Bawaslu Sebut ChatGPT Berpotensi Sebarkan Hoaks di Pemilu 2024

Jakarta, IDN Times - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Lolly Suhenty, mengatakan, pada era digitalisasi dengan kerentanan dan dinamika yang ada, Bawaslu dituntut untuk punya kreativitas yang tinggi.
Menurutnya, hal tersebut bisa tercapai dengan memproduksi konten original yang memiliki kedekatan dan disukai masyarakat oleh Bawaslu setempat.
1. ChatGPT berpotensi sebarkan hoaks jelang Pemilu 2024

Dia meyakini, dengan kreativitas yang tinggi, maka bukan tidak mungkin Bawaslu dapat memetakan pelanggaran pemilu yang dilakukan di dunia digital.
Lolly mencontohkan dengan fenomena ChatGPT saat ini yang menurutnya bisa memungkinkan terjadinya pelanggaran.
"Jadi ChatGPT ini sangat pintar yang bisa menarasikan dengan bagus percakapan bahkan sampai suara. Ini akan berpotensi memunculkan hoaks dan diinformasikan luar biasa pada 2024," kata dia dalam kegiatan Rapat Koordinasi Pengelolaan Kehumasan, Peliputan, dan Dokumentasi serta Informasi Publik di Manado, Kamis (11/5/2023).
"Nah, ini nanti bisa menjadi tantangan bagi Bawaslu gimana caranya kita bisa selain melakukan mitigasi risiko, juga bagaimana kita bisa melahirkan strategi terbaik dalam konteks pencegahan," lanjut dia.
2. Media sosial penting sebarkan informasi pengawasan ke publik

Lolly juga mengingatkan pentingnya media sosial (medsos) dalam menyebarkan informasi tentang pengawasan pemilu kepada publik.
Dia mengatakan, hal ini dapat dilihat melalui interaksi yang terjadi di medsos sebagai tolak ukur efektivitas informasi yang diberikan oleh Bawaslu kepada masyarakat.
"Postingan yang kita sampaikan harus kita cek dapat respons atau tidak? Kalau ada respons, berarti ada interaksi. Kalau tidak ada, kita harus evaluasi. Apa yang salah dan kurang tepat? Atau ada yang kurang pas dengan yang dibutuhkan oleh publik," ucap dia.
3. Bawaslu ingatkan pentingnya sinergitas dan kolaborasi

Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat ini juga mengingatkan pentingnya sinergitas di internal juga eksternal.
Dalam konteks internal, kata dia, kolaborasi antar divisi dalam memproduksi konten yang faktual, akurat, dan kreatif sangat penting. Sedangkan dalam konteks eksternal, yang menjadi penting adalah sinergitas antara Bawaslu daerah dengan media-media lokal demi tersebarnya berita fakta.
"Jadi, yang namanya kehumasan tugasnya juga banyak. Jangan sekedar disampaikan lewat posting saja. Maka menjadi penting karena di tengah tahapan yang berjalan berimpitan saat tugas sahabat sekalian untuk mempublikasikan informasi tidak boleh sembarangan," imbuh dia.
Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.