Dana Kemendikti Dipangkas Rp14,3 T: Gaji Pegawai Aman, Beasiswa Tidak

- Mendikti Saintek mengumumkan pemangkasan anggaran sebesar Rp14,3 triliun dari total pagu anggaran 2025 Rp56,607 triliun.
- Gaji dan tunjangan pegawai tidak kena potongan, sementara tunjangan dosen non-ASN dipotong Rp676 miliar dan bantuan sosial seperti beasiswa efisiensi 9 persen atau Rp1,319 triliun.
- Anggaran untuk Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), Beasiswa KNB, beasiswa dosen dan teknik dalam dan luar negeri juga mengalami pemotongan anggaran. Sekolah Unggulan Garuda juga kena efisiensi 60 persen.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengatakan anggaran di kementeriannya kena pangkas Rp14,3 triliun dari total pagu anggaran 2025 Rp56,607 triliun. Hal itu Satryo sampaikan saat rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR RI, Rabu (14/2/2025).
"Kami menyampaikan secara ringkas apa yang dilakukan oleh kementerian kami, dengan adanya permintaan efisiensi dari Dirjen Anggaran sebesar Rp14,3 triliun," ujar Satryo.
1. Anggaran yang tidak kena potong

Dalam kesempatan itu, Satryo membeberkan anggaran mana saja yang kena pangas dan tidak. Salah satu yang tidak kena potongan adalah gaji, tunjangan pegawai.
"Oleh karena itu, dalam paparan kami, pagu awal untuk gaji dan tunjangan pegawai itu Rp13,512 triliun memang tidak kena efisiensi oleh Dirjen Anggaran, sehingga kami tetap usulkan sejumlah itu," ucap dia.
Kemudian, untuk tunjangan dosen non-ASN yang semula anggarannya Rp2,7 triliun, terkena efisiensi Rp676 miliar.
"Kami usulkan, karena ini tidak terkena efisiensi, maka kami usulkan kembali supaya tidak ada efisiensi, sehingga pemotongannya itu 0 persen kembali ke angka Rp2,7 triliun," kata dia.
2. Anggaran beasiswa kena pangkas

Bantuan sosial seperti beasiswa yang di dalamnya ada KIP kuliah dalam pagu anggaran semula Rp14,698 triliun, terkena efisiensi 9 persen atau Rp1,319 triliun.
"Kami usulkan kembali supaya tetap pada pagu semula, yaitu Rp14,698 triliun, karena ini termasuk kategori yang tidak kena efisiensi," ujar dia.
Untuk Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) yang pagu awalnya Rp164,7 miliar juga kena pangkas Rp19,47 miliar atau 10 persen. Kemendikti Saintek juga mengajukan agar anggaran tersebut tak kena efisiensi.
"Kemudian Beasiswa KNB (kerja sama negara berkembang), pagu awalnya Rp85,348 miliar, dipotong oleh Dirjen Anggaran 25 persen, kami kembalikan pada pagu semula Rp85,348 miliar, karena kategorinya tidak kena efisiensi," ucap Satryo.
"Beasiswa dosen dan teknik dalam dan luar negeri, pagu awalnya Rp236,8 miliar, efisiensi Dirjen Anggaran 25 persen, kami kembalikan lagi pada pagu awal Rp236,8 miliar," kata dia.
3. Anggaran sekolah unggulan Garuda kena pangkas juga

Dalam kesempatan itu, Satryo juga menjelaskan, anggaran untuk Sekolah Unggulan Garuda juga kena terkena efisiensi yang semula Rp2 triliun dipangkas 60 persen.
"Karena ini program QuickWin unggulan cepat, maka kami usulkan kembali supaya pagunya tetap pada posisi Rp2 triliun," ucap dia.