Indonesia Kutuk Serangan Israel di Masjid Al Aqsa Saat Salat Tarawih
Jakarta, IDN Times - Polisi Israel menyerang warga Palestina yang tengah melaksanakan salat tarawih di Masjid Al Aqsa, Rabu (5/4/2023). Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Siti Ruhaini Dzuhayatin mengatakan, serangan itu melukai perasaan umat Islam sedunia.
"Sebagai unit pengawal program prioritas dan strategis Presiden Kantor staf Presiden tentu sejalan dengan Kemlu, yang menegaskan sikap Indonesia mengutuk kekerasan di Masjid Al Aqsa yang terjadi di Bulan Suci Ramadan. Tentu insiden ini melukai perasaan umat Islam sedunia yang tengah melaksanakan ibadah puasa yang seharusnya menjadi refleksi dan inspirasi bagi perdamaian dunia," ujar Ruhaini dalam keterangannya, Kamis (6/4/2023).
1. KSP dukung Kemlu RI desak PBB ambil langkah nyata tindak Israel
Ruhaini mengatakan, KSP mendukung Kemlu RI mendesak PBB mengambil langkah nyata menindak Israel untuk menghentikan kekerasan terhadap warga Palestina.
"Desakan Indonesia tidak terbatas pada masalah kekerasan yang terus berulang dilakukan Israel di wilayah Palestina yang dianeksasi, tetapi lebih substantif lagi, Indonesia mendesak PBB agar Israel mematuhi resolusi dua negara yang berkali-kali disahkan oleh PBB," kata dia.
Ruhaini menegaskan, Indonesia senantiasa mendukung kemerdekaan Palestina. Menurutnya, hal itu juga sesuai dengan konstitusi Indonesia.
"Indonesia termasuk negara pertama bersama dengan negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang mengakui Kemerdekaan Palestina, yang diproklamirkan pada tanggal 15 September 1988, dan sampai tahun 2019 telah diakui oleh 149 negara anggota PBB. Pada tahun 2012 Palestina diakui sebagai Negara Peninjau dan bendera Palestina dikibarkan di PBB pada tanggal 30 September 2015," kata dia.
2. Israel serang Masjid Al Aqsa dua kali dalam sehari
Sebelumnya, Polisi Israel menyerang kompleks Masjid Al Aqsa sebanyak dua kali dalam sehari pada Rabu, 5 April 2023.
Dilansir CNN pada Kamis (6/4/2023), pasukan Israel sempat menggerebek kompleks tersebut dan beberapa jam setelahnya kembali menyerang saat umat Muslim Palestina sedang salat tarawih.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan, orang-orang berteriak karena diserang polisi Israel yang membawa pentungan.
3. Polisi Israel hancurkan pintu dan jendela untuk masuk
Sejumlah saksi mata mengatakan, polisi Israel memaksa masuk dengan menghancurkan jendela serta pintu.
“Mereka juga mengerahkan granat kejut dan peluru karet ketika berhasil masuk,” ujar seorang saksi mata.
Bulan Sabit Palestina juga sudah memperbaharui data orang-orang terluka. Hingga saat ini, korbannya mencapai 12 orang dan tiga di antaranya sudah dibawa ke rumah sakit.
