Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

IDAI: 20 Persen Anak yang Positif COVID-19 Tak Bergejala

Petugas memeriksa suhu tubuh seorang anak sebelum memasuki kawasan perbelanjaan di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (24/6/2021). ANTARAFOTO/Basri Marzuki.

Jakarta, IDN Times - Ketua Satuan Tugas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Eva Devita, mengatakan 20 persen anak yang terinfeksi COVID-19 tidak memiliki gejala, meskipun terdapat virus pada tubuhnya. Kendati begitu, menurutnya hal itu justru berbahaya.

“Ada 20 persen anak yang tanpa gejala, jadi anak ada virus di tubuhnya tapi tidak memiiki gejala. Ini justru yang berbahaya, karena mereka tetap bisa menularkan,” kata Eva seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (29/7/2021).

1. Eva minta orang tua suntikkan vaksin dan imunisasi pada anak

Ilustrasi Vaksinasi COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)

Melihat situasi ini, Eva lalu menyarankan kepada semua orang tua untuk menyuntikkan imunisasi dan vaksin kepada anak-anaknya. Hal itu juga guna memutus rantai penyebaran COVID-19.

Eva menuturrkan, imunisasi penting bagi tubuh guna menangkal virus atau bakteri. Selain itu, imunisasi aman diberikan pada anak dan dapat meningkatkan antibodi yang ada dalam tubuh.

“Ketika ada imunisasi, maka dia akan langsung menuju atau merangsang pertahanan lapis ketiga, sehingga tubuh tidak perlu sakit. Tapi kemudian pertahanan lapis ketiga ini akan memacu membentuk antibodi yang spesifik,” jelas Eva.

2. Sekitar 12,5 persen anak miliki gejala COVID-19

ilustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Selanjutnya, Eva mengungkapkan satu dari delapan orang yang terinfeksi COVID-19 adalah anak-anak. Sekitar 12,5 persen anak yang terinfeksi virus corona memiliki gejala COVID-19.

Sedangkan, tiga sampai lima persen dari pasien yang meninggal, 50 persennya adalah anak usia balita. Hal tersebut menunjukkan penularan COVID-19 pada anak sebagian besar berasal dari klaster keluarga.

Kemudian, dia menerangkan, di Tiongkok telah dilakukan penelitian terkait pemberian vaksin pada anak. Hasilnya, vaksin tersebut dinyatakan aman untuk diberikan kepada anak-anak dan efektif membentuk antibodi tubuh.

3. Orang tua miliki peran besar memastikan anak dapat vaksin dan imunisasi

Suasana vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/6/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

Melihat semakin meningkatnya jumlah anak yang terpapar COVID-19, Manajer Advokasi Wahana Visi Indonesia (WVI) Junito Drias berpendapat orang tua punya peran besar untuk memastikan anak mendapatkan vaksin dan imunisasi.

“Jadi ini yang perlu kita angkat ke permukaan. Bahwa anak punya hak yang sama untuk divaksinasi , tetapi orang dewasa yang punya peran besar untuk memastikan anak divaksinasi,” ujar Junito.

Ikut menambahkan, perwakilan Forum Anak Indonesia dari Jakarta Ghifara (16) mengatakan sebagai seorang anak, ia ingin mendapatkan vaksin untuk meningkatkan kekebalan imun tubuhnya.

“Aku mau divaksin karena mau meningkatkan imun tubuh biar enggak kena covid. Aku tahu soal vaksin dari media pertamanya, lalu aku didaftarin vaksin dari sekolah,” kata Ghifara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihad Akbar
Teatrika Handiko Putri
Jihad Akbar
EditorJihad Akbar
Follow Us