adalah keinginan untuk menjaga hubungan jangka panjang. Ketiga elemen ini bekerja bersama untuk menciptakan perasaan cinta yang kamu rasakan. Jadi, cinta bukanlah satu perasaan tunggal, melainkan sebuah perpaduan kompleks yang membuatmu merasa begitu terikat pada seseorang.
Percaya atau tidak, cinta dapat memiliki efek positif pada kesehatanmu. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association pada tahun 2014 menemukan bahwa orang yang menikah memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan berbagai penyakit kardiovaskular.
Studi tersebut menunjukkan bahwa orang yang menikah memiliki risiko 5 persen lebih rendah terkena penyakit pembuluh darah dibandingkan dengan mereka yang masih lajang. Selain itu, risiko terkena aneurisma aorta abdominal, penyakit serebrovaskular, dan penyakit arteri perifer juga lebih rendah pada orang yang menikah. Jadi, cinta tidak hanya membuat hati terasa hangat, tapi juga benar-benar menjaga kesehatan jantungmu, lho.
Saat kamu merasa sedih atau stres, memikirkan orang yang kamu cintai bisa menjadi obat terbaik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Helen Fisher, cinta dapat memicu pelepasan dopamin, neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk perasaan bahagia.
Itulah sebabnya mengapa kita sering merasa lebih baik hanya dengan memikirkan orang yang kita cintai atau menghabiskan waktu bersama mereka. Jadi, ketika dunia terasa berat, cinta bisa menjadi sumber kebahagiaanmu yang paling murni.
Pernahkah kamu merasa sangat tertarik pada seseorang hanya dalam beberapa menit setelah bertemu? Ternyata, tubuhmu bisa mengenali cinta dalam waktu yang sangat singkat, lho.
Sebuah studi ikonik yang dilakukan oleh Profesor Psikologi Arthur Aron menemukan bahwa kamu bisa merasakan kedekatan yang intens dengan seseorang hanya dalam empat menit setelah saling menatap mata. Selama momen singkat tersebut, otakmu bekerja keras untuk menilai apakah orang di hadapanmu adalah ‘seseorang yang spesial’. Jadi, jika kamu pernah merasa jatuh cinta pada pandangan pertama, itu bukan sekadar imajinasi, itu adalah sains!
Selain membuatmu bahagia, cinta ternyata juga bisa membantu menurunkan berat badan. Ketika kamu jatuh cinta, tubuhmu akan memproduksi oksitosin, yang dikenal sebagai hormon cinta.
Oksitosin tidak hanya membuatmu merasa lebih dekat secara emosional dengan pasangan, tetapi juga dapat menekan nafsu makanmu. Menurut sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Obesity, kehadiran oksitosin dalam tubuh pria dapat mengurangi asupan kalori dan memberikan efek metabolik yang menguntungkan. Jadi, selain menjadi sumber kebahagiaan, cinta juga bisa membantu menjaga berat badanmu!
Tahukah kamu bahwa perasaan cinta di tahap awal memiliki kesamaan kimiawi dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD)? Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Psychiatry Research, orang yang sedang jatuh cinta memiliki kadar serotonin yang lebih rendah dan kadar kortisol yang lebih tinggi dalam tubuh mereka.
Serotonin berhubungan dengan perasaan bahagia, sedangkan kortisol berhubungan dengan stres. Kadar serotonin yang rendah dan kortisol yang tinggi ini mirip dengan apa yang dialami oleh orang-orang dengan OCD. Inilah mengapa kamu mungkin merasa sedikit ‘tidak waras’ saat sedang jatuh cinta, karena secara harfiah otakmu sedang dalam keadaan yang mirip dengan OCD!
Meski cinta sering dikaitkan dengan perasaan bahagia, ia juga bisa memiliki efek yang kurang menyenangkan. Ketika jatuh cinta tubuhmu akan melepas kortisol, hormon stres yang dapat menekan sistem kekebalan tubuhmu.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Psychoneuroendocrinology, peningkatan kadar kortisol ini dapat membuat tubuhmu lebih rentan terhadap penyakit. Itulah mengapa banyak orang yang merasa ‘sakit’ saat mereka sedang jatuh cinta, baik secara fisik maupun emosional. Jadi, meskipun cinta bisa membuat dunia terasa lebih indah, ia juga bisa membuatmu merasa sedikit lemah.
Cinta memang penuh dengan kejutan, baik yang manis maupun yang sedikit pahit. Dari membuatmu merasa lebih sehat dan bahagia hingga menyebabkan stres dan bahkan penyakit, cinta adalah perasaan yang sangat kuat dan kompleks.
Namun, terlepas dari segala fakta mengejutkan tentang cinta, satu hal yang pasti, cinta adalah salah satu hal terindah yang bisa kita alami. Jadi, nikmatilah setiap momen cinta dalam hidupmu, dan jangan pernah berhenti untuk merasakan keajaibannya.