Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Dirasakan Istri saat Harus Menjadi Tulang Punggung

Ilustrasi ibu bekerja membawa anak (pixabay.com/StockSnap)

Dalam kehidupan rumah tangga, idealnya suami bekerja sedangkan istri mendapatkan nafkah dari suami. Namun ada beberapa kondisi dalam rumah tangga yang menyebabkan istri harus bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga.

Banyak hal yang dirasakan istri saat harus menjadi tulang punggung keluarga. Berikut adalah gambaran perasaan yang dirasakan seorang istri saat harus bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga.

1. Sedih karena harus meninggalkan anak

ilustrasi anak-anak (pixabay.com/Bessi)

Jika sudah memiliki anak, istri yang terpaksa harus bekerja karena tuntutan kebutuhan ekonomi keluarga pasti akan merasa sedih dan tak tega karena harus meninggalkan anak. Ada rasa khawatir tentang bagaimana tumbuh kembang anak yang tanpa pendampingan ibu.

Dengan berbagai perasaan yang muncul ketika harus meninggalkan anak untuk bekerja, mereka harus menguatkan hatinya agar bisa meninggalkan anak di rumah dan menitipkan pada orang lain. Hal seperti ini bukan sesuatu yang mudah bagi seorang ibu.

2. Harus pandai membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan

ilustrasi ibu bekerja (pixabay.com/finelightarts)

Menjadi istri sekaligus tulang punggung bagi keluarga akan membuat seorang perempuan menjadi lebih sibuk. Walaupun lelah bekerja,  ia tak mungkin dapat meninggalkan begitu saja kewajibanya sebagai seorang istri saat di rumah. 

Seorang istri yang bekerja harus pandai membagi waktu agar urusan keluarga dan urusan pekerjaan keduanya dapat berjalan lancar. Ia harus rela untuk bangun lebih pagi dan tidur lebih larut, tentu saja waktu untuk diri sendiri pun sangat sulit ia miliki.

3. Menahan keinginan demi kebutuhan keluarga

ilustrasi (pixabay.com/HutchRock)

Sebagai seorang perempuan sangat wajar jika memiliki keinginan untuk membeli barang-barang pribadi. Misalnya pakaian, alat make up, gadget dan sebagainya. Apalagi dia adalah seorang yang berpenghasilan.

Namun melihat banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi, mereka lebih sering menahan keinginan pribadi demi tercukupinya kebutuhan keluarga. Walaupun memiliki penghasilan, istri yang bekerja dan harus menjadi tulang punggung jarang sekali menikmati uang hasil kerjanya untuk diri sendiri.

4. Terkadang ada rasa ingin dinafkahi oleh suami

ilustrasi memberi hadiah (pixabay.com/Icons8_team)

Seorang istri seharusnya memang mendapatkan nafkah dari suaminya. Namun karena suatu kondisi, mengharuskan ia bekerja untuk menafkahi diri sendiri dan keluarga.

Terkadang mereka juga memiliki perasaan ingin mendapatkan nafkah dari suaminya. Apalagi jika melihat istri-istri lain yang mendapatkan nafkah secara rutin dari suaminya, keinginan itu semakin kuat dan terkadang membuatnya bersedih.

5. Walau merasa lelah namun tetap bersyukur

ilustrasi patah hati (unsplash.com/Kristina Tripkovic)

Dengan berbagai kondisi yang dijalani seorang istri yang harus mencari nafkah, ia pasti merasa lelah. Mereka harus menjalani dua peran sekaligus yaitu peran sebagai pencari nafkah sekaligus sebagai ibu rumah tangga.

Di sisi lain, seorang istri yang bisa menafkahi diri sendiri dan keluarganya juga merasa bersyukur. Mereka bisa mengandalkan diri sendiri untuk mendapatkan penghasilan di saat suaminya tidak memberikan nafkah.



Menjadi seorang istri sekaligus tulang punggung keluarga bukan hal yang mudah bagi seorang perempuan. Mereka harus mempersiapkan bahu yang kuat sekaligus hati yang luas untuk bisa menjalani keduanya. Buat para istri pencari nafkah, keep strong, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Albin Sayyid Agnar
EditorAlbin Sayyid Agnar
Follow Us