Ahli Psikolog Sebut Wowon Cerdas Merancang Pembunuhan Berantai

Jakarta, IDN Times - Ahli Psikolog Klinis sekaligus Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Tarumanagara, Rismijati E. Koesma, menduga Wowon Erawan alias Aki memiliki kecerdasan tinggi atau high intelligence dalam merancang pembunuhan berantai atau serial killer.
Sebab, kata dia, pelaku serial killer, harus mengatur pembunuhan hingga tidak diduga oleh lingkungannya.
Hal itu ia sampaikan dalam Webinar Inside the Criminal Mind: Serial Killer yang diselenggarakan oleh Mitra Psikologi Indonesia pada Sabtu (18/2/2023).
“Kalau pada Wowon, saya menduga dia cerdas. Ini baru hipotesa. Dia bisa mengatur pembunuhan dari mulai tahun 2016 sampai sekarang,” kata Rismijati.
1. Wowon pandai menutupi pembunuhan berantai

Wowon juga disebut memiliki profil psikologis charming atau menawan. Sebab, ia bisa menutupi pembunuhan berantai selama 7 tahun hingga akhirnya terbongkar dengan kasus pembunuhan di Bekasi.
“Charming. Kalau Wowon 6-7 tahun tidak diketahui, mungkin cara dia berinteraksi itu adalah seorang yang mungkin menyenangkan dan dinamis. Nah ini yang kita lihat, hal-hal yang terjadi atau yang merupakan profil psikologi dari seorang yang bisa melakukan serial killer,” ujar Rismijati.
2. Wowon juga dinilai tidak memiliki masalah dalam seksualitas

Selain menawan dan cerdas merancang pembunuhan berantai, Wowon juga dinilai berkompeten dalam hal seksualitas atau sexually competent.
Profil psikologis ini tercermin dari latar belakang Wowon yang pernah menjalin rumah tangga dengan enam perempuan.
“Secara perilaku seksualnya, dia tidak mengalami cacat. Wowon punya istri banyak. Sexually, saya duga tidak ada masalah karena dia punya enam istri,” papar Rismijati.
3. Psikolog diduga kesulitan menggali faktor penyebab Wowon membunuh

Di luar itu, Wowon juga diduga memiliki profil psikologis lives with a partner atau bisa menjalani hidup seperti biasa dengan lingkungannya.
“Inilah yang barangkali menyulitkan psikolog untuk bisa menggali faktor penyebab karena ketika dia membunuh dia akan menunjukan perilaku-perilaku yang organized offender,” kata Rismijati.