Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Eijkman Targetkan Vaksin Merah Putih Uji Coba Hewan 2-3 Bulan Lagi

Wawancara dengan Kepala Lembaga Eijkman, Amin Subandriyo di IDN Media HQ (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Jakarta, IDN Times - Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menargetkan, vaksin COVID-19 buatan dalam negeri atau vaksin Merah Putih, akan klinis pada awal 2021.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, saat ini perkembangan Vaksin Merah Putih sudah sampai pada tahap menunggu ekspresi protein rekombinan dari satu sistem ekspresi yang menggunakan sel mamalia dan sel ragi.

"Dalam dua sampai tiga bulan lagi kami akan uji klinis pada hewan," ujar Amin dalam rapat di Komisi IX yang dipantau secara virtual, Senin (31/8/2020).

1. Penyuntikan kepada manusia dilakukan pertengahan 2021

Seorang tenaga kesehatan memakai alat pelindung diri (APD) melakukan tes swab kepada seorang perempuan untuk tes penyakit virus korona (COVID-19) di Kolkata, India, Kamis (23/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Rupak De Chowdhuri

Amin menambahkan jika uji klinis pada hewan selesai atau lulus, maka akan dilanjutkan uji klinis fase I dan II.

"Insyaallah awal tahun depan, Februari atau Maret, kita harus sudah memberikannya kepada Bio Farma. Diharapkan penyuntikan kepada manusia dilakukan pada pertengahan 2021, sebagau uji klisi fase I dilanjutkan II dan III," ujar dia.

2. Awal 2022 vaksin merah putih bisa diproduksi massal

(Simulasi uji klinis vaksin sinovac COVID-19 di RSUP Unpad, Kota Bandung) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Amin berharap awal 2022 Vaksin Merah Putih bisa diproduksi massal. Mesku demikian, dia akan berusaha memangkas waktu.

"Kendala secara teknik tidak ada, hanya kami kesulitan mengimpor reagent biasanya dua minggu sampai ini enam minggu," ungkap dia.

3. Jika berlebih, Vaksin Merah Putih bisa dijual

Presiden Jokowi memberi sambutan di acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi, Rabu (26/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam penanganan COVID-19 sudah tepat. Ia juga menyampaikan, pemerintah sudah berusaha mencari vaksin untuk masyarakat Indonesia.

Bahkan, jika nantinya vaksin yang dimiliki Indonesia berlebih, maka bisa dijual ke negara lain. Sebab, Jokowi menyebut negara-negara di ASEAN lainnya belum ada yang menyiapkan vaksin sebanyak Indonesia.

Menurut Jokowi, jika nantinya vaksin yang dimiliki Indonesia berlebihan, maka bisa dijual di negara-negara lain yang belum memiliki vaksin.

"Kalau yang kita miliki berlebih, ya gak apa-apa dijual ke negara lain, karena di ASEAN saja saya lihat belum ada negara yang siap dengan vaksin yang tadi saya sampaikan," ujar Jokowi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us