Beda dengan Ridwan Kamil, Ketum FBR Jamu Pramono-Rano di Dalam Rumah
- Rumah Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR) dikunjungi oleh calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024-2029.
- Ridwan Kamil dijamu di teras rumah Luthfi Hakim, sedangkan Pramono-Rano di dalam ruang tamu dengan disuguhi jengkol.
- Sejumlah anggota FBR meneriakkan dukungan bagi Pramono-Rano dari luar kediaman Luthfi Hakim, sementara Luthfi Hakim belum menyatakan dukungannya secara tegas.
Jakarta, IDN Times - Rumah Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR), Luthfi Hakim, sudah dua kali dikunjungi calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024-2029. Setelah Ridwan Kamil, giliran pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang menyambangi rumahnya.
Namun, terdapat perbedaan di antara kedua calon tersebut. Ridwan Kamil saat berkunjung hanya dijamu di teras rumah Luthfi Hakim, sedangkan Pramono-Rano di dalam ruang tamu.
Usai pertemuan, Pramono mengaku disuguhi jengkol oleh keluarga Luthfi Hakim. Bahkan, dia sampai menambah porsi makannya.
"Saya makan jengkolnya banyak banget. Jadi, kalau saya ngomong ada bau jengkol mohon maaf karena menikmati banget," ujarnya, Kamis (3/10/2024).
1. Ada teriakkan dukungan untuk Pramono-Rano
Pantauan IDN Times saat jamuan berlangsung, sejumlah anggota FBR sempat beberapa kali meneriakkan dukungan bagi Pramono-Rano dari luar kediaman Luthfi Hakim. Warga sekitar juga menyambut kehadiran Pramono-Rano di lokasi.
"Betawi, hidup! FBR, hidup! Jakarta, menyala! Mas Pram, kudu jadi!" teriak warga.
2. Luthfi Hakim klaim tak istimewakan pihak tertentu
Luthfi Hakim belum secara tegas menyatakan dukungannya untuk salah satu pihak. Dia mengaku menghormati seluruh tamu yang hadir.
"Sebetulnya, saya juga sama semua. Bang Doel dulu waktu kemarin juga kayak gini. Gak ada yang kami istimewakan, semua sama," ujarnya.
3. Ridwan Kamil kunjungi FBR lebih dulu
Ridwan Kamil sempat mendatangi kediaman Luthfi Hakim pada Minggu, 22 September 2024. Namun, saat itu dia disambut di teras rumah.
Ridwan Kamil mengatakan, kedatangannya itu untuk menyerap aspirasi para tokoh. Dia mengaku diceritakan sejarah dan aspirasi kebudayaan Betawi.
