Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hari Ayah Nasional, Ini Peran Penting Ayah bagi Perkembangan Anak

Ilustrasi ayah dan anaknya (pixabay.com/sasint)
Ilustrasi ayah dan anaknya (pixabay.com/sasint)

Jakarta, IDN Times – Hari ayah Nasional diperingati setiap 12 November. Peringatan ini merupakan salah satu bentuk untuk mengingat peran ayah yang sangat penting dalam keluarga dan juga tumbuh kembang anak.

Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak dalam Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (PPPA) Rohika Kurniadi Sari mengatakan peran ayah sangat penting untuk memenuhi hak-hak anak. Ayah juga berperan memberikan perlindungan bagi anak, yang merupakan bagian dari hak asasi manusia.

“Masa depan Indonesia ada ditangan 84,4 juta anak, yang tentu saja ini semua kita penuhin hak-haknya kita jamin perlindungannya, karena pemenuhan hak anak ini dan perhitungannya merupakan bagian dari hak asasi manusia,” kata Rohika dalam diskusi yang bertajuk Daddy Wishes: My Daughter To Become A Future Leader, di Jakarta, Jumat (12/11/21).

1.Ayah sebagai pelindung anak

Tangkapan layar Asdep Pemenuhan Hak Anak dalam Pengasuhan dan Lingkungan (PPPA) Rohika Kurniadi Sari dalam diskusi yang bertajuk Daddy Wishes: My Daughter To Become A Future Leader, di Jakarta, Jumat (12/11/21) (IDN Times/Annisa Dewi Lestari)
Tangkapan layar Asdep Pemenuhan Hak Anak dalam Pengasuhan dan Lingkungan (PPPA) Rohika Kurniadi Sari dalam diskusi yang bertajuk Daddy Wishes: My Daughter To Become A Future Leader, di Jakarta, Jumat (12/11/21) (IDN Times/Annisa Dewi Lestari)

Rohika mengatakan, peran menjaga tumbuh kembang anak bukan hanya tugas seorang ibu. Peran ayah juga sangat penitng dalam hal itu.

“Sangat penting sosok ayah yang tidak hanya sebagai pelaku pembangunan nasional, tapi juga sebagai pelindung anak, baik anak perempuan maupun laki-laki untuk mewujudkan tumbuh kembang anak dan tentu saja tumbuh kembang ini tidak hanya fisiknya.Tapi juga spiritualnya, mental, moral, sosial,” kata Rohika.

Dalam konteks anak perempuan, kata dia, ayah pun memiliki peran khusus. Hal ini terkait adanya stigma dalam masyarakat yang bisa mempengaruhi perkembangan anak perempuan tidak melaju semudah anak laki laki.

“Perlu peran ayah yang juga menyadari bahwa anak perempuan juga ingin mewujudkan mimpi-mimpinya, ketika ayahnya juga mempunyai pemahaman, mempunyai keterampilan yang bisa mengasuh sesuai hak anak,” kata Rohika.

2.Peran ayah terkandung dalam Undang-Undang Perlindungan Anak

ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Rohika menjelaskan, negara telah mempunyai perundang undangan yang melengkapi tugas ayah yang terkandung dalam Undang-Undang Perlindungan Anak pasal 26.

“Di pasal 26 disebutkan bahwa orang tua dalam hal ini juga tentu ayah dan ibu mempunyai kewajiban dan tanggung jawab. Menjadi pengasuh, pemelihara, pelindung, pendidik dan juga menumbuhkembangkan bakat anak, mencegah perkawinan dini dan juga mengembangkan pendidikan karakter,” jelas Rohika.

Dia juga menyebutkan masih ada 3,6 persen anak-anak yang mendapatkan pengasuhan tidak layak yang menunjukkan pengasuhan anak saat ini masih belum optimal. Sehingga, dibutuhkan kapasitas kompetensi menjadi ayah atau orangtua yang mampu bertanggung jawab untuk menggantarkan anak pada cita-citanya.

“karena keluarga merupakan tempat utama dan pertama anak, menjadi sekolah pertama ketika dia mempelajari kehidupan dan nantinya akan berkembang di luar bersama masyarakat untuk menggapai cita citanya,” kata Rohika.

3. Bentuk pengawasan dan pengasuhan anak sangat penting

ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Keluarga menjadi garda pertama bagi anak-anak untuk merespon situasi dan kondisi yang sangat sulit. Dengan demikian, keberhasilan dalam pengawasan akan menentukan kualitas keluarga.

Rohika berharap, orangtua, dalam hal ini seorang ayah dapat meningkakan cara pengasuhannya, untuk menjadi panutan dan meyakinkan anak bahwa ada orangtua yang peduli saat anak membutuhkan dan mendukung tumbuh kembang anak.

“Perlu ditingkatkan, kadang memberi pujian, menjadi pendamping, menjadi pendengar, menghargai waktu privasi anak, memberi ruang gerak anak bersama teman yang lain, mengajak berpendapat, berdiskusi, membangkitkan rasa percaya diri, mendukung anak menjadi inspiratif dan menjadi panutan kita bersama,” harap Rohika.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us