Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Doa Nabi Yunus dalam Perut Ikan Paus Serta Arti Doa Nabi Yunus

ilustrasi paus (pexels.com/Silvana Palacios)
ilustrasi paus (pexels.com/Silvana Palacios)

Jakarta, IDN Times - Doa merupakan senjata bagi umat muslim yang paling ampuh. Sebab itu, setiap nabi yang diutus Allah SWT memiliki doa yang sering dibaca semasa hidupnya.

Begitu juga dengan Nabi Yunus yang selalu berdoa saat menjalani masa-masa tersulit dalam hidupnya. Doa Nabi Yunus sudah sangat populer di kalangan umat muslim di seluruh dunia.

Melalui kisah ujian Nabi Yunus, umat muslim dapat belajar untuk percaya bahwa semua kesulitan pasti akan ada jalan keluarnya.

Berikut amalan Nabi Yunus, dzikir Nabi Yunus dan doa Nabi Yunus dalam perut ikan paus hingga yang sering diamalkan semasa hidupnya.

1.Doa Nabi Yunus dalam perut ikan Paus

Ilustrasi berdoa (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi berdoa (IDN Times/Sukma Shakti)

Dikisahkan, Nabi Yunus merupakan salah satu nabi yang diutus Allah SWT untuk mengajak penduduk Ninawa, agar beriman kepada Allah SWT.

Kemudian, Allah SWT menurunkan azab kepada kaum Ninawa, yang membuat mereka menyesal tidak mempercayai nasihat Nabi Yunus. Di sisi lain, Nabi Yunus telah pergi menaiki perahu dengan rasa penuh kecewa.

Tiba-tiba perahu tersebut ditimpa ombak besar, sehingga tidak bisa menahan beban terlalu berat. Sehingga harus ada satu penumpang yang keluar dari perahu.

Nabi Yunus memutuskan dirinya lah yang harus meninggalkan kapal, dan tenggelam di lautan. Saat tenggelam, ada seekor paus yang sangat besar memakan dirinya.

Namun, Allah SWT telah mengilhamkan kepada paus tersebut supaya tidak membunuh Nabi Yunus. Selama di dalam perut paus, berikut doa Nabi Yunus.

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Laa ila ha illa anta, subhanaka inni kuntu mina dzalimin.

Arti doa Nabi Yunus: Ya Allah, Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Tuhan. Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan aku termasuk golongan orang yang zalim.

2.Perjuangan Nabi Yunus dikisahkan dalam Alquran Surat Al Anbiya

Ilustrasi berdoa (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi berdoa (IDN Times/Sukma Shakti)

Bukan hal yang mudah ketika kamu dipilih menjadi seorang pemimpin, begitu juga dengan para nabi utusan Allah SWT. Ujian dan cobaan yang diberikan kepada setiap nabi telah menguji kesabaran dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Begitu juga ujian dan cobaan yang dialami Nabi Yunus selama berdakwah kepada kaum Ninawa. Allah SWT tengah menguji ketakwaan Nabi Yunus melalui kaumnya dan melakukan amalan Nabi Yunus.

Berikut kisah yang dituliskan dalam Alquran tentang perjuangan Nabi Yunus.

(87) وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

(88) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ

Wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn.

Fastajabnā lahụ wa najjaināhu minal-gamm, wa każālika nunjil-mu`minīn

Artinya: Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Nabi Yunus), ketika beliau pergi dalam posisi marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang berbuat yang zholim.” Maka Kami telah mengabulkan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiya’: 87-88)

3.Keistimewaan doa Nabi Yunus

Ilustrasi berdoa (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi berdoa (IDN Times/Sukma Shakti)

Melalui dzikir Nabi Yunus yang dipanjatkan dalam doa Nabi Yunus, terdapat tiga keistimewaan yang bisa diambil hikmahnya. Pertama, pentauhidan kepada Allah SWT atas segala kekuasaannya. Sesungguhnya hanya Allah SWT yang dapat memberikan pertolongan kepada semua makhluk hidup.

Kedua, menumbuhkan rasa sadar akan kelemahan dan kekurangan, serta pengakuan akan dosa dan kezaliman yang pernah dilakukan. Keistimewaan yang terakhir ialah sebagai ungkapan pengakuan dari lemahnya manusia yang selalu diliputi rasa bersalah dan dosa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Rochmanudin Wijaya
3+
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Follow Us