Buruan! Akun Kartu Prakerja 2022 Sudah Bisa Dibuat Sejak 5 Januari

Jakarta, IDN Times - Bagi kamu yang sudah menanti untuk bisa mendaftar program Kartu Prakerja gelombang ke-23, maka siap-siap mendaftar. Sebab, kini situs kartu prakerja sudah kembali membuka opsi tombol pendaftaran.
Pembukaan kembali program kartu prakerja sesuai dengan kebijakan pemerintah pada akhir 2021 lalu yang melanjutkan program tersebut pada 2022. Direktur Operasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Hengki Sihombing mengatakan pembukaan pendaftaran telah dimulai sejak Rabu, 5 Januari 2022. Calon peserta bisa mendaftar di situs www.prakerja.go.id.
"Silakan, sobat prakerja untuk membuat akun sambil menunggu gelombang ke-23 yang waktu pembukaannya akan kami umumkan saat kami mendapatkan keputusan dari Komite Cipta Kerja," ujar Hengki seperti dikutip dari kantor berita ANTARA pada Rabu kemarin.
Ia mengatakan dengan membuat akun di situs kartu prakerja akan memberikan kemudahan bagi warga saat akan memulai proses menjadi calon penerima. Hengki menyebut warga bisa menggunakan fitur dashboard situs kartu prakerja.
"Pada saat gelombang ke-23 dibuka, Sobat Prakerja yang telah memiliki akun tinggal klik 'gabung gelombang' untuk ikut seleksi, tanpa harus mengisi kelengkapan administrasi serta rangkaian tes awal," tutur dia lagi.
Lalu, bagaimana cara bisa ikut program kartu Prakerja bagi yang pertama kali mengikutinya?
1. Pastikan kamu memenuhi syarat sebelum ikut program Kartu Prakerja

Bila kamu baru kali pertama hendak mendaftar program Kartu Prakerja pada 2022, maka ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Mengutip situs resmi Kartu Prakerja, berikut sejumlah persyaratan itu:
- Warga negara Indonesia (WNI)
- Calon peserta berusia 18 tahun ke atas
- Calon peserta Kartu Prakerja tidak sedang menempuh pendidikan formal
- Calon peserta Kartu Prakerja sedang mencari kerja, pekerja/buruh terkena PHK, atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja, seperti pekerja/buruh yang dirumahkan dan pekerja bukan penerima upah, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil
- Calon peserta bukan penerima bantuan sosial (bansos) lainnya selama pandemi COVID-19
- Dalam satu kartu keluarga (KK) hanya diperbolehkan maksimal dua NIK yang menjadi penerima Kartu Prakerja
Hengki menjelaskan pembukaan pendaftaran gelombang ke-23 akan segera diumumkan oleh pemerintah. Calon peserta dapat mengikuti perkembangannya lewat akun media sosial Instagram milik Kartu Prakerja.
Ia pun mewanti-wanti calon peserta agar berhati-hati terhadap situs palsu atau tautan apapun yang mengatasnamakan program tersebut. "Bila ada yang meminta untuk mengisi data pribadi selain di situs Kartu Prakerja, itu sudah pasti penipuan yang berusaha mencuri data pribadi sobat Prakerja," kata dia lagi.
2. Bila lolos, calon peserta akan mendapat insentif Rp600 ribu selama empat bulan

Salah satu penyebab, program ini akhirnya banyak diminati oleh warga lantaran bila lolos seleksi maka mereka bakal mendapat insentif senilai Rp600 ribu per bulan. Insentif itu diberikan selama empat bulan berturut-turut.
Selain itu, pesert juga akan diberi biaya pelatihan mencapai Rp1 juta. Di akhir program, peserta akan diminta mengisi survei dan akan diberi insentif Rp50 ribu. Survei akan diisi sebanyak tiga kali yang bermakna peserta diberi tambahan insentif hingga Rp150 ribu.
3. Pemerintah anggarkan Rp11 triliun untuk program Kartu Prakerja pada 2022

Sementara, untuk kelanjutan program Kartu Prakerja pada 2022, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp11 triliun atau 4,3 persen dari anggaran perlindungan sosial yang totalnya mencapai Rp 252,3 triliun.
“Tahun 2022 program Kartu Prakerja akan terus dilanjutkan, skema pelaksanaannya bersifat semi-bantuan sosial. Dari alokasi dana perlindungan sosial sebesar Rp252,3 triliun, untuk anggaran Kartu Prakerja sebesar Rp11 triliun atau 4,3 persen dari anggaran perlindungan sosial,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio N Kacaribu pada 1 Desember 2021 lalu.
Sedangkan, data dari Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyebut, sejak program itu diluncurkan pada 2020, ada 5,5 juta warga yang telah menerima manfaatnya.