Tahun Baru, Fadli Zon Harap Seni Budaya Tradisional Diapresiasi

Jakarta, IDN Times - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, berharap seni dan budaya tradisional semakin semarak dan dapat apresiasi masyarakat pada 2025.
Politikus Partai Gerindra itu menyambut baik pelaksanaan pentas musik di ruang publik. Dia mengatakan, pertunjukan musik tradisional itu merupakan respons dari komunitas musik dan difasilitasi Kementerian Kebudayaan. Kegiatan pentas musik itu digelar di sejumlah lokasi.
”Kita berharap di 2025 budaya kita semakin semarak, semakin ada apresiasi dari masyarakat terhadap seni dan budaya, termasuk musik-musik tradisional dari daerah kita masing-masing,” ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/1/2025).
1. Alat tradisional Indonesia bukan sesuatu yang kaku

Fadli Zon menegaskan Kementerian Kebudayaan ingin menyampaikan pesan penting bahwa alat musik tradisional Indonesia bukanlah sesuatu yang kaku atau terbatas. Keberadaan alat musik tradisional mampu beradaptasi dengan musik modern dan tetap relevan di era sekarang.
"Dalam perayaan pergantian tahun ini, Kementerian Kebudayaan berharap dapat menumbuhkan rasa cinta masyarakat akan kekayaan budaya Indonesia," katanya.
2. Malam pergantian baru budaya

Fadli Zon mengungkapkan malam pergantian tahun mau tidak mau sudah menjadi budaya yang diadaptasi masyarakat. Setiap malam pergantian tahun, masyarakat memanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati perayaan.
Area publik seperti bandara dan stasiun bisa menjadi ajang apresiasi seni dan budaya yang menyenangkan, serta mengisi waktu luang di sela-sela kesibukan pengguna area publik tersebut.
3. Sajian budaya di area publik

Kementerian Kebudayaan ingin menyapa masyarakat dengan sajian yang diharapkan menumbuhkan rasa cinta akan budaya Indonesia yang kaya di area publik.
Seperti musik Kolintang “FS Ansambel” di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta: Menampilkan permainan ensambel Kolintang Minahasa dengan membawakan lagu-lagu daerah, nasional, dan internasional yang sudah diaransemen ke dalam bentuk melodi permainan kolintang.
World Music Series Ensemble di Stasiun KCIC Halim, Jakarta: Menampilkan kolaborasi musik etnik Indonesia yang menggabungkan berbagai alat musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Kendang Sunda, Sape Kalimantan, Tehyan Betawi, dan Suling Bambu.
Kemudian, D'Big Malay Band (Musik Etnik Nuansa Melayu Sumatra) di Stasiun Gambir, Jakarta: Menyuguhkan irama melayu yang khas dengan membawakan lagu-lagu Melayu dan Timur Tengah.
Trio Gemblong & Republik Kedangers Bandung di Stasiun KCIC Padalarang, Bandung: Mengeksplorasi karya musik tradisional, khususnya kendang, serta seni vokal khas Sunda yang diperkaya dengan instrumen kacapi suling.
Ada juga Genggong Kutus (Tabuh Genggong Batuan) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali: Menghadirkan kekayaan seni tradisional Desa Batuan melalui komposisi klasik Genggong dan Suling Gambuh, persembahan dari Komunitas KitaPolen.