Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AHY dan Airlangga Punya Kans Besar Jadi Kuda Hitam di Pilpres 2024

default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Indonesia Politican Review (IPR) Ujang Komarudin menilai Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpeluang menjadi kuda hitam di Pilpres 2024.

Menurut Ujang, peluang tersebut ada karena keduanya berasal dari partai besar. Sehingga, sudah memiliki kendaraan untuk maju di Pilpres 2024.

1. AHY berpeluang jadi kuda hitam karena berada di oposisi dan politikus muda

default-image.png
Default Image IDN

Nama AHY memang masuk dalam bursa calon presiden di Pilpres 2024. Meski elektabilitasnya belum tinggi, namun Ujang meyakini bahwa putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono ini bisa berpeluang menjadi kuda hitam.

"Mungkin AHY bisa jadi kuda hitam. Karena dia dari partai oposisi dan bagian dari politisi muda," ujar Ujang saat dihubungi IDN Times, Sabtu (12/6/2021).

Selain nama AHY, nama Airlangga Hartarto juga kerap masuk dalm bursa capres. Ujang menilai Airlangga bisa menjadi kuda hitam lantaran ia menjadi pimpinan partai besar.

2. Erick tidak berpeluang jadi kuda hitam karena tak miliki partai

Menteri BUMN Erick Thohir (Dok. Kementerian BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir (Dok. Kementerian BUMN)

Nama Menteri BUMN Erick Thohir sempat juga digadang-gadang bisa berpeluang jadi kuda hitam. Tetapi, Ujang tak sependapat. Menurutnya, peluang Erick masih kalah jauh dengan Airlangga.

"Mungkin Airlangga yang akan jadi kuda hitam. Erick Thohir gak punya partai," ucap dia.

3. Jika elektabilitas Erick semakin turun, tidak akan ada partai yang mengusung

default-image.png
Default Image IDN

Meski begitu, Ujang menyebut Erick masih memiliki peluang untuk maju di Pilpres 2024. "Maksimal dia mungkin ingin maju cawapres. Itu pun tergantung dari elektabilitasnya," imbuhnya.

Peluang itu tergantung elektabilitas Erick yang akan jadi daya jualnya terhadap partai yang mau meminangnya jadi calon. "Namun jika elektabilitasnya stagnan atau turun, sulit ada partai tuk meminangnya," jelas Ujang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us