Jangan Ucapkan 5 Kalimat Ini saat Sedang Marah sama Pacar

Bayangkan betapa sakitnya hati pacarmu mendengar ucapan tersebut. Padahal saat pendekatan dulu, kamu begitu menggebu-gebu dan bilang sudah cinta mati padanya. Sampai pada akhirnya kalian bisa jadian hingga sekarang. Tentu saja kala itu kamu mengaku sangat bahagia bisa jadian sama dia.

Lantas kenapa hanya karena ada sedikit masalah, kamu jadi tega berujar demikian? Tahu gak, sih? Ucapanmu ini bisa membuat doi berpikir kalau kamu benar-benar menyesali hubungan kalian, lho. Jangan heran kalau setelah kalian berbaikan, kata-kata buruk tadi akan tetap tertanam dalam pikirannya. Sehingga si dia jadi merasa insecure sama hubungan kalian.

Kalimat ini bisa saja keluar dari mulutmu karena dipicu sikap dia yang dirasa sudah keterlaluan. Selama ini kamu telah banyak bersabar menghadapi tingkah doi. Tapi bukannya sadar dan minta maaf, eh pacarmu malah makin melunjak. Alhasil, kamu jadi berkata demikian. Karena memang faktanya, cuma dia pacar yang tega menyakitimu sampai seperti ini.

Meskipun kalimat tersebut muncul akibat kesal sama tingkah laku pacar, tapi bukan berarti kamu selalu boleh berkata demikian, ya. Apalagi ketika kesalahan yang dia perbuat masih terhitung ringan. Misalnya, lagi-lagi doi datang terlambat gak sesuai janji. Membandingkan pacar dengan mantan hanya akan memperburuk keadaan, lho. Bukan gak mungkin, pacar yang tadinya merasa bersalah jadi berubah kesal karena ucapanmu.  

Mengungkit segala kebaikan yang pernah kamu berikan padanya dalam kondisi begini, sama sekali gak tepat. Sebab seakan-akan kamu gak pernah ikhlas membantunya. Selain itu, kata-kata tersebut juga mengisyaratkan kalau kamu, tuh menganggap dia gak bisa apa-apa tanpamu. Padahal, boleh jadi apa yang kamu lakukan buat dia sejauh ini, ya sewajarnya pacar saja, sih.

Lagi pula selama pacaran, memang hanya kamu saja yang banyak berkorban? Mungkin kekasihmu juga sudah memberikan banyak hal padamu, lho. Sayangnya, kamu gak pernah melihat apalagi menyadari kebaikannya itu. Wajar, dong kalau si dia sakit hati mendengar ucapanmu itu. Gak nyangka saja, ternyata kamu perhitungan sama pacar sendiri.

Kalimat di atas terdengar sangat keji, sih. Bagaimana tidak, secara gak langsung kamu sudah merendahkan dirinya, lho. Seolah-olah selama ini kamu pacaran sama dia karena terpaksa atau akibat rasa kasihan. Sebab menurutmu, kalau gak sama kamu, dia gak bakal punya pacar.

Emang seburuk apa, sih kekasihmu itu? Padahal kenyataannya tiap orang punya kelebihan masing-masing, lho. Daya tarik seseorang juga gak melulu soal penampilan fisik semata, kok. Selain kamu, pasti masih banyak orang di luar sana yang menaruh hati pada kekasihmu ini. Jangan asal bicara dan bikin mental orang jatuh, deh!

Mungkin belakangan kalian terlalu sering kena masalah dan terlibat berdebatan sengit. Alhasil, rasa muak sedikit demi sedikit mulai mengusikmu. Keluar, deh kalimat minta putus tersebut.

Sebenarnya persoalan kalian ada jalan keluarnya, lho. Hanya saja kamu lebih mengedepankan emosi ketimbang memikirkan dulu baik buruknya. Giliran sudah bener-benar berpisah baru, deh merasa menyesal dan ingin balikan lagi sama dia. Apa gak malu, tuh?

Kalau sedang emosi kadang kata-kata keluar dengan sendirinya tanpa pikir panjang. Sialnya, ucapanmu itu justru bisa menyakiti hati orang yang selama ini kamu sayangi. Makanya, kalau memang lagi marah besar, lebih baik diam dan menghindar sementara waktu, deh.

Daripada kamu jadi asal ngomong dan ujung-ujungnya menyesal sendiri. Gimana, apakah selama ini kamu selalu bisa mengontrol emosi atau malah sebaliknya? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!