Tak ada gading yang tak retak. Pasanganmu tentu gak sempurna. Namun saban kamu mulai melihat kekurangan-kekurangannya, cepatlah untuk mengingat bahwa dirimu juga gak sempurna ya!
Sebab kalau gak, bisa-bisa kamu jadi kurang bersyukur punya pasangan sepertinya. Padahal, dia sebenarnya sudah luar biasa. Gak percaya? Coba deh, cek apakah 9 hal ini ada pada pasanganmu.
Kebutuhan sebagai sebuah keluarga itu ada-ada saja. Jadi, punya pasangan yang selalu mau berbagi biaya hidup itu sangatlah penting. Biar kamu gak kecapekan mencari uang.
Secinta-cintanya kamu sama dia, kalau dia gak mau tahu urusan biaya hidup, lama-lama pasti enek juga, kan? Urusan nafkah ini bahkan sering banget jadi alasan bercerai, lho!
Gak semua keluarga punya dua pencari nafkah. Meski bila dua-duanya bekerja punya keunggulan, gak ada salahnya juga kok bila diputuskan hanya salah satu yang bekerja. Pertimbangannya juga masuk akal, biasanya terkait anak-anak yang masih terlalu kecil.
Yang penting, kalau dia gak bekerja, dia gak lantas seperti gak bisa menghargai hasil kerja kerasmu. Misalnya, memboroskan uang yang kamu dapatkan dengan susah payah. Bukannya boros, dia malah mampu mengelola berapa pun penghasilanmu biar cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hebat!
Kesetiaan adalah harga mati dalam suatu hubungan. Mau dia sekaya apa pun, bisa membanjirimu dengan uang dan berlian, jauh di dalam hatimu akan tetap ada luka yang menganga bila dia gak setia padamu. Siapa sih, yang gak ingin dianggap istimewa oleh pasangannya?
Kesetiaannya menempatkanmu sebagai raja atau ratu abadi dalam hatinya. Sebaliknya, kalau dia gak setia, dia melengserkanmu dan menggantimu dengan orang lain. Makin banyak selingkuhannya, makin tercabik-cabik hatimu.
Bohong kalau ada orang yang bisa benar-benar mati rasa setelah diselingkuhi berkali-kali. Bukannya mati rasa, selain makin sakit hati pasti juga akan merasa jijik sekali pada pasangannya.
Setuju gak nih, kalau pekerjaan rumah tangga itu gak kelar-kelar? Apalagi saat anak-anak masih kecil. Sudah dibereskan, sebentar kemudian kotor dan berantakan lagi. Terlebih saat kamu dan pasangan sama-sama bekerja.
Jelas kamu akan kecapekan kalau harus membereskan pekerjaan rumah tangga sendirian. Sedang jika gak dikerjakan, rumah menjadi gak sehat dan gak nyaman untuk ditinggali.
Punya partner hidup yang sudah otomatis mau ikut mengerjakan tugas-tugas domestik itu berharga banget. Kalaupun dia sendiri sudah gak sanggup, dia mau ikut keluar uang untuk mempekerjakan asisten rumah tangga atau langganan jasa bersih-bersih.
Bukan cuma meringankan tugasmu, anak-anak tentu juga membutuhkan perhatian kedua orang tuanya. Jangan sampai orang tua masih lengkap bahkan tinggal serumah, tetapi anak merasa kehilangan salah satu orang tuanya.
Kalau di tengah kesibukan dan rasa lelah, pasanganmu masih penuh gembira ikut mengasuh anak, itu namanya pasangan teladan. Dia gak cuma ada secara fisik di rumah melainkan secara batin benar-benar terhubung dengan keluarganya.
Dibandingkan dengan pasangan orang lain jelas bakal bikin kamu cemburu, rendah diri, bahkan emosi. Misal kamu laki-laki, terus pasanganmu bilang, “Suami tetangga sebelah baru membelikan istrinya mobil. Biar gak kepanasan naik motor terus. Kamu kapan membelikanku mobil?”
Atau kamu cewek dan pasanganmu bilang, “Istri temanku di kantor jago masak. Penampilannya juga selalu menarik meski sudah punya anak tiga. Coba kalau kamu begitu.”
Gak enak banget kan, diperlakukan seperti itu setelah kamu selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk pasanganmu? Kalau pasanganmu gak pernah membandingkanmu dengan pasangan siapa pun, itu artinya dia bisa menjaga perasaanmu dan gak egois.
Jangankan memukulimu sampai babak belur, mencubit yang bikin sakit sedikit saja gak pernah. Gak pernah juga mengatai-ngataimu sekalipun di antara kalian lagi ada masalah besar. Begitu pula pada anak-anak.
Meski dia bukan tipe yang romantis, kalau dia bisa menjagamu dan anak-anak secara fisik maupun psikis, seharusnya itu sudah cukup bukan? Di luar sana gak sedikit lho, yang jadi korban kekerasan dalam rumah tangga.
Bukannya melarang, dia malah selalu menjadi yang pertama mendukungmu. Kamu mau sekolah lagi, bekerja, ikut pelatihan, bikin usaha, atau apa pun; dia siap ikut memfasilitasimu.
Dia gak pernah takut kecemerlanganmu di luar sana membahayakan posisinya. Dia gak menganggapmu sebagai saingan. Dia selalu ikut bahagia atas setiap pencapaianmu.
Dia bisa membaur dengan keluarga dan teman-temanmu. Kalaupun pasanganmu cenderung pemalu, setidaknya dia gak pernah mengasingkan diri dari mereka. Jika kamu punya adik yang masih perlu dibiayai atau diperhatikan, juga orang tua yang sudah lanjut usia, dia bisa mengerti itu bahkan membantumu.
Begitu pula dia gak asal cemburu pada temanmu atau menganggap mereka gak penting dalam hidupmu. Dia selalu paham bahwa meski kamu punya dia, kamu juga butuh berteman dengan orang lain.
Nah, dia banget gak nih? Kalau pasanganmu sudah memiliki 9 tanda di atas, jangan lagi menuntutnya macam-macam ya! Syukuri keberadaannya dalam hidupmu!