Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Jemaah Berada di Makkah

Jemaah haji datang ke Masjidil Haram, Makkah (IDN Times/Sunariyah)
Intinya sih...
  • Jemaah haji perlu memperhatikan pemindahan area tempat penginapan dari Mahbas Jin ke Rei Bakhsy karena keluhan kemacetan di Makkah.
  • Pada 5 Dzulhijjah, jemaah haji harus antisipasi kepadatan lalu lintas dan tidak mengandalkan Bus Sholawat sebagai transportasi utama.
  • Layanan konsumsi katering pada 5 Dzulhijjah akan menggunakan layanan siap saji dari hotel karena potensi keterlambatan distribusi makanan.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Agama menyatakan ada berapa hal yang harus diperhatikan oleh jemaah haji saat nanti tiba di Makkah, terutama saat 5 Dzulhijjah. Pada tanggal itu, seluruh jemaah haji dari seluruh dunia akan berkumpul di Makkah menjelang puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Lantaran diperkirakan akan sangat padat, Kemenag pun meminta jemaah memperhatikan beberapa hal berikut ini.

1. Ada pemindahan area penginapan

default-image.png
Default Image IDN

Direktur Bina Haji, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Arsad Hidayat, mengatakan hal pertama yang harus diketahui oleh jemaah haji yang beribadah di Makkah adalah adanya area tempat penginapan baru, yaitu Rei Bakhsy. Area ini menggantikan wilayah Mahbas Jin yang tidak lagi digunakan oleh jemaah asal Indonesia. 

Pemindahan ini, kata Arsad, dilakukan karena banyaknya keluhan tentang kemacetan di area tersebut. Maklum, wilayah itu merupakan salah satu area penginapan padat yang dihuni jemaah dari seluruh dunia. Mobilitas mereka pun kerap terhambat.

2. Waspada, kepadatan luar biasa pada 5 Dzulhijjah

Jemaah haji datang ke Masjidil Haram, Makkah (IDN Times/Sunariyah)

Selanjutnya, adalah antisipasi kepadatan lalu lintas 5 Dzulhijjah. Seluruh jemaah haji dari seluruh dunia akan berkumpul di Makkah saat itu. Di tanggal tersebut, Bus Sholawat yang merupakan trasnportasi utama jemaah haji Indonesia di sana tidak beroperasi.

"Untuk itu, saya sarankan di fase tersebut, jemaah memperbanyak ibadah di hotel dan masjid. Lalu lintas saat itu akan sangat padat, bahkan sebagain rute ditutup. Naik transportasi, tapi transportasi juga sulit," ujar Arsad.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah layanan konsumsi dari katering pada 5 Dzulhijjah. Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, pemerintah pada musim haji ini menggandeng katering dari hotel untuk menyediakan layanan siap saji. Layanan ini sebelumya tidak ada. 

"Ini agak berbeda penyajiannya. Berbeda dari makanan dari dapur. Kenapa harus pakai ready meal? Soalnya di fase ini padat sekali. Akan ada potensi keterlambatan distribusi. Harapan kami, ya jemaah memahami dan menikmati," kata dia.

3. Jemaah haji asal Indonesia mulai berangkat 12 Mei

Jemaah haji Embarkasi Surabaya kloter 18 (SUB 18) menunggu kepulangan di Bandara Jeddah (IDN Times/Sunariyah)

Jemaah haji gelombang I dari Indonesia mulai diberangkatkan pada 12 Mei 2024. Mereka akan tiba di Madinah. Sementara gelombang kedua akan terbang ke Tanah Suci pada 24 Mei 2024 dengan tujuan Jeddah.

Pada 5 Dzulhijjah atau 11 Juni 2024, diperkirakan jemaah haji akan berkumpul di Makkah sebelum mulai berangkat ke Arafah pada 8 Dzulhijah atau 14 Juni 2024. Saat itulah diperkirakan akan terjadi penumpukan jemaah dari seluruh dunia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us