[CEK FAKTA] Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Makassar Mantan Polisi

Jakarta, IDN Times - Media sosial dihebohkan dengan sebuah narasi yang menyebutkan peristiwa pengeboman Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, dilakukan oleh mantan polisi yang beragama Protestan.
Unggahan yang ditemukan di Facebook tersebut menyandingkan tiga gambar yakni, gambar tangkapan layar berita Kompas.com berjudul "Argo Yuwono: Salah satu pelaku bom Gereja Katedral Makassar, adalah eks anggota intel yang telah dipecat".
Kemudian, gambar pelaku pengeboman sebelum pelaku melakukan aksi teror dan gambar seorang pria memegang papan bertuliskan biodata diri, termasuk agama yang disebut Protestan dan juga pekerjaan yang disebut sebagai eks-intel Polres Makassar.
Benarkah unggahan tersebut terkait pelaku pengeboman Gereja Katedral adalah mantan polisi?
1. Tidak ditemukan judul di Kompas.com pada 29 Maret

IDN Times menyelusuri judul berita tersebut di laman pencarian Google, namun tidak menemukan judul tersebut.
Kemudian, penelusuran dilanjutkan di laman Kompas.com pada 29 Maret 2021, juga tidak ditemukan berita berjudul Argo Yuwono: Salah satu pelaku bom Gereja Katedral Makassar, adalah eks anggota intel yang telah dipecat".
2. Pelaku pengebom Gereja Katedral Makassar bukan beragama Protestan

Dalam berita Kompas.com pada 29 Maret 2021, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan pelaku pengebom Gereja Katedral Makassar adalah suami-istri yang berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daullah (JAD), bukan beragama Protestan seperti yang disebar unggahan di media sosial.
Kemudian, foto kedua dan foto ketiga bukanlah dua orang yang sama. Foto kedua merupakan foto pelaku pengeboman Gereja Katedral Makassar dengan inisial L. Sedangkan foto ketiga adalah pelaku penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung pada September 2020.
Jadi judul berita online Argo Yuwono: Salah satu pelaku bom Gereja Katedral Makassar, adalah eks anggota intel yang telah dipecat, merupakan editan atau hoaks.
3. Pelaku bom bunuh diri dua orang

Perlu diketahui, Polri menyatakan terdapat dua orang menjadi pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu, 28 Maret 2021 pukul 10.30 WITA. Mereka berboncengan mengendarai sepeda motor nomor polisi DD 5984 MD memasuki area gereja.
"Ada dua orang berboncengan memasuki gereja," kata Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Argo Yuwono dalam konferensi pers, Minggu, 28 Maret 2021.
Mereka berdua terlihat bergegas langsung menerobos ke Gereja Katedral Makassar. Saat itu, para jemaat baru saja menggelar doa misa pertama. Namun, sekuriti dan beberapa jemaat langsung mengadang mereka memasuki area gereja. Apalagi sejak awal, mereka sudah menaruh curiga pada keduanya.
Sesaat setelah itu, terjadi ledakan dahsyat tepat di pintu gerbang gereja. Ledakan ini langsung menewaskan salah satu pelaku serta melukai 14 orang korban jemaah dan petugas keamanan gereja. Para korban mengalami luka bakar dan terkena serpihan pecahan bom melukai sekujur tubuh.
“Kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang gereja," kata Argo.