Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Kerugian Terlalu Mengejar Crush untuk Dijadikan Pasangan

ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/Mẫnn Quang)

Mengejar gebetan atau seseorang yang sudah lama dikagumi (sosok crush) bukanlah perbuatan yang terlarang. Tentu setiap orang pernah mendambakan orang lain, lalu terus didekati agar mau diajak menjadi pasangan hidup. Seperti crush kepada teman sekelas, rekan kerja, atasan, hingga kepada artis terkenal sekalipun (celebrity crush). Meski tidak ada kepastian bisa mendapatkannya, tetap saja dibuat senang untuk terus mendekatinya.

Akan tetapi, akan ada kerugian yang didapat apabila terlalu menginginkan sosok crush. Dampak kerugiannya bisa merambat ke mana-mana. Seperti berdampak ke karir, fisik, dan mental seseorang yang malah memburuk.

Orang-orang yang sampai terlalu terobsesi mengejar balasan cinta dari orang lain umumnya karena ada sesuatu yang dimiliki dari sosok crush itu sendiri. Bisa karena faktor tampan atau cantiknya, kepintarannya, kebaikannya, prestasi yang diraihnya, dan sebagainya.

Perlu digarisbawahi bahwa segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan itu tidak baik. Termasuk terus mengejar sosok crush yang nampak tidak memiliki ketertarikan untuk membalas cinta. Seperti penjelasan empat kerugiannya di bawah ini.

1. Membuat fisik dan mental jadi cepat lelah hingga berujung stres

ilustrasi stres banyak pikiran (pexels.com/Atul Choudhary)

Menganggumi seseorang setiap waktu juga menguras tenaga. Orang yang sudah terlalu mengingatkan orang lain untuk dimiliki akan membuat pikirannya selalu ingin tahu kabar dari sosok crush itu, apa yang sedang dilakukannya, sedang bersama siapa, apa dia sudah menemukan pacar, dan lain sebagainya.

Ujung-ujungnya, karena tidak tahan untuk mengetahui kabar si dia tapi tidak ingin menanyakan langsung, tekat untuk stalking di akun sosmednya pun muncul. Berhari-hari melakukan aktivitas stalking yang sama. Sampai akhirnya, muncul rasa lelah dan stres karena merasa tidak ada kepastian serta dibuat lelah memikirkannya setiap hari.

2. Dibuat cemburu dan khawatir hampir setiap waktu

ilustrasi pria sedang cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, rasa terlalu menginginkan orang orang lain berdampak kepada munculnya stres yang disebabkan rasa khawatir berlebihan. Biasanya, takut si sosok crush malah sedang dekat dengan orang lain, jadinya tidak punya kesempatan untuk terus berusaha mengejarnya lagi.

Ditambah lagi, kabar di medsos, si crush malah upload foto selfie bareng cewek atau cowok asing. Langsung, deh, panik hingga cemburu setengah mati. Padahal belum tentu orang yang bersamanya itu adalah pacarnya. Kalaupun pacar, itu haknya dalam menjalani hidupnya dan tidak ada yang melarang.

Akan tetapi, untuk kondisi orang yang terus mengejarnya malah sangat tersiksa hingga tidak terima karena usahanya selama ini sia-sia. Lalu muncul rasa marah dan cemburu setiap saat, sampai akhirnya hanya menambah stres di kepala.

3. Beban pekerjaan makin menumpuk serta jadi menelantarkan tanggung jawab

ilustrasi stres bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Seseorang yang sudah terlalu mendambakan orang lain akan menganggap semua hal di sekitarnya jadi bukan prioritas utama untuk dikerjakan atau diselesaikan. Hanya sosok crush lah yang patut dipikirkan dan diperjuangkan. Kondisi ini cukup buruk karena tanggung jawabnya kepada karirnya serta orang-orang di sekitarnya malah diabaikan.

Aktivitas wajib seperti belajar, bekerja , berolahraga, dan sebagainya, malah terabaikan. Kalaupun dikerjakan, hasilnya jadi tidak maksimal akibat fokus di kepala hanya sibuk memikirkan keadaan crush di luar sana. Akhirnya malah kembali sibuk stalking lagi.

Cinta itu sebenarnya indah dan menyenangkan. Tapi jika terlalu dipaksakan akan berubah menjadi racun yang sangat meyakitkan tanpa tahu kapan rasa sakit itu bisa berakhir. Obatnya ada pada diri sendiri, yakni apakah mau move on apabila keinginan kepadanya tidak sesuai yang diharapkan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi
EditorArifina Budi
Follow Us