Demokrat: Gak Ada Urusan Kami dengan Isu Ijazah Palsu Jokowi

- Spekulasi muncul terkait keterlibatan Partai Demokrat dalam isu ijazah palsu Jokowi
- Partai Demokrat merasa difitnah dan menegaskan tidak ada kaitan dengan kasus ijazah palsu
- Hubungan keluarga SBY dan Jokowi baik, mencerminkan keharmonisan yang kuat antarkeluarga
Jakarta, IDN Times - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan menegaskan, pihaknya tidak pernah ikut campur dalam polemik ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko "Jokowi" Widodo. Hinca menilai, tuduhan partai biru yang dialamatkan ke Demokrat merupakan fitnah besar.
Narasi mengenai partai biru ramai di jejaring media sosial X yang disebut-sebut sebagai dalang isu ijazah palsu Jokowi. Partai biru itu kemudian dialamatkan kepada Partai Demokrat.
"Kami tegaskan enggak ada urusan kami dengan kasus ijazah palsu ini, apalagi dikait-kaitkan agenda politik dibalik ini. Ini fitnah besar ini, ini kami tolak," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/7/2025).
1. Spekulasi muncul diduga karena Roy Suryo

Berbagai spekulasi yang dialamtkan ke Partai Demokrat itu kini menjadi bahan gosip politik di berbagai media sosial. Hinca menduga spekulasi itu muncul karena mantan Menpora RI Roy Suryo pernah menjadi kader Partai Demokrat.
Adapun, Roy Suryo mengundurkan diri dari Partai Demokrat karena terlibat dalam kasus perabotan Kemenpora. Karena itu, Hinca menegaskan, tidak ada kaitannya kasus ijazal palsu Jokowi dengan Demokrat dan Roy Suryo.
"Kalau ditarik-tarik saudara Roy Suryo yang pernah di Demokrat, saya pastikan masa saya Sekjen Partai Demokrat, saudara Roy Suryo tidak lagi jadi anggota Partai Demokrat. Waktu itu sudah berakhir hubungannya," kata dia.
"Karena itu tidak ada hubungan antara apa yang dilakukan Roy Suryo dengan Partai Demokrat," imbuhnya.
2. Demokrat merasa difitnah terkait kasus ijazah palsu

Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra membantah, Partai Demokrat terlibat dalam kasus ijazah paksu Jokowi. Ia menegaskan, tuduhan itu merupakan fitnah yang tidak berdasar.
"Tuduhan tersebut adalah fitnah yang tidak berdasar. Istilah 'partai biru' yang diarahkan kepada Partai Demokrat merupakan upaya insinuatif yang menyesatkan dan mencemarkan nama baik kami," kata Herzaky.
Dia juga menegaskan, Roy Suryo yang beropini terkait dugaan ijazah palsu sudah bukan bagian Partai Demokrat. Ia mengundurkan diri sejak 2019.
"Keputusan tersebut diterima (Roy Suryo) karena adanya perbedaan pandangan yang tidak lagi sejalan dengan arah kebijakan partai," kata dia.
3. Hubungan keluarga SBY dan Jokowi baik

Herzaky menegaskan, hubungan keluarga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga Presiden ke-7 RI Joko "Jokowi" Wiododo sangat baik dan penuh saling hormat. Putra Sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Umum PSI, Kaesang Panagrep sempat menghadiri Kongres V Partai Demokrat yang dipimpin Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Selain itu, AHY juga mengutus Sekjen Partai Demokrat Herman Khaeron dan Waketum Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya untuk menghadiri Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo. AHY tidak hadir karena sedang merawat SBY di RSPAD Gatot Subroto. Herzaky juga memyebutkan, Gibran Rakabuking sempat menjenguk SBY saat dirawat di RSPAD.
"Hubungan ini mencerminkan keharmonisan yang kuat antarkeluarga, dan tidak pantas dijadikan sasaran provokasi," kata Herzaky.
Herzaky menambahkan, pihaknya mencermati ada pihak-pihak yang mau mengail di air keruh, dengan memanfaatkan isu ini untuk mengadu domba antara SBY dan Jokowi. Ia pun menyayangkan tindakan ini. Menurutnya, tindakan seperti ini sangat tidak etis, berpotensi merusak ruang publik, dan sama sekali tidak mencerminkan semangat demokrasi yang sehat.
"Semoga pernyataan ini dapat memberikan kejelasan kepada masyarakat dan meredam upaya adu domba yang tidak bertanggung jawab," kata dia.