Top 5 Menteri Jokowi yang Kinerjanya Bikin Puas Masyarakat

Jakarta, IDN Times - Puspoll Indonesia merilis hasil survei tentang tingkat kepuasan kinerja pada Kabinet Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam survei dilakukan periode April 2021. Dalam survei tersebut sejumlah nama menteri dalam Kabinet Indonesia Maju lebih unggul daripada yang lainnya.
Posisi pertama menteri yang dinilai memiliki kinerja baik adalah Sandiaga Uno yang memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Sebanyak 11,3 persen responden menyatakan sangat baik, dan 68,5 persen menyatakan cukup baik," kata Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia Muslimin Tanja dalam jumpa pers secara daring, di Jakarta, dilansir ANTARA Minggu (23/5/2021).
Siapa saja yang ada di posisi 5 besar?
1. Sandiaga dan Risma di dua posisi teratas disebut tokoh yang populer

Selanjutnya, Tri Rismaharini di Kementerian Sosial berada di peringkat kedua dengan 10,6 persen responden menyatakan sangat baik, dan 66,8 persen menyatakan cukup baik.
"Sandiaga Uno dan Risma sebagai menteri baru merupakan tokoh yang cukup populer," ujar Muslimin.
2. Erick Thohir, Nadiem Makarim, dan Tito Karnavian juga masuk 5 besar
Survei tersebut menempatkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di peringkat ketiga. "Sebanyak 7,3 persen responden menyatakan sangat baik, dan 62,2 persen cukup baik," kata dia.
Menteri yang kinerjanya masuk peringkat keempat adalah Nadiem Makarim di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Ristek, Sedangkan di posisi kelima ada Tito Karnavian di Kementerian Dalam Negeri.
3. Peringkat menteri-menteri lainnya berdasarkan survei

Di luar lima besar, masih ada Airlangga Hartarto di Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Budi Gunadi Sadikin di Kementerian Kesehatan, Yasonna Laoly di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Bahlil Lahadalia di Badan Koordinasi dan Penanaman Modal secara berurutan berdasarkan peringkatnya.
Puspoll Indonesia menyelenggarakan survei nasional preferensi politik masyarakat. Pengumpulan data dilakukan pada 20-29 April 2021 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 1.600 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error kurang lebih 2,45 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Usia minimum responden adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.