IWD 2020: Titik Winarti Ketagihan Gandeng Penyandang Disabilitas

Berbekal dari iseng memanfaatkan waktu luang, bisnis kerajinan tangan yang dirintis Titik terus makin sukses sejak pertama didirikan pada tahun 1995.

Ketika bisnisnya makin membuahkan hasil di tahun 1997, banyak tetangga sekitar ingin bergabung dengan Titik. Bahkan tak sedikit yang memiliki anggota keluarga berkebutuhan khusus meminta Titik agar diizinkan ikut bekerja di sanggarnya, yang diberi nama Tiara Handicraft.

Saat menghadiri acara #EachForEqual yang diselenggarakan IDN Times, Titik menyebutkan bahwa sudah lebih dari 800 orang difabel yang berhasil dibimbingnya hingga memiliki keterampilan dan bisa bekerja.

Tak asal menerima tenaga kerja, Titik memfasilitasi semua karyawannya yang berkebutuhan khusus dengan perlindungan hukum. Upaya ini dilakukan Titik agar ia tidak dicap mengeksploitasi kaum difabel dan memberi kenyamanan bagi mereka.

"Yang normal saja cari kerja susah, apalagi yang berkebutuhan khusus," ujar Titik di hadapan hadirin #EachForEqual saat peringatan International Women's Day di IDN Media Creative Lab Surabaya.

Sejak tahun 1997 memberanikan diri memperkerjakan penyandang disabilitas, Titik mengaku ketagihan. Bahkan kini sanggarnya hanya menerima pekerja difabel, dengan segala risiko bisnis yang mesti Titik tanggung.

Pilihan Titik menggandeng kaum difabel di sanggarnya bukan tanpa alasan. Ia ingin para penyandang disabilitas bisa bangga terhadap dirinya sendiri dan mendapat kehidupan yang layak.

Titik mengaku sering mendapati orang tua yang sulit menerima anak berkebutuhan khusus. Bahkan Titik punya program khusus untuk para ibu yang melahirkan anak penyandang disabilitas, dengan memberi reward sebagai bentuk dukungan dan motivasi.

Acara International Women's Day bertema#EachForEqual ini merupakan pertemuan independen yang diinisiasi oleh IDN Times sebagai komitmen untuk mengapresiasi para perempuan yang memperjuangkan kesetaraan hak di berbagai bidang.

Maju terus perempuan Indonesia!