Alasan Jenazah Suryadharma Ali Dimakamkan di TMP Kalibata

31 Jul 2025, 12:34 WIB

Kediaman almarhum Suryadharma di Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Bekasi, IDN Times - Jenazah mantan Menteri Agama RI, Suryadharma Ali, yang meninggal dunia pada Kamis (31/7/2025) tak jadi dimakamkan di Cikarang. Jenazah Suryadharma akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, sore nanti.

Menantu Suryadharma, Rendika Harsono, mengungkapkan alasan pemindahan makam karena Suryadharma pernah mendapatkan lencana kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana.

"Karena beliau itu kan punya satu lencana kehormatan dari negara yang diterimanya pada tahun 2013, yang salah satunya adalah mendapatkan hak dimakamkan di taman makam pahlawan," katanya kepada jurnalis, Kamis (31/7/2025).

1. Keluarga sempat inginkan dimakamkan di Bekasi

Kediaman almarhum Suryadharma di Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Rendika mengatakan, awalnya pihak keluarga menginginkan jenazah Suryadharma dimakamkan di Yayasan Perguruan Islam Miftahul'ulum (Yapim) yang berlokasi di Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

"Pertama pertimbangan keluarga memang kami inginkan adanya kedekatan makam pak Surya dengan pondok pesantren yang dibinanya," jelasnya.

Namun, setelah berdiskusi dengan pihak kementerian dan Sekretariat Negara (Setneg), jenazah almarhum sepakat dimakamkan di TMP.

"Kami tadi berkoordinasi dengan pihak kementerian maupun Setneg ternyata beliau mendapatkan hak di sana. Jadi itu yang dibahas tadi per jam 10 oleh pihak keluarga agar mengikuti arahan dari Setneg," jelasnya.

2. Liang lahat di Bekasi sudah digali

Lianglahat almarhum Suryadharma yang sudah disiapin pihak keluarga di Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Liang lahat almarhum Suryadharma di Bekasi telah disiapkan di sebelah pendiri Yapim, Mohammad Rofiuddin bin H Asnawi.

Sementara, pihak keluarga juga telah memasang tenda dan meletakan sejumlah bangku untuk masyarakat yang akan melakukan takziah. Sejumlah karangan bunga juga masih terus berdatangan yang dikirim mulai dari pengurus pesantren hingga tokoh masyarakat Kabupaten Bekasi.