Fakta-Fakta Forum Agama R20 Bali, Bagian Rangkaian KTT G20

Jakarta, IDN Times - Forum Agama G20 atau Religion of Twenty (R20) yang merupakan bagian rangkaian perhelatan KTT G20, telah berlangsung dengan sukses pada 2-3 November 2022 di Nusa Dua, Bali.
R20 merupakan forum yang dihadiri lebih dari 400 undangan dari berbagai tokoh agama dan sekte dari berbagai negara. Melalui forum ini, diharapkan para pemuka agama dunia duduk bersama mencari solusi dari beragai masalah dunia.
Forum agama ini baru pertama kali digelar atas usulan Indonesia bekerja sama dengan Lisa Muslim Dunia. Namun, sejatinya sudah lama digagas tokoh Indonesia jauh sebelum penyelenggaraan G20. Berikut fakta-fakta Forum R20.
1. Forum R20 digagas Ketua Umum PBNU

Ketua Organizer Committee (OC) R20, Ahmad Suaedy, mengatakan Forum R20 merupakan gagasan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, usai muhtamar PBNU pada 2017, yang berharap agama dapat membantu kemanusiaan global. Karena itu, momentum G20 menjadikan gagasan ini terwujud.
"Ketemulah momentum pertemuan G20, lalu muncul ide bagaimana kalau digelar R20? Momen ini tepat di tengah politisasi masyarakat dunia, di mana agama dan etnis menjadi faktor dalam terbangunnya sentimen kebencian dan sebagainya," kata dia, dalam acara gathering R20 di kantor pusat PBNU, Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2022.
"Ada berbagai riset, baik di dunia dan negara maju, yang mengarah pada aksi kekerasan, bahkan perang. Kebetulan sekarang terjadi perang Ukrina, yang berdampak luar, terutama krisis energi dan pangan. Jadi krisis dua negara bukan hanya dampak ke dua negara itu, tapi juga Eropa, Asia dan Afrika," sambung Edy.
2. Tujuan penyelenggaraan Forum R20

Edy menjelaskan Forum R20 diharapkan agama dapat memberikan peran penting untuk mengatasi berbagai persoalan dunia. Salah satu tujuan terpenting forum ini adalah bagaimana agama tidak menjadi sumber atau penyebab konflik kekerasan hingga perang, tapi menjadi solusi.
"Karena kalau kita baca penerbitan yang mengulas agama, agama sekarang mulai masuk ruang publik. Tak bisa dicegah. Termasuk G20, tak bisa tidak diindahkan agama masuk ke ruang publik," kata dia.
Ada enam sesi dalam kegiatan ini. Para pembicara menyampaikan materi kajian masa lalu dan analisis apa saja yang bakal terjadi pada masa mendatang. Tidak ada perdebatan dalam forum ini, justru ada kritik diri secara terbuka dari masing-masing tokoh yang hadir.
3. Visi misi Forum R20
Ketua Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) PBNU, Ishaq Zubaidi Raqib, mengatakan, melalui Forum R20 diharapkan dasar-dasar kemanusiaan menjadi landasan manusia dalam melakukan berbagai hal.
Karena itu, kata dia, melalui forum yang baru pertama kali diselenggarakan ini, diharapkan semua peradaban manusia setara. Sebagai bentuk strategi ke depan, agenda R20 akan terus berlanjut sampai semaksimal mungkin, agar bisa menyampaikan nilai-nilai mulia ke seluruh dunia.
Sementara, juru bicara R20, Najib Asca, R20 menandai pergaulan internasional, di mana agama kini masuk panggung utama negara-negara ekonomi terkuat di dunia.
"Hal yang mustahil terjadi. Jadi ada konteks historis global. Ini mungkin yang disebut takdir," kata dia, pada kesempatan sama.
Dialog agama dalam taraf global, menurut Najib, bukan hal baru. Namun, kata dia, para peminpin agama yang punya pengaruh besar pada umatnya, minimal dapat memberikan dampak positif pada dunia melalui forum R20. Terutama dalam mengatasi persoalan global.
"Agama pada praktiknya menjadi persoalan dalam pergaulan antar-agama atau peradaban. Seperti di Siria, Irak, dan sebagainya. Maka para pemimpun agama diminta duduk bersama, sebenarnya apa yang menjadi persoalan," kata dia.
Forum R20 membahas tema-tema penting sekaligus sensitif. Tema utama pertama isu terkait kepedihan sejarah, yang dalam hubungan agama faktanya terjadi.
"Dulu Hindu di India sangat kuat, datang Islam menjadi luka. Jadi ada luka-luka masa lalu yang terjadi. Bagaimana agar kepentingan sejarah sekaligus mengajak pemimpin agama mengenai apa yang terjadi, sebagai jalan rekonsiliasi atau pengampunan. Itu tema yang penting atau sensitif. Kalau ngomong perdamaian dunia itu gak bisa dikesampingkan," kata dia.
Selain itu, kata Asca, R20 juga mengajak peminpin agama untuk mengidentifikasi nilai-nilai mulia dari peradaban besar, atau nobel values yang menjadi inspirasi serta basis pergaulan masa depan.
"Masing-masing agama punya produk pemikiran agama pada masa lalu, tapi sekarang menjadi problematika. Selain itu, pemimpjn agama diajak merumuskan perdamaian, mendorong arah perdamaian. Mengidentifikasi nilai-nilai penting untuk perdamaian dunia," kata Najib.
Selain itu, kata Najib, Forum R20 diharapkan agama dapat berkontribusi untuk mengatasi berbagai masalah dunia, serta pemimpin agama diharapkan punya kepedulian pada krisis ekologi.
4. Dihadiri lebih dari 40 pembicara mancanegara

Forum R20 dihadiri lebih dari 400 undangan dari dalam dan luar negeri. Lebih dari 40 pembicara dari tokoh agama dan sekte terkemuka dunia dari lima benua, serta 106 pertisipan luar negeri.
Selain tokoh agama dan sekte, sejumlah akademisi dari universitas ternama dunia juga hadir pada forum ini, seperti dari Harvard University yang dilibatkan sebagai moderator maupun pembicara.
Tokoh agama hadir di antaranya Sekjen Liga Muslim Dunia, Muhammad bin Abdul Karim Al Issa; Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmad Al-Thayyeb; pemimpin Gereja Anglikan, Uskup Agung Canterbury Justin Welby; dan pemimpin spiritual asal India, Sri Ravi Shankar.
5. Forum R20 selanjutnya digelar di India

Penutupan Forum R20 pada 3 November 2022 sekaligus dilakukan penyerahan bendera secara simbolis, dari Gus Yahya, kepada tokoh agama India, HH Mahamahopadhyaya Swami Bhadreshdas, yang menandakan penyelenggaraan Forum R20 pada 2023 digelar di India sebagai tuan rumah.
Serah terima ini juga ditandai dengan penyerahan pataka forum R20 dan plakat. Keduanya didampingi sejumlah tokoh, seperti Kepala Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) untuk Asia Tenggara dan Australia Syekh Abdurrahman Al-Khayyat, Perwakilan pemerintah Indonesia Muhsin Syihab, Ahmad Suaedy selaku Ketua Panitia Forum R20, dan sejumlah tokoh agama dari India.