Alchemist Rilis 4 Parfum Aroma Timeless Lewat Koleksi Les Classiques

Jakarta, IDN Times - Cita rasa lokal, tapi racikan internasional? Ya, kamu gak salah dengar. Alchemist, merek parfum yang cukup digemari banyak kalangan, terutama kawula muda, menarik perhatian berkat varian terbaru koleksi parfum mereka.
Sentuhan artistik dalam menciptakan wewangian menjadi ciri khas brand parfum lokal tersebut. Gak heran, dalam koleksi terbaru mereka bernama Les Classiques yang juga baru diperkenalkan pada Kamis (10/10/2024) di ASHTA District 8 Lobby SCBD, menonjolkan aroma mahal yang sophisticated.
Dalam koleksi tersebut, Alchemist menghadirkan empat parfum eksklusif yang dibuat dari bahan-bahan alami terbaik. Hebatnya, keseluruhan parfum ini merupakan hasil kolaborasi dengan International Flavors & Fragrances, Inc. (IFF) dan minyak esensial premium dari LMR-IFF.
1. Diluncurkan bersamaan pop-up store eksklusif di ASHTA District 8

Alchemist tidak hanya menghadirkan keharuman yang mewah, tetapi juga berkomitmen pada proses pembuatan yang ramah lingkungan dan etis. Hal tersebut kian ditunjukkan lewat kolaborasi dengan LMR-IFF guna memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan bersumber dari alam dengan cara yang berkelanjutan, sejalan dengan tradisi panjang Grasse dalam dunia pembuatan parfum.
Bahkan, setiap parfum dalam koleksi Alchemist Les Classiques mengandung 35 persen minyak konsentrat dan dibuat dengan menggabungkan bahan-bahan alami berkualitas tinggi dan teknologi modern. Proses pembuatan setiap wewangian dilakukan secara manual dan ladang eksperimentalnya, terletak di Grasse, yang baru-baru ini ditambahkan ke daftar warisan dunia UNESCO karena keahlian dalam pembuatan parfumnya juga dikenal sebagai pusat haute-perfumery.
"Kita ingin membuat dan mengeluarkan parfum terbaik. Dari setelah banyak riset yang dilakukan, Grasse, diketahui sebagai tempat yang terciptanya hampir seluruh parfum ternama. Terinspirasi dari orang-orang Perancis, jadilah kita mau bikin parfum lokal dengan cita rasa internasional," terang CEO sekaligus Founder Alchemist Fragrance, Naya Tinanda Nabila, dalam acara peluncuran Les Classiques di ASHTA District 8 Lobby SCBD, (10/10/2024).
Koleksi Les Classiques terdiri dari empat parfum mewah, hasil karya tiga Perfumer ternama dunia, yakni Paul Guerlain, Kristina Dineko, dan Shinichiro Oba. Maka dari itu, kamu gak perlu kaget bila setiap parfum memadukan aroma klasik dengan sentuhan modern, menciptakan wewangian yang memikat dan mewah bagi setiap pemakainya.
Di sisi lain, sebagai bagian dari perayaan peluncuran koleksi terbaru Les Classiques, Alchemist menghadirkan pop-up store eksklusif di ASHTA District 8 Lobby SCBD, mulai tanggal 10 Oktober hingga 24 Januari 2024. Pengunjung dapat mencoba langsung ke-empat parfum terbaru ini, serta menikmati pengalaman unik berupa perjalanan virtual ke Grasse melalui teknologi Virtual Reality (VR) yang tidak boleh dilewatkan.
Pengalaman VR ini menghadirkan dimensi baru dalam menikmati parfum, di mana pengunjung tidak hanya bisa mencium aroma, tetapi juga merasakan atmosfer tempat asal bahan-bahan parfum tersebut. Kecanggihan ini jelas menjadikannya sebagai pengalaman yang benar-benar mendalam dan tak terlupakan.
2. {10} Cachemire

Sesuai dengan namanya, Cachemire terinspirasi dari kelembutan kain kasmir. Parfum buatan Paul Guerlain ini memadukan aroma apel, mawar, ambrette, musk, dan kayu cedar yang memberikan kesan hangat dan elegan sepanjang hari.
Saat semprotan pertama, kamu akan merasa betapa strong aroma yang dikeluarkan dari parfum ini. Lalu, setelah beberapa saat akan mulai tone down jadi lebih smooth bahkan sampai di titik, di mana aromanya terasa seolah memudar dan menempel di kulit.
Sensasi wangi apel dengan kesan sedikit spicy, yang mungkin hadir dari cinnamon dan pepper sebagai top notes, menyajikan dimensi aroma unik yang rasanya cocok digunakan untuk orang-orang berpenampilan maskulin. Terlebih, aroma musk, cedarwood, dan ambrette menjadi pelengkap yang kian membuai panca indera.
Top Notes: Cinnamon Bark Oil LMR, Pepper Pink CO2 LMR, Apple
Middle Notes: Rose Accord, Violet Notes, Ambrette ABS LMR
Bottom Notes: Cedarwood Heart Virginia LMR, Musk
3. {11} Musc Laiteux

Selanjutnya ada Musc Laiteux. Parfum karya Kristina Dineko ini menghadirkan nostalgia hangat dengan aroma bunga lembut yang berpadu dengan creamy musk, menciptakan wangi yang lembut namun bertahan lama.
Menjadi primadona, banyak orang berpendapat bila aroma yang satu ini terkesan menenangkan dan ampuh memberi kesan seimbang. Tidak terlalu manis, tidak terlalu kuat, dan tidak terlalu maskulin.
Bahkan saat memakainya di kulit, kesan fresh dan powdery turut hadir menjadi pelengkap sehingga aromanya cocok dikenakan untuk menghadiri acara-acara formal. Sensasi fresh yang melekat, terasa sedikit mirip aroma Alchemist varian powder room, namun dengan kesan yang lebih fresh dan elegan.
Top Notes: Pink Pepper, Orange Flower
Middle Notes: Orris Crete LMR, Transparent Floral, Riz Au Lait Accord
Bottom Notes: Ambrette ABS, Ambroxan, Patchouli
4. {12} Musc Vanille

Tidak hanya satu, ternyata Kristina Dineko membuat varian lain untuk Alchemist. Musc Vanille, namanya. Parfum ini memadukan wangi bunga putih, vanila, kayu putih, dan musk, menciptakan aroma manis dan sensual yang memeluk.
Sayangnya, saat melalui tester, rasa vanila yang disematkan sebagai nama varian ini kurang tercium kuat. Aroma floral justru menjadi esensi utama dengan perpaduan cita rasa spicy yang unik.
Bila dibayangkan, mungkin aromanya mirip dengan aroma sambal rujak yang kebanyakan gula Jawa, sehingga terasa lebih manis. Artinya, middle notes pada parfum ini justru menjadi highlight yang menguatkan aroma pepper yang digunakan sebagai top notes.
Top Notes: Pink Pepper, Black Pepper
Middle Notes: White Floral Bouquet, Coconut Accord
Bottom Notes: Musk, White Woods, Vanilla
5. {13} Bois et Musc

Terakhir, ada Bois et Musc. Varian ini merupakan parfum dengan perpaduan aroma kayu, musk, dan lumut yang segar, menciptakan sensasi berjalan di hutan pada pagi hari yang sejuk.
Shinichiro Oba menjadi dalang dari aroma kuat yang membawa kesan umami seolah sedang berada di dataran Jepang. Gurih, pedas, dengan sentuhan sisi maskulin yang terbilang cukup kuat namun memudar.
Rasanya, mungkin seolah menyantap sushi, makanan khas Negara Sakura yang sangat nikmat. Dalam semprotan pertama, kamu mungkin akan langsung mengenali jika aroma parfum ini identik dengan orang-orang yang gak suka banyak bicara.
Senyap, damai, tapi lama kelamaan mulai menunjukkan aroma sebenarnya yang terkesan elegan dan mahal. Sayangnya, keunikan aroma ini sepertinya gak bisa bertahan terlalu lama karena saat dikenakan seolah langsung memudar, entah karena alasan apa.
Top Notes: Black Pepper
Middle Notes: Muguet, Cashmeran
Bottom Notes: Patchouli, Musk, Moss
Saat ditanya soal daya tahan, Naya mengklaim bila ke-empat varian parfum terbaru dari Alchemist mampu bertahan dengan durasi 4-6 jam. Perihal ini, rasanya agak skeptis mengingat pengalaman saat uji tester yang keseluruhannya memberikan sensasi kurang kuat, seolah aromanya memudar dalam hitungan menit.
Meski begitu, selaras dengan namanya, Les Classiques menonjolkan cita rasa aroma baru yang terkesan lawas, timeless, seraya membangunkan memori terpendam. Unik dengan vibes old money, mungkin menjadi pilihan kata yang menggambarkan aroma dari koleksi parfum tersebut.