Ada Enam Pasien COVID-19 Baru di Madiun, Tertular dari Temboro
Madiun, IDN Times – Penderita COVID-19 di Kabupaten kembali bertambah. Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro menyatakan bahwa sebanyak enam warga yang terkonfirmasi positif penyakit tersebut pada Jumat (15/5) sore.
“Seorang tertular dari klaster pesantren di Magetan. Lalu, menyebarkan kepada lima orang lainnya,” kata Kaji Mbing sapaan akrab Ahmad Dawami Ragil Saputro, Jumat (15/5) malam.
1.Klaster lainnya dari Asrama Haji Surabaya
Dengan demikian, jumlah penderita COVID-19 menjadi 21 orang. Dari kasus itu sebanyak 16 orang tertular dari klaster Pondok Pesantren Al-Fatah, Temboro, Magetan. Sedangkan lima lainnya dari klaster Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya. Hingga kini, tercatat tiga orang yang sudah dinyatakan sembuh.
Meski sudah ada yang terkonfirmasi negatif atau sembuh, namun jumlah kasus baru terus bertambah. Oleh karena itu tim dari Dinas Kesehatan terus melakukan tracing atau menelusuri sejumlah pihak yang pernah kontak langsung dengan mereka yang dinyatakan terinfeksi virus corona.
2.Warga yang berpotensi tertular diminta menghubungi petugas kesehatan
Kaji Mbing mengimbau bagi warga yang merasa pernah bersinggungan secara fisik dengan penderita COVID-19 agar menghubungi petugas Puskesmas. Dengan kesadaran mandiri ini diharapkan mampu mendeteksi lebih dini tentang potensi tertularnya virus corona. “Juga tetap di rumah,” ucap dia.
Bagi desa yang ada warganya terpapar virus corona, bupati mendesak untuk meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan. Adapun langkahnya seperti tetap menjaga jarak bertemu dengan orang lain, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan, dan selalu memakai masker.
3. Delapan dari 15 kecamatan termasuk zona merah
Meningkatnya kesadaran warga tentang protokol kesehatan, bupati menyatakan, memiliki peran penting. Ini untuk mencegah penyebaran virus corona. Apalagi, delapan dari 15 kecamatan sudah dikategorikan sebagai zona merah. Selain itu, empat kecamatan sebagai zona kuning, dan tiga kecamatan termasuk zona hijau.
Dari seluruh wilayah kecamatan itu tercatat 34 pasien dalam pengawasan, 319 orang dalam pemantauan, dan 675 orang dalam risiko.
