Dalam 2 Hari Terjadi 4 Kecelakaan Bus TransJakarta, 2 Nyawa Melayang

Jakarta, IDN Times - Empat peristiwa kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta terjadi dalam dua hari, Minggu (13/3/2022) dan Senin (14/3/2022). Dua kecelakaan di antaranya menyebabkan dua nyawa melayang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun berjanji mengevaluasi tata kelola TransJakarta.
"Kami terus evaluasi. KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) juga sudah melakukan evaluasi, sudah ada rekomendasi," kata Riza dikutip dari ANTARA.
1. TransJakarta bakal bangun sekolah bagi pengemudi bus
Riza mengatakan pihak manajemen melaporkan bakal membangun sekolah bagi pengemudi bus TransJakarta. Saat ini, kata dia, sekolah khusus pengemudi itu sedang dalam proses manajemen TransJakarta.
"Pak Dirut (TransJakarta) sudah menyampaikan kepada saya ke depan akan dibangun dan dibuat sekolah bagi pengemudi. Sekarang, pilot ada sekolahnya, nahkoda, masinis juga ada sekolahnya," ucapnya.
2. Empat kecelakaan bus TransJakarta

Sebelumnya, Minggu (13/3/2022) pagi, terjadi kecelaakan yang melibatkan bus TransJakarta dengan pengendara motor sport. Peristiwa di Jalan MH Thamrin itu mengakibatkan pengendara motor tewas.
Di hari yang sama, di kawasan Pesanggrahan, bus TransJakarta menabrak separator hingga mengakibatkan tangki bahan bakar bocor sehingga berceceran di jalan. Kemudian, ada pula kecelakaan melibatkan TransJakarta dan mobil sedan di jalan layang Simprug. Dalam kecelakaan itu tak ada korban jiwa.
Sementara itu, Senin (14/3/2022) pagi, seorang pengendara motor tewas akibat tertabrak bus TransJakarta di Jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran.
3. DPRD nilai Anies dan Riza harus ikut tanggung jawab

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, menilai Gubernur DKI Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria harus ikut tanggung jawab atas berbagai kecelakaan TransJakarta akhir-akhir ini. Sebab, TransJakarta merupakan BUMD DKI.
"Dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur ikut bertanggung jawab, termasuk juga tanggung jawab moral atas korban meninggal karena tidak ada yang bisa menggantikan nyawa korban," kata Gilbert.