BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi 4 Meter hingga 26 November

- Gelombang sedang berpeluang terjadi di 23 wilayah perairan Indonesia dengan ketinggian 1,25-2,5 meter
- Gelombang tinggi terpantau di wilayah lainnya dengan ketinggian 2,5-4,0 meter, memerlukan kewaspadaan lebih tinggi
- BMKG juga mengimbau masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi
Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi untuk sejumlah perairan Indonesia. Peringatan ini berlaku mulai Minggu (23/11/2025) hingga Rabu, 26 November 2025. Kondisi ini dipicu Siklon Tropis FINA 961hPa (11.9°LS, 130.9°BT) di Teluk Van Diemen, Australia.
Siklon tersebut memicu peningkatan kecepatan angin yang terpantau mencapai 6-30 knot. Kecepatan angin tertinggi tercatat di wilayah Selat Malaka dan Laut Natuna Utara. Akibatnya, terjadi peluang peningkatan gelombang dengan ketinggian bervariasi di berbagai wilayah.
1. Gelombang sedang berpeluang terjadi di 23 wilayah perairan

BMKG memperikirakan gelombang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di 23 wilayah perairan Indonesia. Wilayah tersebut meliputi Selat Malaka bagian tengah, Samudra Hindia (barat Kepulauan Mentawai, barat Bengkulu, barat Lampung, selatan Banten, selatan Jawa Barat, selatan Jawa Tengah, selatan DI Yogyakarta, selatan Jawa Timur, selatan Bali, selatan NTB, selatan NTT), Laut Natuna Utara, Laut Sulawesi (bagian tengah, timur, dan barat), Laut Maluku, Samudra Pasifik (utara Maluku, utara Papua Barat Daya, utara Papua Barat, utara Papua), serta Laut Arafuru (bagian barat, tengah, dan timur).
Lebih lanjut, BMKG juga mengeluarkan imbauan keselamatan khusus bagi kapal berukuran kecil hingga menengah. Perahu nelayan dinyatakan berisiko beroperasi jika kecepatan angin mencapai 15 knot disertai gelombang setinggi 1,25 meter. Sementara, untuk kapal tongkang, batas amannya adalah pada kecepatan angin 16 knot dengan tinggi gelombang 1,5 meter. Masyarakat diimbau memperhatikan informasi ini sebelum melakukan aktivitas pelayaran.
2. Gelombang tinggi terpantau di sejumlah perairan di Indonesia

Tak hanya itu, gelombang dengan ketinggian 2,5 hingga 4,0 meter berpeluang terjadi di wilayah perairan lainnya. Lokasi yang terdampak adalah Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh, dan Samudra barat Kepulauan Nias. Kondisi ini memerlukan kewaspadaan lebih tinggi bagi aktivitas pelayaran.
Selain itu, wilayah lainnya yang perlu diwaspadai terjadi gelombang tinggi adalah wilayah Teluk Bone Barat Kolaka Utara dan Teluk Bone Barat Kolaka, Sulawesi Tenggara. Peringatan ini berlaku pada Senin, 25 November 2025 pukul 08.00 WITA hingga Selasa, 26 November 2025 pukul 08.00 WITA. Kondisi ini dipicu kecepatan angin yang mencapai 20 knot di beberapa wilayah perairan.
Lebih lanjut, BMKG menyarankan untuk keselamatan tiga jenis kapal. Kapal Ferry juga masuk kategori berisiko pada kondisi ini, yaitu jika kecepatan angin melebihi 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir wilayah terdampak diimbau selalu waspada.
3. BMKG imbau masyarakat pesisir tingkatkan kewaspadaan

BMKG juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi. Masyarakat diharapkan memperhatikan informasi perkembangan cuaca sebelum beraktivitas di laut.
Kewaspadaan juga diperlukan bagi nelayan dan pengguna transportasi laut. BMKG menyarankan agar menunda pelayaran, jika kondisi gelombang melebihi batas aman sesuai jenis kapal. Informasi lengkap dapat diakses melalui laman resmi BMKG.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pesan BMKG melalui keterangan pers, Minggu (23/11/2025).















