Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[CEK FAKTA] Benarkah Warga Italia Sudah Menyerah Hadapi Virus Corona?

Seorang staf medis berdiri di depan seorang pasien COVID-19 di unit perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit San Raffaele, Milan, Italia, pada 27 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Flavio Lo Scalzo

Jakarta, IDN Times- Beredar video di media sosial yang menarasikan masyarakat Italia mengucapkan selamat tinggal kepada dunia karena penyebaran virus corona jenis baru, COVID-19 yang semakin mencekam.

Berdasarkan data yang dipotret oleh John Hopkins University, jumlah kasus COVID-19 di Italia per Senin (6/4) sudah mencapai 128.948 orang dengan 15.887 di antaranya meninggal dunia. Angka tersebut mengantarkan Italia pada peringkat pertama sebagai negara dengan tingkat kematian (case fatality rate) tertinggi, yaitu 12,3 persen.

Di tengah situasi yang mencekam dan tidak efektifnya karantina wilayah atau lockdown di Italia, penyebaran hoaks semakin masif. Bahkan, tidak jarang berita bohong tersebut viral di jaringan warganet Indonesia sebagai gambaran bahwa karantina wilayah adalah tindakan yang tidak tepat dalam memutus rantai penyebaran corona.

Lantas, apakah video yang memperlihatkan masyarakat Italia mengucapkan selamat tinggal kepada dunia adalah benar?

1. Video tersebut tidak diambil saat pandemik virus corona

Facebook/Irshad Zaroo

Video yang diunggah oleh akun Facebook Irshad Zaroo itu menunjukkan kerumunan masyarakat. Itu hal yang aneh jika terjadi di saat lockdown. Sebab, salah satu konsekuensi dari penerapan lockdown di Italia adalah larangan untuk berkerumun.

Otoritas setempat bahkan membebankan sejumlah hukuman bagi masyarakat yang masih berkeliaran di luar kediamannya tanpa izin. Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa video kerumunan tersebut tidak diambil di tengah situasi pandemik virus corona.

Lantas, kapan video tersebut diambil?

2. Gerakan protes anti-rasisme di Italia pada 2019 silam

Aksi protes anti-rasisme di Milan Italia, 2019/Human Right Watch

Setelah ditelusuri lebih lanjut, video tersebut ternyata rekaman gerakan protes anti-rasisme yang terjadi di Italia pada November 2019 lalu. Dilansir dari The Guardian, kerumunan orang saat itu merupakan unjuk rasa kepada pimpinan politik sayap kanan, Matteo Salvini.

Sekitar 7 ribu orang yang berkumpul di Piazza Grande di Modena kala itu menyanyikan lagu Bella Ciao, lagu yang sempat disenandungkan ketika Perang Dunia II untuk menentang diktatot Italia Benito Mussolini. 

3. Video sudah dipastikan hoaks

Ilustrasi hoaks. IDN Times/Sukma Shakti

Video yang sudah ditonton lebih dari 6.200 kali itu mendapat respons beragam dari berbagai warganet. Meski sebagain dari mereka menuliskan bahwa muatan videonya adalah hoaks, namun tidak sedikit yang memberikan doa dan dukungan seraya membenarkan isi video tersebut.

Berdasarkan hasil penelusuran IDN Times, muatan dari video tersebut adalah hoaks, sama sekali tidak terkait dengan virus corona.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Jumawan Syahrudin
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us